Epilog

334 18 7
                                    

Mirae menginjakkan kakinya di lantai 2 mall central. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, melihat-lihat setiap toko yang ia lewati. Disampingnya, Jay, dengan gaya khasnya yang dingin itu, berjalan dengan tatapan tajam seperti hendak memukul orang-orang di sekitarannya.

"Rae, lo lapar, gak?" tanya Jay.

Mirae mengangguk.

"Makan apa, ya?" tanya Mirae.

"Mau hotplate?" tawar Jay.

Mirae menepuk-nepuk dagunya.

"Lagi pengen yang kuah-kuah, Jay. Ramen enak kali, ya?" tanya Mirae.

"Yaudah, ayo kita makan ramen," jawab Jay.

"Eh, tapi kamunya mau enggak?" tanya Mirae merasa tidak enak.

"Lo mau ya gue mau, Rae," jawab Jay.

Mirae mencemberutkan mulutnya.

"Aku enggak mau kamu maksain suka padahal enggak suka," katanya.

"Gue suka sama lo aja gak dipaksain, Rae. Apalagi cuma perihal makanan," balas Jay yang membuat pipi Mirae memerah.

"Aku enggak maksa kamu suka aku, ya?" tanya Mirae. "Aku kira karena aku gangguin kamu nyaris setiap hari akhirnya kamu ngalah suka sama aku juga biar aku diem."

"Ck, pikiran dari mana, sih, kayak begitu?" balas Jay terlihat sebal.

Mirae terkekeh kecil. Matanya menatap beberapa perempuan menatap ke arah Jay sambil setengah berbisik, entah apa yang dibicarakan.

"Kamu banyak yang suka, tuh," kata Mirae.

Jay mengernyit. "Apaan?"

Mirae menunjuk sembunyi-sembunyi segerombol perempuan yang tengah menatap Jay dan Mirae sambil berbincang-bincang pelan di depan sebuah toko tas.

"Kayaknya ngomongin kamu," ucap Mirae.

"Tahu darimana?" tanya Jay dengan nada meremehkan.

"Ngeliatin kamu," jawab Mirae sambil memasukkan kedua tangannya ke kantong hoodie berwarna pinknya yang kebesaran.

Jay melirik ke arah gerombolan perempuan yang dimaksud Mirae. Mendadak Jay berhenti berjalan, membuat Mirae ikut berhenti berjalan.

"Jay? Ada a-"

"Kenapa?" tanya Jay dengan nada datar sambil menghadap gerombolan tadi.

Beberapa perempuan itu langsung mengalihkan pandangannya, berlagak tidak tahu apa-apa.

"Jay kamu ngapain, sih?!" bisik Mirae.

"Ditanyain sok-sok gak tahu," ketus Jay. "Gue tanya, kenapa ngeliatin gue?"

Segerombol perempuan tadi langsung menunduk, seperti orang yang baru saja berbuat kesalahan.

"Jay, mereka cuma ngeliatin loh-"

"Yang boleh ngeliatin gue cuma dia," ujar Jay sambil merangkul Mirae, membuat Mirae membungkam mulutnya salah tingkah.

"Gak usah lihat-lihat. Gue colok mata lo semua satu-satu ntar," ancam Jay lalu menarik Mirae menjauh.

Mirae melepaskan tubuhnya dari rangkulan Jay dan menatap laki-laki itu bingung.

"Kamu tuh ngapain, sih?!" tanya Mirae kesal.

"Gak pa-pa," jawab Jay.

"Enggak perlu kamu gituin! Aku, kan, cuma bilang mereka ngeliatin. Kok malah dilabrak begitu, aneh!" protes Mirae.

Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang