[Agak slow up ya maklum , lagi kuli , jadi agaknya aku pengen bikin jadwal up aja ya, paling bisa seminggu 2 atau 3 kali kalo aku sempet, makasihh ya yang udah nunggu cerita gaje ini ya ]
Cekidott
.
.
.
Sudah seminggu dari kejadian itu, renjun dan jeno beraktifitas seperti biasa, namun sesekali jeno pergi sendiri atau di temani mark dan jaemin, hanya saja tak pernah saling bertemu lagi.
Jeno selalu penasaran, namun seminggu inj nampaknya mimpi itu sudah tak pernah ada di tidurnya lagi, mungkin.Di sisi lain renjun mencoba mengenyahkan fikiran - fikiran yang selalu menghantuinya. Berbeda dengan jeno, renjun malah selalui dihantuin bayangan - bayangan aneh nan terasa rumit, membuatnya memutuskan berlibur selama 3 hari dari kafe dan mengunjungi beberapa musium galeri atau pameran lukis.
"Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa aku merasa ini memang telah terjadi padaku, rasanya begitu nyata" monolognya, mengingat semua mimpi yang pernah ia alami.
" akkhh ya ampun, jika begini mana bisa aku berlibur" renjun menjambak rambutnya sendiri, mengundang tanya beberapa pengunjung galeri seni di sana.
Seseorang melihat hal itu, dan berinisiatif mendekari renjun,
" selamat siang"
Renjun terperanjat
"Ahh iya siang"jawabnya" apa ada yang salah, ah mohon maaf sebelumnya jika aku lancang, apa kau merasa ada yang sakit, aku melihat kau seperti err.. menjambak rambutmu, apa pusing?"
Tanyanya panjang lebar, renjun baru sadar jika kelakuanya sangat konyol tadi, 'aduh bgaimana ini' tanya nya dalam hati
" ah iya tidak apa -apa, hanya pusing sedikit" bohongnya, kepalang malu.
"Ah baiklah jika seperti itu"
"Oh iya, perkenalkan namaku Doyoung""Ah ne, aku renjun, terimakasih telah mengkhawatirkanku" renjun merasa canggung sekali sumpah, namun ia harus berbohong, daripada ia akan lebih malu. Lagi pula ia konyol sekali
" iya tidak papa, aku hanya ingin para pengunjungku merasa nyaman , takutnya karya ku yang membuatmu sakit kepala" doyoung sedikit bercanda.
"Ohh jadi kau yang membuat semua ini, wahhh haebat aku merasa tersentuh hyung , bisa bertemu senimannya langsung"
"Ahh kau ini, aku juga sering mendengar tentang mu"
" kau huang renjun kan, karyamu juga sangat bagus, terkadang aku seperti di dunia dongen jika melihat lukisan lukisan karyamu" puji doyoung" ahh benarkah hyung , ya ampun aku merasa tersanjung, terimakasih dan syukurlah jika karyaku di terima" renjun merasa tersipu di puji demikian.
"Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini, heheh" doyoung sebenarnya mengidolakan seorang huang renjun, dan kebetulan saat sedang memantau para pengunjung, matanya tak sengaja melihat nya, dan memberanikan diri untuk mendekatinya. Nah benar bukan, renjun memang terkenal juga, hanya saja ia sering terlalu merendah.
Karena sebenarnya ia berkarya bukan hanya untuk menumpahkan ide saja, akan tetapi mengenyahkan mimpi2 yang selalu datang dan pergi seenaknya itu, bayangan bayangan yang seperti pernah ia alami namun sangan tak masuk akal jika ia memang pernah berada di masa itu.
.
.
"Kalau begitu, boleh aku menemanimu berkeliling? " tawar doyoung pada renjun.
" wah dengan senang hati , aku merasa special jadinya, di temani sang seniman langsung, hahah" jawab renjun merasa senang.
Dan siang itu hingga penghujung hari, renjun berkeliling galeri seni di temani doyoung sambil berbincang- bincang dari hal biasa hingga saling bertukar pendapat tentang seni yang memang jika di jabarkan memang sangat banyak mempunyai arti, seni itu seperti sebuah emosi, dan terkadang seperti angin yang tak terlihat namun ada keberadaanya, atauk air yang tak akan pernah bisa kita kesampingkan, ya air adalah kehidupan. Maka seperti itulah seni menurut ( yang nulis 😁).
.
.
.
Malam nya renjun telah tiba di rumahnya atau tepatnya kafenya, melihat para pegawainya yang tengah bersih- bersih , karena kafe baru saja tutup.
" wahhh kalian pasti lelah tanpaku, maaf ya" bibirnya mengerucut lucu, merasa tidak enak, apalagi melihat hyunjin yang mungkin mengambil pekerjaan renjun juga, karena yang bisa memesak hanya hyunjin di sini. Fyi hyunjin memang pernah mengambil les masak terutama desert (maaf kalo salah wkwk).
" jangan khawatir sayang, kamu jangan terlalu memikirkan kami, kami kuat kok, demi kamu" haechan menyahut dari depan counter sambil cengengesan.
Muka renjun langsung berubah, sementara yangyang berakting seperti akan muntah.
Shutaro dan hyunjin hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan haechan yang sudah terlalu biasa itu." tidak papa renjun-si, jangan merasa seperti itu, ini kan memang tugas kami" sergah shutaro .
" tapi aku merasa lari dari tanggung jawab, ahhh.. begini saja, besok aku akan mencari karyawan baru saja"
" Apa tidak papa renju ah, kami juga tidak merasa berat juga, tidak papa" hyunjin merasa renjun terlalu perasa.
" tidak apa- apa hyunjin, memang aku juga merasa di didapur harus ada yang handle selain aku, dan kau bisa fokus di depan"
" besok akan aku buat pengumumannya" jawab renjun semangat" baiklah jika begitu, itu tergantung keputusanmu"hyunjin tersenyum , memang renjun ya tetap renjun.
"Oke, kalo gitu, cepatlah kalian istirahat, jangan terlalu malam"
" okeeee"
"Siapp!!"Jawab mereka serentak
Renjun tersenyum dan pamit undur diri, karena badanya juga lumayan letih , mengelilingi galeri dan berjalan jalan tadi..
.
.
(Hari ini sedikit dulu ya, heheh karena besok2 pasti panjang di chapt berikutnya,,okeee see you gaiss 👋)
Dan yang nunggu akang jenong, tunggu ya , tunggu ajahh pokonya 😁
Semoga yang baca malemnya mimpi ayang injun wkwkwk aminnnn ya 😁
_s25_
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE
FanficCerita one shoot , two shoot dan shoot shoot lainya ya... *cerita ini hanya fiksi belaka, jangan mengaitkan hal hal yang berada di dalam cerita ini ke dunia nyata, saya hanya meminjam nama dan tidak lebih, untuk cerita saya buat sendiri ya, tidak u...