L'amour est l'emblème de l'éternité, il confond toute la notion de temps, efface toute la mémoire d'un commencement, toute la crainte d'une extrémité.
"Cinta adalah lambang keabadian, ia mengacaukan seluruh gagasan tentang waktu, menghilangkan semua ingatan akan suatu permulaan, semua ketakutan akan suatu akhir."
Aku tidak memberitahu Xavier tentang anak perempuan dari Putri Seo-Hwa dan Wu Yi-Xing. Aku juga tidak memberitahunya bahwa anak perempuan mereka selama ini berkeliaran di Istananya, menjadi salah satu pengawal Elle. Tapi aku mencari tahu segala hal tentang anak perempuan dari Putri Seo-Hwa itu diam-diam tanpa sepengetahuan Xavier.
Lee Yeon-Hwa. Usianya 20 tahun—kupikir dia masih remaja, aku lupa bahwa orang Orient selalu terlihat lebih muda dari usianya. Di dokumen yang kuambil diam-diam dari ruang kerja Jenderal Arianne di Kastil Montreux, dikatakan bahwa dia lahir dan besar di Westeria dari orang tua yang juga berkewarganegaraan Westeria, Daniel Welsh dan Sally Welsh. Putri Seo-Hwa dan Wu Yi-Xing sudah lama hidup sebagai rakyat biasa di Westeria dan ingin putri semata wayang mereka hidup tenang, jauh dari politik Istana. Aku ingin menghargai keinginan mereka karena aku paham betul kehidupan macam apa yang ada di balik tembok Istana. Elle saja tidak pernah hidup dengan tenang dan bebas sejak kecil, sejak dia diberitahu akan menjadi Putri Mahkota dan tinggal di Istana. Itulah sebabnya aku tidak memberitahu Xavier tentang Lee Yeon-Hwa.
Saat aku memberitahunya bahwa Putri Seo-Hwa sudah meninggal dan Wu Yi-Xing kini hanya seorang pria tua yang buta, Xavier tidak bertanya lebih lanjut seolah dia sudah menduga hal itu.
"Bukannya aku sudah menduga hal itu... Tapi, sudah dua puluh tahun lebih berlalu. Jadi kemungkinan itu memang ada. Aku hanya..." Kata-katanya terhenti. Dia menyesap anggurnya, lalu menghela nafas seolah dengan begitu salah satu beban hidupnya berkurang. "Aku harap dia hidup dengan bahagia dan tenang selama ini." Kemudian dia mengisi kembali gelas anggurnya yang sudah kosong.
"Putri Seo-Hwa mengingatkanmu pada seseorang." Kataku, yang mana sama sekali bukan pertanyaan. Aku kurang lebih tahu kenapa dia peduli pada Putri Seo-Hwa. Dan itu bukan sekedar keinginannya untuk melengserkan Qin dari posisinya agar penyerangan Orient dapat digagalkan.
"Mereka berbeda."
"Tentu saja. Anna jauh lebih beruntung. Maaf, Putri Anastasia maksudku." Aku memperhatikan belakangan ini Xavier jadi lebih sering melamun dan minum anggur. Kadang dia tersenyum sendiri. Kadang tertawa sendiri. Lalu tiba-tiba dia diam dan tampak serius tak berkedip sedikit pun. Pikirannya entah ada di mana. Aku jadi mengkhawatirkan kondisi negaraku. "Berhenti lah minum dan sana pergi ke Schiereiland."
"Kau sudah mencicipi anggur ini? Namanya Carina. Ini anggur dari Schiereiland. Grand Duchess Smirnoff menghadiahi kita sepeti penuh anggur ini pada kunjungannya pekan lalu. Aku akan mengutus orang untuk mengantarkan sebagian pada ayahmu. Grand Duke akan sangat menyukai rasa anggur ini."
Tanpa berkata lebih lanjut, aku mengambil gelasnya dan botol anggurnya. Lalu menenggak habis anggur itu. Sialan. Rasanya enak.
"Kau ini kenapa!" Aku membentaknya. Dia tampak terkejut dan sadar sepenuhnya.
"Kau yang kenapa! Kau yang merebut anggurku dan menghabiskannya lalu berteriak padaku siang-siang begini."
"Jangan jadi seperti ayahmu."
Xavier tertawa getir menanggapi, "Apa maksudnya itu?"
"Kalau ada masalah, kau bisa ceritakan padaku atau Elle. Kalau kau memang merindukan Putri Anastasia, kau bisa pergi ke sana beberapa hari dan aku akan mencarikan alasan yang masuk akal. Kalau kau pikir tidak ada jalan keluar terkait masalah dengan Orient, utus aku dan pasukan serigala pergi ke sana untuk menghancurkan negeri itu. Jangan mencoba mengatasi semuanya sendiri. Kau itu Raja, bukan pahlawan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lotus of East Palace
FantasyLanjutan dari 'The Rose of The South' Lee Yeon-Hwa menghabiskan seluruh hidupnya untuk berlatih agar dapat menjadi ksatria wanita. Impiannya terwujud. Di usianya yang ke dua puluh tahun kini dia sudah menjadi salah satu ksatria wanita Pasukan Montre...