12. Flashback : On The Cruise [2]

2.2K 39 3
                                    

"Pak Juna sebagai kepala project, speech dulu dong, Pak! Sambutan dulu nih, biar afdol!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pak Juna sebagai kepala project, speech dulu dong, Pak! Sambutan dulu nih, biar afdol!"

"Iya, Pak. Sepatah dua patah kata lah, Pak!"

Baru selangkah kakinya berada di restoran, staff dan karyawannya sudah memintanya untuk memberi speech. Sebenarnya Juna ingin sekali diperlakukan seperti biasa, tanpa titel apapun, bahkan ia ingin menghilang karena ia tak biasa dengan kerumunan. Tapi lebih dari 30 orang yang bergabung dalam satu meja di restoran cruise itu sudah menyorakinya untuk memberi speech, ditambah lagi sekitar 5 orang staff sudah berkerumun di sekelilingnya untuk memintanya melakukan speech.

Seorang waiter menyodorkan mic pada Juna. Dia kalah telak, tak bisa kabur. Dengan menghela nafas, ia meraih mic itu lalu menatap satu persatu staff dan karyawan yang juga menatapnya antusias.

Beberapa karyawan wanita sembunyi-sembunyi mengeluarkan ponsel dan merekam momen kepala project yang tampan dan kharismatik itu berpidato.

"Ehm... kita santai aja lah ya. Jujur saya paling ga bisa speech sih sebenarnya. Well, here goes. RAISE YOUR GLASSES, EVERYONE!" Ujarnya seraya mengangkat gelas kristal berisi champagne diikuti oleh seluruh karyawannya yang berdiri dan mengangkat gelasnya juga.

"To all of your hardwork and your outmost dedication. Semoga kedepannya akan lebih banyak kesempatan bagi kita untuk mendapatkan project yang lebih hebat lagi. CHEERS!"

"CHEERS!!" suara denting gelas kristal itu beradu diselingi tawa dan cekikikan karyawati yang terpana menatap senyum manis Juna.

Setelah berjabatan dengan banyak orang, Juna celingukan mencari tempat duduk. Dari jauh, sebuah tangan melambai padanya, menyuruhnya untuk duduk di sampingnya.

"Nice speech."

"Shut up. Kalo bisa aku ga mau speech lagi depan siapapun. Aku ga suka jadi pusat perhatian."

"But you were great." Puji Mina seraya menyulangkan gelas kristalnya dengan gelas di tangan Juna, membuatnya tersenyum lebar.

"Thanks."

"P-Pak Juna, kami boleh foto bareng ga?" tanya sekumpulan karyawan yang datang menghampirinya. Dari gestur tubuhnya, Juna sedang bersiap menolak dengan halus namun Mina menyikutnya pelan, menyuruhnya untuk mengabulkan keinginan rekan-rekan kerjanya.

"Boleh. Saya sambil duduk ga apa-apa ya?"

"Ga apa-apa, Pak! Ka-kalo boleh, kak Mina juga..." suara mereka mengambang di udara. Mana mungkin mereka berani? Kepala project yang ganteng, ditambah artis yang cantik! Kesempatan ga akan datang dua kali! Lagipula mereka sudah bersiap seandainya Mina menolak, toh itu haknya Mina untuk menolak berfoto bersama.

Tapi gadis itu memancarkan senyum tercantiknya pada rekan kerja Juna dan membuat mereka terpesona dengan senyuman itu... termasuk Juna sendiri. "Ayo."

Mereka mengambil posisi dengan Juna dan Mina berada di tengah-tengah mereka. Juna menahan tangannya menyentuh rekan kerjanya demi menjaga manner sementara Mina menyampirkan lengannya di bahu beberapa rekan kerja di sampingnya untuk menunjukkan kedekatan. Sembunyi-sembunyi, Juna meraih tangan Mina dan menggenggamnya erat. 

[M] KALOPSIA | jaeminju markriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang