Tak lama, Alca sampai di rumah. Seperti biasa, rumah terasa sangat sepi. Hanya ada beberapa ART. Handphone Alca berdering. Ternyata mama meneleponnya.
"Halo, mah?"
"Halo, sayang. Gimana tadi sekolahnya?"
"Ya gitu deh ma, bosen sih cuma dengerin peraturan doang"
"Kamu udah ada kenalan belum?"
"Baru satu ma. Namanya, Mika"
"Ow, bagus dong. Eh nanti mama pulangnya agak malam ya. Jadi mungkin mama ga bisa temenin kamu makan malam. Gapapa kan?"
"Emang papa kemana, ma?"
"Ternyata tadi siang papa ada urusan mendadak ke Singapore. Kantor cabang disana lagi ada problem. Makannya mama take over urusan di kantor Jakarta"
"Ya udah deh ma. Alca mau istirahat dulu ya. Alca capek"
"Okay, bye."
"Bye, ma"Sebelumnya, orang tua Alca memang orang yang sangat amat sibuk. Orang tua Alca mengelola perusahaan mereka sendiri, dan setiap harinya juga jarang bertemu Alca. Ya kadang hanya ketemu di pagi atau malam hari. Kadang Alca juga ditinggal keluar kota ataupun keluar negri. Setiap harinya rumah memang sangat sepi. Alca juga sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini.
Alca langsung bergegas naik ke kamarnya, dan mengganti bajunya. Sembari melamun, dia menatap keluar jendela. Batinnya berkata "Sampai kapan mama dan papa begini terus?".
Alca juga membatin "Oma, Alca kangen oma. Dulu, oma yang selalu temenin Alca. Sekarang, oma udah ga bisa temenin Alca lagi". Air mata mentes di pipinya. Sesegera mungkin ia menghapus air mata tersebut. Untuk menghilangkan rasa sedihnya, akhirnya ia pergi ke kolam renang pribadi rumahnya. Dia duduk di pinggir kolam sembari mencelupkan kakinya. Tak lama, ada nada pemberitahuan dari handphone Alca. Ternyata pembagian kelas sudah di bagikan! Alca segera memeriksanya. Ternyata, ia masuk di kelas IPS-B bersama dengan Mika. Tak lama Mika menelefonnya.
"ALCAAAA!!!! AAAA GUE SENENG BANGET KITA SEKELASS!!"
"Iya nih, ga nyangka yaa"
"OMG please besok pas di kelas kita sebelahan yaa"
"Okay dehh, see u tomorrow Mik!"
"Bye, Ca. See u tomorrow!"
Alca mematikan telefon. Sekarang ia merasa lega dan sangat excited. Akhirnya, Alca memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Perasaan yang amat campur aduk mengisi hati dan pikirannya.Alca adalah orang yang sangat suka menulis. Terlebih, menulis puisi. Oma yang dulu mendorong Alca untuk melakukannya. Disaat ia kesepian, ataupun disaat kesedihan itu melanda. Di sore hari yang cerah ini Alca menulis secarik puisi. Puisi tersebut berisi tentang apa yang selama ini ia rasakan. Alca memang sudah biasa hidup di kesepian. Tapi, lambat laun rasa itu mulai menganggu kehidupannya.
Tak terasa, waktu makan malam sudah tiba. Ya, Alca sering kali menulis puisi hingga lupa waktu.
Tok..tok...
"Permisi non Alca, makan malam sudah siap ya non" teriak bibi dari balik pintu kamar Alca.
"Iya bi, habis ini Alca turun"
Alca segera membereskan meja belajarnya yang berantakan karena ia mengerjakan puisinya. Lalu, ia bergegas turun sembari membawa iPad-nya. Biasanya kalau Alca sedang makan sendiri, ia memang membawa iPad ke meja makan untuk menemaninya. Kadang makan sembari netflix n chill gitu. Hari ini bibi masak Fettuccine Carbonara sesuai request Alca. Karena hari ini dia makan sendirian, jadi bibi hanya masak untuk porsi seperorangan.Sembari makan, ia menonton series yang direkomendasikan oleh teman-temannya. Tak butuh waktu lama, akhirnya habis makanan Alca hari ini. Langsung ia mencuci piring dan begegas kembali ke kamar untuk mempersiapkan barang yang akan dibawa ke sekolah besok. Sesampainya di kamar, ia langsung melihat jadwal pelajaran esok hari.
"Let's see besok ada pelajaran apa aja" gumam Alca.
"Owh, okay. Ya lumayan lah pelajarannya. Semoga besok seru deh" harap Alca. Setelah ia mempersiapkan semuanya, ia bergegas membersihkan diri. Memakai rangkaian skincare, dan pergi tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Aku, Kita, dan Mereka.
Storie d'amoreAlca, Seorang gadis yang telah kehilangan kebahagiannya dan berusaha mencari kebahagiaan itu lagi. Disaat ia mencari, banyak misteri dan rahasia keluarganya yang terungkap.