[8/10]

2K 323 16
                                    

Susah juga punya pacar yang termakan hoaks …

__________,,,__________


Setelah mendapat izin dari kedua orang tua (Name), Fang pun masuk ke dalam kamar sang gadis. Sesuai apa yang dikatakan Fang di sekolah, ia mau membantu (Name) yang masih kesusahan menuntaskan PR-nya.

“Ini seharusnya variabel ganti ruas,” tegur Fang mendapati (Name) salah menuliskan variabel di jawabannya.

Tulisan yang sudah tidak karuan bentuknya itu dihapus lagi. Awalnya berjalan lancar, tapi makin ke sini entah kenapa otak (Name) jadi sukar menerima penjelasan dari Fang.

“Ini baru soal ketiga, loh. Masih ada tujuh belas yang belum dibahas.” Fang mengingatkan.

Kalau dipaksa otak makin panas. Penjelasan Fang nantinya jadi terasa sia-sia.

“Ya sudah, kita istirahat dulu,” ujar Fang, merasa kasihan melihat gadisnya sudah memasang wajah lelah.

‘Akhirnya!’ girang (Name) dalam hati.

Dari tadi otak terus dipaksa bekerja, jadi perlu didinginkan dulu mungkin.

“Aku ambilin minum dulu, ya.” (Name) meninggalkan Fang sejenak untuk mengambil kudapan.

“Oke.”

Baru saja (Name) keluar, tiba-tiba saja seluruhnya jadi gelap seketika. Mati listrik penyebabnya.

Segera Fang menyalakan fitur senter di ponselnya. Berusaha tidak panik, ini rumah kekasihnya, tidak keren kalau refleks langsung menjerit.

Bosan menunggu, Fang mengarahkan si sumber cahaya ke arah dinding. Iseng-iseng ia membentuk lembaga hewan bermodalkan kreativitas.

“Fang!” jerit (Name) seraya menyambar kedua tangan Fang. Menghentikan aksi sang pemuda.

“A-apa?!”

Dalam cahaya yang minim, samar-samar mata (Name) menunjukkan kekhawatiran.

“Jangan main bayang-bayang. Nanti bayanganmu bisa hilang!”

.

.

• Bonus •

Tahu dari siapa itu?”

“Dari neneknya sepupuku.”

___________,,,___________

… ujungnya dia sendiri yang heboh.

My Shy Girlfriend (Fang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang