Chap 2

4.1K 493 202
                                    

Seoul, 2033

"Jisung, ayo bangun. Kau akan terlambat nanti nak" Baekhyun mengguncang pelan tubuh anak semata wayangnya itu.

"Bentar, ma. 5 menit lagi"

"Dari tadi selalu begitu, kau lupa hari ini kau ingin menemui dosen pembimbing mu?"

"HUAAAA LUPA" Jisung segera bangkit dari kasurnya setelah ingat kalau hari ini ia ada janji dengan pak Donghae si dosen killer sekaligus dosen pembimbing nya dan berlari masuk ke dalam kamar mandi.

"Tidak berubah" gumam Baekhyun sembari menggelengkan kepalanya kecil lalu melangkah keluar kamar anaknya itu.

***

Selesai sarapan pagi Jisung diantar Chanyeol menuju kampusnya. Memberi kecupan singkat di kedua pipi ayahnya sebelum turun dari mobil. Jisung melambaikan tangannya saat ayahnya kembali menjalankan mobilnya menuju tempat kerjanya.

Dengan langkah gontai Jisung melangkah memasuki kampusnya. Menjadi mahasiswa yang mendekati semester akhir dan harus KKN, membuat Jisung sangat stress hampir depresi. Beruntung ia punya sahabat-sahabat yang baik sehingga mereka bisa menguatkan satu sama lain, alias mereka tidak ingin gila sendirian.

"Wajah mu kusut sekali seperti celana dalam ku yang belum disetrika satu bulan " ejek Chenle saat melihat Jisung memasuki kelas.

"Berisik" gumam Jisung dan langsung mendudukkan diri di kursinya lalu menjatuhkan kepalanya ke atas meja.

"Eyy, kau terlihat menyedihkan sekali bung" ejek Chenle lagi.

"Ak---"

"YES BERHASIL"

Jisung mengangkat wajahnya saat mendengar pekikan senang Ningning. Ia menatap bingung sahabat perempuan satu-satunya itu. Tidak jauh berbeda dengan Jisung, Chenle juga menatap aneh sepupunya itu bahkan Shotaro yang baru saja datang hanya bisa membeku saat melihat Ningning jingkrak-jingkrak tidak jelas.

"I'm on the next level~ jeo neomeoye muneul yeoreo~ next level~ neol gyeolgugen naega busheo~ next level~....."

"Kenapa dia?" bisik Jisung pada Chenle.

"Entah, kesurupan reog mungkin"

"Hey guys, aku punya berita bagus. Kita berempat aku, Chenle, Jisung, dan Shotaro akan KKN di desa Kwangya" ucap Ningning setelah menyadari tatapan seisi kelas padanya. Tanpa rasa malu ia melangkah kembali duduk di kursinya yang ada di depan Jisung.

"Desa Kwangya? Dimana itu?" bingung Chenle.

"Itu desa kakek dan nenek ku" ucap Jisung.

"Itu bagus, setidaknya kita tidak akan kesulitan disana nanti jika ada orang yang di kenal disana" ucap Shotaro yang mendudukkan dirinya di kursi depan Chenle.

"Jadi, kapan kita akan berangkat nya?" tanya Chenle.

"Aku sudah bilang pada dosen pembimbing kita kalau kita akan berangkat besok dan disetujui"

"Aku kira tadi kita akan bertemu dengannya hari ini" ucap Jisung. Tanda-tanda kehidupan mulai muncul sedikit di wajahnya.

"Kalau begitu tunggu apalagi, kita harus bersiap-siap mulai sekarang" Chenle beranjak dari duduknya.

"Padahal aku baru saja datang" ucap Shotaro sedikit menyesal datang ke kampus. Jika ia tahu begini, ia akan memilih tiduran saja di kasur nya tadi.

"Usahakan jangan terlalu membawa banyak barang" ucap Ningning.

"Tidak, tidak, aku membutuhkan banyak barang untuk dibawa nanti" Chenle tidak setuju.

"Chenle, ini KKN bukan piknik!"

Black Mamba 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang