3.

278 29 1
                                    

Hujan...kenapa sangat sangat lebat?Yuu jadi ingin tinggal saja disini,dirumah Yoichi.Apa yang terjadi padanya pasti hanyalah ilusi,dia laki-laki tidak mungkin hamil.Ini pasti akal-akalan Sang Dokter agar dirinya benar-benar didepak dari keluarga Amane,Ayah dan Ibunya tidak pernah menyayanginya seperti menyayangi Yumi saudara kembarnya,adiknya.

Yuu hanya ingin sekolah agar menjadi anak yang sukses yang bisa dibanggakan oleh kedua orangtuanya,karena mungkin dengan begitu Yuu masih mempunyai peluang untuk mereka sayangi.Tapi kenyataan begitu pahit,banyak yang membencinya hingga menyulitkannya untuk mencapai sebuah tujuan yang ia impikan.

"Yuu-kun?kau baik-baik saja?"tanya Yoichi yang datang membawa teh hangat dan beberapa cemilan.

"Bohong jika aku bilang bahwa aku baik-baik saja Yoichi."kata Yuu.

"Aku akan membantumu apapun Yuu-kun,sebisaku."kata Yoichi dengan wajah yang cemas.

"Terimakasih."Yuu tersenyum pada Yoichi,"kau sangat baik padaku."lanjutnya.

"Sama-sama"jawab Yoichi.

*****

8 tahun telah berlalu,ya...semenjak hari itu,disaat Ayahnya memergokinya meminum vitamin untuk Ibu hamil.Dan saat itu pulalah ia diseret ke dokter kandungan oleh Ayah dan Ibunya,seketika rahasianya terbongkar.

Tidak menunggu lama,Yuu diusir oleh Ayahnya tanpa diberi uang selembarpun.Untung saja ia mempunyai tabungan yang cukup,walau hanya cukup untuk satu minggu dan menyewa sepetak kamar untuk ia tinggal.

Mau tidak mau ia berhenti sekolah dan mulai bekerja,ia bekerja disebuah kuil kuno milik Kakek Ono Fuji.Dan sebuah keajaiban ia tinggal disana menjaga rumah beserta kuil Kakek Ono bersama cucunya Kanata Fuji.Lama-lama ia terbiasa dengan Kanata yang bersifat dingin namun sangat perhatian,bahkan selama ini hubungan mereka tidak jelas.

"Kau melamun Ayah?"tanya bocah kecil berumur 7tahun tersebut.

"Meane-Kun?kau sedang membersihkan halaman?"tanya Kanata yang sebenarnya hanya berbasa-basi.

"Tidak,aku sedang berenang."dengan wajah cemberut bocah tampan itu memalingkan wajahnya.

"Hahahahaha."dan Kanata tertawa dibuatnya."Jika kau sudah selesai kemarilah,Ayah ingin mengajari taekwondo lagi."ucapnya.

"Siap Ayah."senyum cerahnya mengembang dan itu membuat hatinya hangat.

Setelah selesai dengan pekerjaannya,Meane duduk rapat disebelah laki-laki yang selama ini ia sebut Ayah."Ayah..."panggilnya.

"Hng?"jawab singkat oleh Kanata sembari ia meminum teh hangat yang beberapa menit yang lalu Yuu antarkan untuknya.

"Teman-temanku beberapa kali bertanya padaku,..."kata Meane lagi.

"Apa pertanyaannya?"sahut Kanata kembali.

"Bisakah kau mendengarkanku hingga selesai terlebih dahulu?itu tidak sopan Ayah!"dan terlihat Meane yang memasang muka sebal,lagi-lagi Kanata hanya tertawa karena gemas sambil mengatakan maaf berkali-kali.

"Lanjutkan nak."kata Kanata setelah puas menertawakan anaknya.

"Mereka...tidak hanya satu atau dua orang yang mengatakan padaku bahwa aku tidak mirip denganmu sama sekali."ucap Meane yang membuat Kanata terpaku saat ini.

"Dan mereka mengataiku tentang aku yang terlahir dari seorang laki-laki...mereka bilang itu aneh dan menjijikkan."ucap Meane lagi.

Kanata kemudian meraih Meane dalam gendongannya saat ini,ia mengangkat Meane tinggi diatas kepalanya.Kanata sudah memprediksi akan hal ini,dan ia tau apa yang harus ia lakukan.

"Jagoanku itu sangat mirip denganku,kenapa rambutmu kuning itu karena Papamu ingin kau seperti orang Amerika...hahahaha."ucap Kanata dengan tertawa,"Baiklah mari kita ke salon dan mewarnai rambutmu seperti sediakala,Nee..."lanjut Kanata.

"Neee..."dan teriakan Meane menggema.

Dari percakapan mereka semua,Yuu dibalik tembok itu ia mendengarkan dan hanya mampu menahan tangisnya agar dua orang yang diluar sana tidak mendengar suara isakannya.Dalam hatinya ia bersyukur telah bertemu dengan Kanata didunia ini.






-------->

Meane Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang