JALANG PRIBADI Mr.JEON🔞

58

_____________________________

JALANG PRIBADI Mr.JEON🔞
_____________________________

Cast:
Jeon Jungkook || Im Solhee || Min Yoongi
Genre: Adult, Romance, Konflik, Sad
Wattpad: Dewi_Kim96

#PART58

Part sebelumnya: https://www.facebook.com/groups/204914080349809/permalink/1110707689770439/?app=fbl

》

》

》

》

》

____________HAPPY READING__________

BLAM!

Mona merasa sekujur tubuhnya lemas seketika.

"Daddy ... Hiks ... Hiks ...."

Tubuhnya tersungkur begitu saja di atas dinginnya lantai, air matanya dengan deras mengaliri pipinya yang memerah.

Tetes demi tetes membawa rasa sakit yang tidak bisa dengan mudah untuk dia jelaskan.

Sedangkan menyeka bulir bening itu, sama sekali tidak ada gunanya. Karena kenyataannya sebanyak apapun ia mengusapnya, tetap saja air matanya menganak sungai.

"Kenapa hidupku jadi seperti ini, Tuhan. Kenapa?!" Mona meremat dadanya sendiri dengan kuat.

Pintu Apartement nya sudah tertutup sempurna. Tidak ada siapapun di sana selain dirinya sendiri.

Seokjin sudah keluar dari sana. Meninggalkan dirinya yang terluka jiwa dan juga raganya.

Pria itu pergi dari Apartementnya dan ia yakini pasti sekarang pulang untuk menemui istrinya. Istrinya yang tengah hamil muda.

"Kenapa takdirku harus seburuk ini. Apa aku hidup hanya untuk merasakan kesakitan setiap hari." Mona mengeluh.

Dia merasa kecewa pada takdir hidupnya yang tidak pernah sebaik takdir orang lain.

Sejak kecil dia sudah sering di sakiti secara fisik maupun mental, namun sekarang, saat dia sudah beranjak dewasa, dia pun kembali mengalami itu semua.

Dia ingin bahagia. Hanya itu.

Entah bersama dengan siapa, yang ia inginkan hanyalah kebahagiaan, kebahagiaan dan kebahagiaan.

Tidak perlu harta melimpah, tidak juga dengan barang-barang mewah, yang ia inginkan hanyalah seseorang yang mencintai dan menjaganya setulus hati tanpa pamrih dan meminta balasan yang lebih.

"Hiks ... Hiks ... Aku lelah, Tuhan. Aku lelah. Jika aku mati, apa rasa sakitku akan berkurang?" gumamnya dengan suara parau.

"Rasanya aku tidak sanggup untuk bertahan lebih lama lagi. Dia yang selama ini ku anggap segalanya, justru menghancurkan semuanya hanya dengan kata-katanya."

Mona kembali menangis, matanya yang basah menyisir ke segala arah.

Kenangan-kenangan yang pernah tercipta antara dirinya dan Seokjin, seperti kaset rusak yang di putar berulang-ulang.

Setiap sudut yang ada di ruangan itu, memiliki kenangannya sendiri.

Dua tahun sungguh berlalu begitu cepat.

Mona dengan keadaan lemah berusaha berdiri, air matanya masih setia keluar. Dengan tatapan nanar, Mona melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamarnya.

Canda tawanya yang menguar lepas bersama dengan Seokjin, seolah berlalu lelang di sekitaran indera pendengarannya.

Membawa langkah yang gamang, Mona menuju ranjangnya.