일곱

99 9 0
                                    

Sekarang Hyunjin tengah berada di sebuah mobil dengan seorang pemuda manis yang duduk di kursi pengemudi. Setelah berkutat sekitar 2 jam dengan berkas-berkas kantor akhirnya sekarang dia bisa sedikit bersantai dengan jalan-jalan bersama teman barunya.

"Kita mau ke mana?" tanyanya pada orang yang tengah fokus di belakang kemudi.

"Aku pengen ngajak kaka makan makanan tradisional korea, apa kaka mau?"

"Boleh, udah lama gak makan makanan tradisional"

Sang pemuda manis tersenyum tatkala mendengar jawaban orang yang berada di sampingnya ini. Dia pun melajukan mobilnya ke arah sebuah restoran di perbatasan kota Busan.

Setelah memasuki restoran tersebut nampak beberapa pasangan dan keluarga yang sedang menikmati makanan di sana.

"Ayo duduk di sana ka," ajak yang lebih muda dengan tangannya yang menarik tangan Hyunjin ke salah satu meja yang ada disana.

Mereka pun segera memesan dan segera memakannya saat semua makanan yang mereka pesan tersaji di hadapan mereka. Kegiatan makan-makan tersebut juga tidak lepas dari obrolan-obrolan ringan disertai tawa-tawa kecil keduanya.

Jeongin yang memang dari awal menyukai pemuda di depannya ini merasa jantungnya berdegup dengan kencang saat Hyunjin beberapa kali melemparkan gombalan dan candaan-candaan manis untuknya. Jangan lupakan pipinya yang memunculkan semburat merah hingga telinga.

Hyunjin yang beberapa kali melihat senyuman manis Jeongin, merasa ada yang berbeda pada hatinya. Apakah dia menyukai orang yang baru beberapa hari ini dia kenal? Ah... entahlah, yang pasti dia merasa nyaman di dekat si manis.

Setelah acara jalan-jalan tersebut yang disebut Jeongin sebagai kencan pertamanya bersama sang pujaan. Sekarang mereka jadi semakin dekat dan juga cukup sering keluar bersama, entah sekedar minum kopi di dekat kantor tempat Hyunjin bekerja atau melakukan beberapa perjalanan ke luar Busan. Hal itu terjadi hanya dalam satu pekan.

Dan dalam seminggu itu juga Hyunjin merasa dia memang memiliki rasa pada orang yang dianggapnya adik beberapa hari belakangan. Alasan? Apakah harus memilikinya saat mencintai seseorang? Mungkin tidak untuk beberapa orang, namun untuk orang seperti Hyunjin yang notabennya sudah memiliki pasangan, alasan diperlukan untuk memperkuat perasaan di hati mereka.

flashback end

°*°*°*°*

Setelah bercerita hal tersebut kepada Jaemin, Hyunjin pun beranjak dari sofa dan mengajak Jaemin untuk tidur.

"Jaem, lo mau gak meluk gue malam ini? Seenggaknya sampe gue tidur"

Jaemin mengangguk pasrah mendengar permintaan sahabatnya ini.

Setelahnya mereka pun tidur dengan posisi... ya kalian tau lah, berpelukan sampai pagi.

*Ini nih yang namanya sahabat rasa pacar, iyakan Hyun?

Berisik, iri ya, lo kan nga punya. Freindzone mulu sih -Hyunjin

Inget ya Hyun, nasib lo di wp ini ada di tangan gue, lo jangan macem" deh

Iye deh, maaf -Hyunjin

°*°*°*°*

Jam masih menunjukkan pukul 04.55 saat Hyunjin mengendap-endap ke dalam rumahnya, rumah Bangchan tepatnya.

DécisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang