"Kalian kelihatannya sudah sangat dekat." Kata Tn. Park, ia memperhatikan Seokjin yang tersenyum dengan wajah memerah menerima buket bunga, bibirnya yang plump bergerak mengucapkan terima kasih.
"Mungkin karena kami ketemu hampir setiap hari, Kek." Jawab Jungkook nyengir sambil mengacak rambut Seokjin.
"Yahh!! Rambutku berantakan." Kata Seokjin menjauh dari Jungkook, berusaha merapikan rambutnya dengan jari jari tangannya.
"Sejak Joon ke London Jinnie agak kesepian, mungkin dia merasa seperti menemukan pengganti kakaknya." Kata Ny. Kim tertawa melihat Seokjin kini berusaha membalas mengacak rambut Jungkook.
"Siapa yang mau punya kakak kaya' dia?" Kata Seokjin sambil memutar matanya.
"Kak Namu suka ngalah sama aku, kalau dia boro boro, mau menang terus." Jawabnya lagi membuat semua tertawa sementara Jungkook sibuk menangkis tangan Seokjin yang berusaha memegang kepalanya."Maaf, tapi apa bisa kita pergi makan sekarang? Aku sudah lapar." Kata Jimin sambil mengusap perutnya dengan wajah memelas. Ia merasa tidak senang melihat Seokjin begitu akrab dengan Jungkook dan langsung mengaitkan tangannya ke lengan laki laki itu saat semua setuju untuk pergi ke restoran.
"Jin, kamu ikut aku sama Jungkook aja." Kata Jimin, semakin mengeratkan pegangannya di lengan laki laki bergigi kelinci itu.
Seokjin menggeleng, matanya melirik ke arah lengan Jungkook yang dipegang oleh sepupunya.
"Aku mau sama kakek, mau nagih hadiah, kalian berdua aja." Ia berusaha tersenyum senormal mungkin.
*
*
*
"Jadi, kakek janji mau ngasih hadiah apa?" Tanya Jimin penasaran. Jujur saja ia sedikit iri dengan sepupunya itu, ia tahu kakeknya lebih sayang pada Seokjin.
Seokjin nyengir lebar, untuk sesaat melupakan hatinya yang tertusuk melihat Jimin menempel pada pacarnya, ok, bukan pacar, karena mereka baru tahap ngedate? Tapi bukannya nge date secara ekslusif sebenarnya bisa dibilang pacar? Entahlah, yang jelas ia berusaha menyembunyikan kecemburuannya dan mengatakan dengan senang hati apa yang dijanjikan oleh kakeknya.
"Kakek janji mau beliin aku pulau pribadi, hehehe.."
"Seokjinnah.." tegur ibunya sambil geleng geleng kepala.
"Loh, kakek yang janji, bukan aku yang minta." Jawab Seokjin sambil mengerucutkan bibirnya yang plump.
"Iya iya, nanti kakek belikan, kamu pilih aja dulu mau dimana, tapi harganya kisaran 15jt dollar aja ya, kan banyak pulau kecil kecil yang bagus."
"Yeayyy!!!" Seokjin bangkit dari kursi dan mencium pipi kakeknya dengan senang.
"Ayah terlalu memanjakan Jin." Kata Tn. Kim tersenyum melihat anaknya memeletkan lidah padanya.
"Cucuku cuma 3, mau kemana lagi hartaku besok kalau aku sudah tidak ada?" Kata Tn Park, balas mengedipkan mata pada Seokjin.
*
*
*
Seokjin berulang kali berusaha tidak terlalu memperhatikan Jungkook dan Jimin yang duduk disebrangnya, berusaha membuat wajahnya terlihat senormal mungkin, berusaha menikmati makanan walaupun sebenarnya untuk menelannya saja ia membutuhkan banyak bantuan air karena tenggorokannya terus menerus terasa kering.
Jimin benar benar bersikap seperti pasangan suami istri, eh, suami suami pada Jungkook, dan itu membuat dadanya terasa sesak.
Mereka memesan berbagai macam hidangan untuk di makan secara bersama sama, dan sepupunya itu mengambilkan makanan apa pun yang akan di ambil Jungkook.
Menambahkan daging atau sayur ke mangkoknya, dengan cepat memberikan gelas minum saat Jungkook akan meraihnya, bahkan mengelap sudut bibir laki laki itu dengan tissue walaupun Jungkook terlihat kikuk dan berusaha menghindar sambil mengucapkan terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guy I Slept With - Kookjin
ФанфикKetika Seokjin melakukan One Night Stand dengan orang asing yang ditemuinya di bar hotel, berpikir tidak akan bertemu dengannya lagi tapi ternyata takdir menentukan lain.