Warning!
🔞
🔞
Di tengah malam yang begitu indah dan bercahaya mereka seakan sedang menawarkan ciuman mereka pada langit agar suasana semakin indah dengan kisah cinta mereka
Satoru memegang lembut kuping megumi yang kini memerah, menyentuh leher megumi hingga megumi merasakan hasrat didalam tubuhnya yang terbawa oleh ciuman satoru dan begitu pun sebaliknya
Saat megumi melepaskan ciumannya, satoru mencium leher megumi yang putih serta meninggalkan bercak merah menempel dilehernya, kedua lengan megumi pun kini berada dipundak satoru ia menggigit bibir bawahnya akibat satoru
Saat itu juga, satoru merengkuh megumi dan mendekatkan kedadanya, menurunkan sehelai baju megumi kebawah
Ah....
'Aku mengeluarkannya' batin megumi, ia merintih akibat perbuatan satoru yang membuat megumi mengeluarkan nafsunya untuk bercinta
"Yanhng....Mulia...."
Ia menggigit bibir bawahnya, saat tangan satoru mulai meraba arah dadanya, walau tak besar tetap satoru pegang hingga mata megumi mulai mengeluarkan air dari matanyaMegumi berprasangkan bahwa satoru akan membenci rintihannya, ia menutup mulutnya dan tidak mengeluarkan lagi hingga kini hanya suara samar yang tak jelas yang megumi keluarkan
Mendengar itu, gojo melihat megumi
"Jangan menutupnya megumi" tanya satoru sambil mengusapkan air mata megumi"A-aku t-takut kau risih yang mulia"
Satoru tersenyum dan mencium mata megumi yang berlinangan air mata tersebut
"Aku bahkan ingin mendengarnya lebih keras megumi"Ternyata prasangkanya terlalu jauh, satoru ternyata jauh dari apa yang megumi pikirkan, iapun menganggukkan kepalanya dengan canggung seraya memeluk satoru
Namun disaat puncaknya, tiba-tiba.......
Clack....
Suara pintu terbuka membuat mereka terpaksa menghentikan aktifitasnya kini, satoru tidak merubah posisi keduanya dan menyuruh seorang pelayan hanya berbicara saja tanpa menemuinya
"Maaf, tapi dengan sangat tiba-tiba tuan nanami dan geto suguru ingin menjumpai anda yang mulia"
"Aku sedang sibuk saat ini"
"Maaf, tapi mereka memaksa berjumpa yang mulia"
"Tunggu 30 menit saj-" ucapannya terpotong oleg Megumi
"Pergilah yang mulia, mereka pasti ingin membicarakan yang sangat penting saat ini, mereka tak pernah datang sebelumnya"
Satoru tampak sedih, menganga lalu mengangguk
"aku akan menemuinya"Satoru mencium telapak tangan megumi dan mencium keningnya
***
Satoru datang menemui nanami dan geto diruang khususnya, hanya ada mereka saja diruangan tersebut
"Maaf menganggu aktivitasmu yang mulia tapi masalah ini patut dan harus segera kami sampaikan padamu""Katakan"
Nanami serta geto saling berhadapan satu sama lain menciptakan suasana dan perasaan yang buruk bagi satoru
"Maaf tuan, tapi dinasti pelindung yang berada digarda terdepan sudah dipangkas habis oleh pasukan sukuna dan kini hanya tinggal 2 dinasti lagi dan itu termasuk istanamu tuan"
Satoru mencoba untuk bersikap tenang lalu mengambil nafasnya dalam-dalam
"Tiada yang sekuat dirimu, kami khawatir mereka akan membabat habis sampai akarnya" ucap nanami"Mereka melakukan aksinya disaat keadaannmu yang rendah, mereka sangat licik"
Satoru mengangguk mengerti dengan beberapa ucapan dari nanami dan geto
"Bagaimana dengan rakyatku?"
Nanami dan geto berhadapan satu sama lain, berpikir masih ada rasa kekakhawatiran bagi gojo untuk rakyatnya saat ini
"Jangan khawatir, jika ketegangan menguasai kalian maka masalah akan sulit untuk diselesaikan, aku hanya ingin rakyaktu terselamatkan walaupun dengan jumlah yang tak banyak, nanami kirimlah beberapa pasukan untuk melindungi masyarakat dan geto siapkan para garda terdepan dan latihlah mereka dalam minggu kedepan sampai mereka bertambah kuat, aku memiliki perasaan buruk bahwa mereka akan datang dalam waktu yang tak lama"
Nanami dan geto berdiri lalu membungkuk menunjukan rasa hormat mereka dihadapan gojo
"Hai....laksanakan yang mulia"
Saat hendak pergi, satoru memanggil geto
"Dan geto?"
"Hai yang mulia"
Geto menghentikan langkahnya"Apa tahanan Maki masih kau jaga?"
"Hai"
"Bebaskan dia"
"Tapi tuan, dia begitu berbahaya"
"Bawa dia padaku sekarang, Aku ingin memerintah dirinya untuk melindungi megumi"Geto membelalakan matanya namun hatinya begitu tersentuh, Geto begitu mengerti perasaan satoru yang begitu mencintai megumi
"Hai, laksanakan yang mulia"
🌚🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
I See For You
أدب الهواةimajinasi aja sih, gk ush baca tapi pengen dibaca wkwkwk