PROLOG

82 24 4
                                    

Untuk rabi,

Aku menaruhmu terlalu dalam dihati, sehingga untuk

menghapusnya aku seperti menyiksa diri sendiri.

Waktu menunjukan pukul 17.00 WIB sore dini hari, dengan suasana yang begitu hening hanya ada percikan hujan yang menemani Sandra di kala itu, ia sedang menunggu bus datang tetapi sudah 30 menit ia berdiri di halte bersama pria yang sedang duduk dan berpakaian hitam putih menenteng tas ransel di pundak nya.

Pria itu memperhatikan Sandra sedari tadi karena selama 30 menit Sandra hanya berdiri. "Duduk! Ga pegel?." Mendengar itu Sandra menoleh kearah nya. Dan mengabaikan omongan pria tersebut.

5 menit berlalu datanglah bus dan Sandra segera naik kedalam bus itu di ikuti pria tadi di belakang nya. Bus itu kosong, Sandra duduk di kursi paling belakang dekat jendela. Hening, suasana di dalam bus tersebut.

Selama perjalanan ia hanya mendengarkan playlist lagu kesukaan nya, mengingat bahwa hari ini adalah hari tercapek nya selama kuliah semester 2 karena selama awal masuk kuliah ia hanya belajar online di rumah, yang biasanya hanya rebahan, tidur, mengerjakan tugas tugas yang di berikan dosen tanpa melakukan kegiatan tambahan.

I make enough mistakes

And it feels like she's the only one

So if for any reason there's some

Miscommunication or I'm lying to her face

My immaturity and habits getting in the way

Entah apa yang terjadi jalanan Jakarta saat ini sangat amat sepi, kendaraan yang berlalu lalang pun mungkin bisa di hitung dengan jari. Dan begitu pun dengan suasa hati seorang Sandra saat ini, sedang merasa sendiri dan sepi.

Cause I can barely breathe and I don't know how I'll explain myself this time

Wish it wasn't a case of this time

But why can't I be any other boy

That doesn't need a hand in love ?

Someone that I would trust

But how did I fail

To give you all the love that you deserve?

When you're the only thing that's worth

What life is worth

And I don't mind if you hate me

Cause, baby, if I were you I would probably hate me too

I said that I don't mind if you hate me

Cause, baby, if were you I would probably hate me too

Sandra tersadar bahwa dirinya terlalu menikmati lagu hingga terlupa jika dia sudah sampai tujuan.

***

Drettttttt

Drettttttt

Drettttttt

Mendengar suara yang berasal dari ponsel nya tersebut Sandra tidak langsung menggangkat nya, ia hanya sekedar melihat siapa yang meneleponnya.

Ting!

Ting!

"Eh! Angkat bego!"

"Penting nii!"

Melihat pesan tersebut Sandra hanya terkikik, ia senang jika meng-isengi orang yang satu ini. Setelah itu ia berdiri meletakan handuk dan mengambil jepitan rambut karna Sandra tadi kehujanan sewaktu turun dari bus.

"Dari mana lo?! Lama banget lo jawab! Gue sebagai teman terbaik dan tercantik sentreo ini harus banget gitu nungguin lo-."

"Ssssssttttttttt! Lo berisik! Langsung ke inti aja."

"GUE LAPER SANDRA!!! Disisni gak ada makanan dari siang gue belom makan, mau pesen gofood tapi kagak ada saldo."

"cihhh miskin! Gue kesana sekarang, 20 menit lagi nyampe."

"OMAYGATT!!!! THANK YOUUU SO MUCHH MY LOP-"

Seketika telfon tersebut di akhiri oleh Sandra secara sepihak. Setelah itu ia mengganti baju simpel hanya memakai kaos dan cardigan rajut berwarna hijau army dan celana bahan kulot.

Tak lupa ia juga memakai sedikit pemerah bibir supaya tidak terlihat pucat, dan ia hanya membiarkan rambut panjangnya terurai.

Di teras rumah nya ia sedang menunggu gojek datang tak lama, hanya menunggu 2 menit gojek tersebut sudah di depan mata, karna ia juga sudah memesan nya sebelum siap siap.

"Pak nanti nyimpang dulu ke rumah nasi padang dulu ya." Ucap Sandra

"Baik Mba." jawab bapak tersebut sambil memberikan helm.

***

Sesampainya di rumah nasi padang Sandra langsung memesankan 2 bungkus dengan lauk tambahan yang terpisah.

Tidak jauh dari pandangan matanya ia melihat seseorang dari belakang dengan mata yang di kerut kan karna ia mempunyai minus, hanya saja Sandra jarang memakainya.

Sandra ingin mengampirinya tetapi ragu-ragu takut jika salah orang, akan di taro di mana muka ini jika salah orang.

Terlalu fokus Sandra memperhatikan orang tersebut hampir tidak ngeuh jika orang tersebut memperhatikan nya juga. Sandra langsung membuang muka nya dan langsung memberi uang kepada penjual naspad. Yang di rasakan Sandra sekarang hanyalah malu, muka nya langsung bersemu merah dan ia menyesal mengapa harus sekepo itu kepada orang lain.

Tiba tiba ia merasakan pundaknya di pegang oleh seseorang pada saat berjalan ke luar menghampiri ojol, dan ya benar ketika Sandra membalikan badan nya yang memegang pundak tersebut adalah orang yang Sandra perhatikan sedari tadi.

"Lo kenal gue? Gue perhatiin lo tadi merhatiin gue mulu." Ujar orang tersebut membuat Sandra menundukan wajah nya.

Sandra hanya diam menatap aspal hitam di bawah nya. Kaki nya tiba tiba terasa kaku duh kenapa kaki gue susah di gerakin sih, kan gue mau kabur batin nya.

Hanya hening beberapa saat, dan saat itu juga Sandra memberanikan diri untuk melihat keatas. Dan benar saja Sandra mengenal orang tersebut, orang yang sewaktu SMA ia jadikan crush. Hanya saja ia tidak memberi tahu nya,, hanya ia dan sahabat nya yang tahu.

"Eng-ngga gue gak kenal sama lo, sorry kalo gue udah bikin lo risih di dalem. Gue pergi dulu." Langsung Sandra berlari setelah menjawab pertanyaannya.

Dengan buru buru ia mengahampiri ojol nya "Pak maaf ya lama tadi ada kendala sedikit." Ucap kata maaf dari Sandra karna ia tidak enak kepada bapak ojolnya.

"Gak apa apa mba." Jawab bapak tersebut sembari menunjukan senyum manis nya, tetapi seperti ada rasa capek di dalam diri nya. Tidak ingin berlama-lama Sandra menaiki motor dan memakai helm. Pasti disana sahabat nya sedang menunggu makanan datang dan akan di buktikan jika Sandra juga akan kena ocehan sahabatnya tersebut.

Jika begitu, Sandra tetap sayang kepada sahabat yang satunya ini. Oh ya jika kalian ingin tahu sahabat nya ini bernama Sintya. Yap Sintya adalah sahabat Sandra sejak kecil, mereka selalu bermain bersama.

Jika salah satu nya mempunyai mainan baru, salah satunya pun harus mempunyai barang tersebut, tidak boleh ada yang beda dari mereka.

Bahkan banyak yang bilang bahwa mereka anak kembar saking sering nya mereka bareng bareng terus sejak kecil. Sandra tidak akan tahu jika Sintya tidak ada di hidup nya, begitu pun sebaliknya.




Jangan lupa vote ya teman teman hihihi tanks luv🤍

Tentang Iklas Yang Tak Pernah SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang