11 (Meet my parents)

470 73 13
                                    

Judulnya pake bahasa Inggris biar keren 😎
Happy reading minna

"Lambat!" Itu adalah kata yang pertama M/n dengar  begitu dia sampai di rumahnya, suara baritone khas Daisuke serta tatapan kesalnya berhasil membuat M/n merasa ingin kembali saja ketempat Shinichiro lagi.

"Hehehe gomen pamanku yang baik dan tampan, tolong maafkan keponakanmu yang imut ini" Ujar M/n dengan tawa canggungnya.

Daisuke hanya menampilkan ekspresi bosan mendengar jawaban M/n yang menurutnya menyebalkan itu, dia hanya memutar matanya bosan, saat dia bersiap menyemburkan omelannya pada M/n suara teriakan menghentikan niatnya untuk mengoceh.

"M/n kau kemana saja, pergi diam-diam tanpa memberitahu Nii-chan, kau jahat!" Yah siapa lagi yang bisa bicara seperti itu pada M/n selain kakak tercintanya yang super protektif itu.

"Gomen gomen Nii-chan, habisnya kalau aku beritahu Nii-chan pasti tak mengizinkan, makanya aku pergi diam-diam" Ucap M/n sambil mengusap pucuk kepala Shin, yang sedang cemberut kesal.

"Hiks lain kali jangan diulangin ya, awas saja kalau kau mengulanginya" Ancam Shin dengan ekspresi cemberutnya yang lucu itu.

"Tentu-tentu aku tak akan mengulanginya kok, hehe" Ujar M/n kemudian dia mengusak pelan rambut Shin yang notabenenya lebih pendek darinya itu.

Daisuke yang menyaksikan kejadian drama konyol itu mulai berspekulasi jangan-jangan yang sebenarnya adik adalah Shin dan bukan M/n.
'sumpah aku mual melihat drama picisan ini' batin Daisuke menahan rasa ingin menggeplak(?)  kedua keponakannya itu.

"Yak cukup hentikan drama tak bermutu kalian berdua itu, dan kau M/n cepat bersiap-siap, kita sudah terlambat" dan sepertinya Haru tahu apa yang ada dipikiran suami tercintanya itu, bahkan dia menggeplak kepala M/n dan mendorongnya kedalam rumah menyuruhnya untuk siap-siap.

'oh aku sudah diwakilkan' batin Daisuke dia menyeringai senang karena istrinya sangat tahu apa yang dia ingin lakukan.
'Haru kau memang selalu mengerti diriku aku akan memberikannya hadiah dipesawat nanti' pikirnya dengan seringai yang menghiasi wajah jutaan dolarnya itu.

Dan setelah beberapa saat, M/n sudah mengganti pakaiannya dan dia juga membawa beberapa keperluan pribadinya, yang sudah dia prepare semalam.

"baiklah aku sudah siap ayo berangkat!" seru M/n begitu selesai mengganti pakaiannya.

(Tolong abaikan rokoknya)

"hm sepertinya aku kenal cardigan itu" ujar Shin matanya menyipit untuk memastikan kalau penglihatannya tak salah.

"hehehe pinjam ya, nanti ku kembalikan, itu pun kalau aku ingat" ujar M/n dengan watadosnya.

"ya ya bicaralah pada angin"  ujar Shin dengan nada malas.

Tin tin!

Bunyi klakson terdengar nyaring di telinga kedua kakak beradik itu, mereka menengok kesumber suara dan melihat paman mereka sudah memasang wajah 'cepat naik sebelum kuseret kau' andalannya itu.

"iya iya aku mengerti, sabar sedikit dong, dasar tidak sabaran, apa dia itu tidak bisa ya melihat orang bercanda, menyebalkan" gerutu M/n sebal.

"sudah sana naik ke mobil nanti paman tambah marah loh" ujar Shin, yang hanya dibalas anggukan pelan adiknya.

"Hai Nii-chan jaga dirimu baik-baik yaa, dah" ucap M/n yang sudah didalam mobil.

Shin membalasnya dengan lambaian tangan disertai senyum sejuta wat nya, yang bisa membuat orang silau saking cerahnya senyuman Shin itu.

The Reason Why I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang