Assalamu'alaikum
Selamat datang di cerita pertama aku.
[typo bertebaran]
^^^^
Di sebuah ruangan yang ada di dalam rumah berlantai dua itu berisi dua orang remaja berbeda jenis kelamin. Ruangan yang kedap suara dan pengap itu terdengar suara rintihan kesakitan dari mulut remaja laki-laki yang ada didalam ruang bawah tanah, dengan seorang gadis seumurannya yang sedang asik menusuk perutnya dengan pisau.
Jlebb
Akhh
Suara teriakan menggema diseluruh
ruangan. Gadis itu kembali mengarahkan pisau yang ada di genggamannya dan kembali menusuk bagian perut laki-laki itu."Bagaimana rasanya, hmm?" tanya gadis itu seraya tersenyum smirk.
Laki-laki itu tidak menjawab pertanyaan dari gadis di depannya, dia menahan rasa sakit yang ada di sekujur tubuhnya dan bagian perutnya yang terus mengeluarkan cairan merah akibat tusukan dari gadis itu berikan padanya.
"Mau bermain lagi, hmm?" tanya gadis itu seraya memainkan pisaunya. Laki-laki itu menggeleng lemah dan tidak berani menatap gadis didepannya.
"Cih, lemah," cibirnya menatap jengah mangsanya.
"G-gue mo-hon lepas-sin gue , uhuk-uhuk," pinta laki-laki itu seraya terbatuk darah.
"Tapi gue masih mau main sama lo gimana,"
Lelaki itu mendongakkan kepala nya menatap wajah gadis didepan nya yang tertutup topeng. "K-kalo itu mau lo, tolong bunuh g-gue langsung, uhuk,"
"Apa, gue langsung bunuh lo gitu aja, bukan gue namanya kalo langsung bunuh mangsanya. Gue lebih suka menyiksa dan mendengar alunan indah dari mulut mangsa gue," tangkasnya.
Laki-laki yang mendengar ucapan dari gadis didepan nya pun bergidik ngeri. Sebegitu kejam kah dia menyiksa korbannya dengan cara yang sadis, pikir lelaki itu.
Gadis itu mendekatkan mulutnya pada telinga laki-laki itu,
"Lo tau apa kesalahan lo!" bisik gadis itu lalu menjauhkan wajahnya dari laki-laki didepan nya.Laki-laki itu pun menggelengkan kepalanya tanda ia tidak tahu kesalahan apa yang sudah dirinya perbuat, sampai membuat dirinya disiksa oleh psikopat itu.
"Lo udah bikin sahabat gue masuk rumah sakit, gara-gara lo sama teman segeng lo itu, sahabat gue koma!" sentak gadis itu dengan menekan kan kata terakhir.
"Sahabat lo siapa gue gatau?"
"Mona Adena."
Lelaki itu pun terkejut setelah mendengar nama itu, Mona nama cewek yang dia bully dua hari lalu bersama teman-teman nya digudang sekolah.
"I-ya gue yang udah bully Mo-,"
Bugh
Belum sempat laki-laki itu menyelesaikan ucapan nya dia sudah mendapatkan bogeman mentah dibagian rahang.
"Gue gak akan biarin lo hidup didunia ini JOHAN REANDRA!"
Johan Reandra adalah nama laki-laki yang sudah membully Mona, dia dan teman-temannya selalu membully dan menindas murid-murid yang lemah.
Laki-laki bernama Johan itu pun terkejut mendengar namanya disebut oleh gadis didepan nya.
"Sebenarnya siapa gadis ini dan bagaimana dia tau nama gue, dan Mona sahabatnya apa jangan-jangan dia..... Ah gak mungkin itu dia," batin Johan.
Johan pun menatap gadis didepan nya dari atas sampai bawah, tetapi dia tidak mengenali siapa sebenarnya gadis ini, wajahnya tertutup topeng.
"Sebenarnya lo siapa!" tanya Johan penasaran siapa dia sebenarnya.
"Lo pengen tau siapa gue?" jawab gadis itu sembari melepas topeng yang ada di wajahnya dengan gerakan pelan. Saat topeng sudah terlepas dari wajahnya, dan menampilkan wajahnya yang cantik tanpa polesan make up.
"N-na-yla, " ucap Johan terbata-bata. Dia terkejut bukan main ternyata Nayla lah yang menyiksanya, dia masih tidak percaya bahwa Nayla bisa menjadi psikopat yang kejam.
"Iya, gue Nayla Gabrina Varelie, kenapa kaget ya?"
