~13~

141K 17.7K 2K
                                    

Makasih untuk vote, komen dan dukungannya prennn.

Sebelumnya udah pada pollow nggak nih? pollow dulu gih><

Oh iya, jangan sungkan kasih kritik sama sarannya karena dengan itu saya tau dimana yang harus diperbaiki dan bisa buat tulisanku lebih baik lagi kedepannya. Tapi usahakan gunakan bahasa yang baik dan tentunya sopan yah prenn:)


~Tipuan Ginar~

~H a p p y  R e a d i n g~

Zeynar berusaha menahan sesuatu yang ingin meledak dalam dirinya. Gadis yang baru saja mengaku takut padanya beberapa menit yang lalu kini malah tertidur di pangkuannya dan memeluk erat lehernya.

   Dia memperhatikan gadisnya itu. Wajah Zora terlihat sangat kelelahan, apalagi gadis itu baru saja sembuh dari demamnya. Jangan kira Zeynar tidak tau tentang Zora yang sakit, dia tau semuanya.

"Haisss, dia tidur malah makin lucu,"

   Zora bergerak dalam tidurnya, gadis itu menyamakan diri dengan mengeratkan pelukannya. Zeynar memejamkan matanya, menyenderkan kepalanya pada tempat duduk mobil. Dia harus menahannya, jangan sampai menerkam gadis mungil ini disini.

"Keinginan gue buat nyulik lo makin menggebu-gebu, sialan!!"

   Tidak, Zeynar tidak bisa melakukan itu. Gadisnya ini baru saja melihat kegilaannya. Jika dia melakukan niatnya untuk menculik Zora. Bisa saja gadis yang ada di pangkuannya ini akan semakin takut padanya atau bahkan akan membencinya. Dia akan semakin tidak waras jika gadisnya membencinya.

   Zeynar membuka kaca mobil dan memerintahkan Pak Doni yang masih ditahan oleh Jey dan Soni untuk masuk kembali ke mobil untuk menyetir. Pak Doni melirik Nonanya yang tertidur pulas dipangkuan seorang laki-laki tampan. Dia dapat merasakan aura yang tidak mengenakan dari laki-laki itu. Apalagi sekarang dia tengah ditatap tajam.

"Menyetir!!" Suara yang memerintah itu membuat Pak Doni susah meneguk ludahnya sendiri. Aura menyeramkan memenuhi mobil.

   Zeynar sedikit melerai pelukannya untuk melihat wajah Zora. Dia menoel-noel pipi gembul itu gemas. Sedangkan Zora bergumam merasakan tidurnya diganggu. Gadis itu kembali membuat dirinya nyaman dalam pelukan Zeynar. Zeynar terkekeh gemas melihatnya.

"A-a-nda ja-jangan macam-macam yah sama Nona saya!"

   Zeynar kembali melirik tajam seseorang yang sedang menyetir itu. Dia menendang kuat kursi supir bagian belakang. Pak Doni tersentak kaget, dia merasakan aura menusuk dibelakangnya.

"Perhatikan jalannya, Pak tua!"

-----

   Zeynar melangkah masuk ke  dalam rumah Zora tanpa permisi. Menghiraukan tatapan kaget dari para pembantu. Cleobara yang menuruni tangga menatap tidak percaya pada pria itu. Apalagi melihat adiknya berada digendongan Zeynar.

   Dan Zeynar dengan wajah datar tanpa dosanya menaiki tangga melalui Bara begitu saja. Bara mendengus tidak percaya, dia berbalik dan melangkah cepat menyusul Zeynar.

"Lo apain adek gue, hah?"

   Seakan tuli, Zeynar terus melangkah menuju kamar Zora. Dia tidak kesulitan menemukan kamar gadisnya, seakan dia sudah tau letaknya.

   Zeynar membaringkan Zora dengan pelan diatas ranjangnya. Gadis itu bahkan masih tertidur pulas. Zeynar melepas kedua sepatu Zora dan menarik kain tebal yang ada diranjang itu untuk menutupi badan mungil gadisnya.

Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang