Insiden itu hilang begitu saja, tak ada gosip tentang Naeun yang menjiplak karya Yeeun. Semuanya terkubur di ruang guru. Entah siapa yang melakukan hal itu, tapi Sejeong dan teman-temannya juga tak berniat untuk memperpanjang masalah. Lagipula, Yeeun tetap menjadi perwakilan untuk lomba. Lalu Sejeong masih memberi waktu pada Naeun untuk meminta maaf pada Yeeun. Tapi wanita mesin minta maaf itu malah bersikap seperti tak terjadi apapun dan mengabaikan Yeeun.
Hingga suatu hari,
Naeun berkumpul dengan teman-teman kelasnya termasuk Yuri di kantin dan makan bersama. "Dengar-dengar bu Lee merekomendasikan mu ikut perlombaan melukis bukannya Yeeun!"
Naeun lalu terlihat murung, "tadinya memang begitu tapi..."
Dia lalu celingak-celingkuk mencari keberadaan Sejeong cs. "Kalian masih ingat beberapa hari yang lalu Yeeun di panggil ke kantor karena menjiplak karya orang? Sebenarnya, yang dia jiplak itu karyaku. Ti...tidak, aku yang menjiplaknya. Mungkin seperti itu..."
"Apa maksudmu mungkin seperti itu?" Tanya Seri.
"Karena Sejeong memeriksa lukisan kami, dan menemukan lukisanku hasil foto yang di cuci,"
"Woaahh~ bukannya selain jahat, dia juga odoh yah? Bagaimana dia bisa tahu kalau lukisan itu asli atau palsu?" Cibir Seri.
"Tapi, semua guru percaya. Tak ada yang membelaku, jadi aku mengakuinya..."
"Ya ampun, kau baik sekali!" Yuri lalu memujinya tapi dengan nada mengejek.
"Yoksi, Lee Naeun memang gadis yang baik. Itu sebabnya Jaehyun lebih memilihmu di bandingkan Sejeong" nilai Hyemi.
Tiba-tiba Seseorang menepuk pundak Seri sembari meremasnya, "sepertinya selain makan makanan kantin, kalian juga suka mengunyah sampah!" Ledek Sejeong lalu mengendus-endus. "Hihh~ pantas saja aku mencium bau busuk"
Dia lalu menarik kursi dan ikut duduk dengan mereka lalu menyuruh Mina dan Yeeun mencari meja kosong.
"Kenapa diam? Ayo lanjutkan~"
"Kau..." Sejeong menunjuk Naeun dengan sedotan minumannya.
"Bukannya meminta maaf, kau malah menggiring berita palsu disini" ledeknya.
"Tadi, siapa yang mengatakan aku siswi yang bodoh?" Tanya Sejeong lalu menatap Seri.
"Kalian tahu ayahku? Dia bahkan menyumbangkan dana kesekolah ini tiap tahunnya agar kalian semua makan dan belajar dengan nyaman, tapi sepertinya kalian tak tahu terimakasih yah!"
"Dan juga, jika sebenarnya aku pintar lalu mengalahkan Naeun yang baik hati ini. Apa menurutmu, dia masih bisa mendapatkan beasiswa?"
Deg~
Naeun tak bisa berkata-kata, selama ini Sejeong mengalah, karena berpikir telah memiliki semuanya dan tak perlu bersaing untuk mencapai puncak. Tapi, dia tak pernah berpikir kalau mengalah terlalu sering padahal orang itu melakukan hal yang tak benar untuk terus beranjak naik.
"Ternyata Kim Sejeong juga memiliki simpatik seperti itu," batin Doyeon yang mendapatkan fakta baru tentang pemilik tubuh yang dia tempati.
"Aku beri waktu 2 menit, pikirkan apa yang perlu kau katakan pada Yeeun selain kata maaf dengan cara menangis," Sejeong lagi-lagi menunjuk Naeun.
Naeun yang menundukkan kepalanya sedari tadi, bukannya menyesal dia malah menangis. "ke...kenapa kau seperti ini padaku? Kenapa kau begitu membenciku," isaknya.
Tatapan iba itu langsung tertuju pada Naeun, "hei, bukannya kau sudah keterlaluan?" Seri akhirnya memberanikan diri melawan Sejeong. Yuri beranjak dari kursinya, "aku tak ingin terlibat," dia lalu pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly, I Became a Antagonist (The End✓✓)
FanfictionRilis : Selasa, 01 maret 2022. Tamat : sabtu, 20 Mei 2022 Cerita ini merupakan sekuel dari "kisah untuk Jaehyun" yang diceritakan dalam cerita "Extraordinary you" namun memiliki alur yang berbeda dari kisah sebelah.