Nayla Gabrina Varelie adalah sahabat dari Mona Adena. Dia teman sebangku dan satu kelas dengan Mona. Memiliki sifat jutek, dan selalu menampilkan wajah datarnya. Nayla biasa menyiksa atau bahkan membunuh orang yang sudah berurusan dengan nya atau menyakiti orang terdekat nya, bisa kita sebut bahwa Nayla adalah psikopat karena dia suka menyiksa korban nya dengan cara yang sadis.
Laki-laki bernama Johan itu menatap Nayla dengan pandangan yang sulit diartikan. "Gue gak nyangka kalo lo berani ngelakuin hal kejam kaya gini, Nay!"
Sedangkan Nayla terkekeh mendengar ucapan dari Johan yang terdengar lemah di telinga nya.
Gadis itu mengarahkan pisau tajam nya ke leher Johan dan membuat sayatan disana.
Johan yang mendapat kan sayatan itu pun meronta-ronta menghindari pisau yang dipegang Nayla, tapi apalah dayanya semakin dia memberontak maka Nayla akan menusukkan pisau itu ke leher nya.
Nayla menyudahi aksinya itu, dan beralih ke kaki Johan dan kembali menusuk kan pisau itu disana.
Jlebb
Jlebb
Akhh
Johan pun berteriak kesakitan tetapi teriakkan nya dihiraukan oleh Nayla.
Saat ini Johan sudah pasrah apa yang dilakukan gadis itu padanya, dia benar-benar tidak berdaya karena tubuh nya terus mengeluarkan darah."Sekarang gue akan robek mulut lo!" tegas Nayla sambil menempelkan ujung pisau itu di pipi Johan.
"Plis ja-jangan siksa gue."
Nayla yang mendengar ucapan Johan mendekatkan wajah nya pada cowok itu. "Tenang aja gue bakal berhenti nyiksa lo, kalo lo udah mati!"
ujarnya kemudian menjauhkan wajahnya dari Johan.Nayla kembali memulai aksinya dan mengarahkan pisau miliknya ke mulut Johan. Nayla mulai merobek mulut Johan sampai ke telinga dan darah segar perlahan menetes dari sana.
Johan hanya bisa menangis dan pasrah merasakan rasa sakit di mulutnya yang dirobek oleh Nayla. Sekarang Johan terlihat sangat mengerikan dengan mulut yang sobek sampai ketelinga dan darah yang menetes dari tubuh nya, benar-benar menyedihkan nasibnya.
"Itu akibatnya kalo lo selalu menindas orang lain, gue kan udah pernah peringatin lo waktu itu apa lo lupa, hah!" sentak Nayla dengan nafas yang memburu.
"Gue kan pernah bilang, JANGAN SEKALI-SEKALI LO DAN TEMAN-TEMAN LO NGUSIK MONA, KALO SAMPAI KALIAN NGEBULLY MONA LAGI, GUE PASTIKAN KALIAN AKAN MENDERITA. Lo masih ingat kan gue ngomong gitu sama lo!" tandas Nayla menatap Johan dengan sorot kebencian, Johan hanya bisa mengangguk pasrah, berbicara saja dia kesulitan karena mulutnya sudah robek.
"Gue gak pernah main-main sama ucapan gue, sekarang gue udah buktiin ke lo dengan cara nyiksa lo kaya gini!"
Setelah mengucapkan itu Nayla mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya, sebuah pistol berwarna hitam mengkilat itu ada digenggamannya lalu ia arahkan pistol itu tepat di kepala Johan.
Johan sudah tidak bisa berbuat apa-apa sekarang dia hanya bisa pasrah , bahwa hidupnya tidak lama lagi. Nayla tersenyum miring melihat Johan yang sudah tidak berdaya.
"UCAPKAN SELAMAT TINGGAL JOHAN REANDRA!"
Dor
Darah segar terciprat di wajah cantik Nayla, dia sudah menembak Kepala Johan sampai tak berbentuk.
"Akhirnya gue bisa tidur nyenyak malam ini," katanya lalu meniup ujung pistol yang habis ia gunakan untuk menembak Johan.
Maaf kalo ceritanya gak jelas hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Girl
Fiksi Umum(Follow sebelum baca) (Revisi jika sudah END) Menceritakan tentang seorang gadis bernama Nayla Gabrina Varelie gadis cantik dan populer disekolahnya sifat nya dingin dan selalu menampilkan wajah datarnya, tapi jika sudah bersama dengan sahabat dan...