WARNING! 18+
-----------------------------------------------------------------------------
Mereka berdua masuk ke dalam mobil,kemudian pergi menuju suatu tempat. Haneulpun hanya tertidur sepanjang perjalanan. Pria yang membawa Haneul hanya terheran-heran . Namun, penampilan Haneul yang seperti ini benar-benar membuatnya tak sabar. Dengan pakaian kantoran yang rapih namun berantakan itu benar-benar menggoda.
Sesampainya pria itu di suatu rumah mewah, mereka berdua turun. Pria itu membawa Haneul ke kamarnya dan meminta Haneul untuk duduk terlebih dahulu. Mereka duduk berhadapan di sebuah ruangan, kamar yang sepertinya adalah kamar utama .
" S-siapa namamu? Sepertinya aku belum pernah melihatmu? " Ucap Haneul. Pria itu menahan tawa menggunakan punggung tangannya .
" Bukankah seharusnya aku tak memberikan nama ku? Bukankah begitu konsepnya?" Tanya pria itu balik. Haneul memanyunkan bibirnya, " Konsep apa itu? Kau bahkan memanggilku Kang Haneul. Kenapa aku tak boleh tahu namamu? Bukankah kita kol-" Ucapan Haneul terpotong.
" Baik baik, aku Eun Jiwon. Apakah aku perlu memberi tahu pekerjaanku? Usiaku? Nomor pendudukku juga? " Jawab pria yang bernama Eun Jiwon itu dengan bercanda.
" Haish, aku tidak sebodoh itu juga. " Ujar Haneul sembari melayangkan tangannya ke udara. Jiwon hendak mengatakan sesuatu, namun terpotong oleh Haneul. " Kau tahu? Hari ini hari ulang tahunku. Tapi sepertinya dunia tidak merestui kehadiranku. Teman-temanku bahagia , karena aku menraktir mereka. Tapi lihat saja besok! Pasti mereka akan melupakan keberadaanku. La-lalu, ibuku.. hiks.. " Haneul menangis sesenggukan. Jiwon yang melihat Haneul menangis , terlihat kebingungan. Ia tidak membayar untuk ini, namun hatinya sedikit kasihan melihat Haneul seperti itu.
" Ehm, kau , kau tidak perlu bersedih seperti itu. Terkadang dunia memang tak adil untukmu. Tapi coba lihatlah sekitar. Kalau kau berhenti pada dirimu sendiri, sementara dunia masih terus berjalan, waktu masih terus berputar, kau bisa apa? " Hibur Jiwon. Seketika Ia sadar, kenapa ini seperti sesi konsultasi dengan psikolog. Gadis yang Ia hibur inilah yang seharusnya menghibur Jiwon. Jiwon menuangkan vodka ke gelas dan mengisyaratkan Haneul untuk minum. Mereka berdua melakukan cheers, dan meminum vodka itu bersamaan.
" T-terima kasih tuan Eun. Aku tak ingat kalau kau ada, te-tetapi terima kasih. Jujur saja, aku benar-benar kesepian . " Haneul menyampingkan badannya agar berhadapan dengan Jiwon. Haneul menunduk dan memainkan kuku-kukunya.
" Bagaimana dengan pekerjaan asli mu, Kang Haneul? " Jiwon menyandarkan tubuhnya ke sofa dengan tangan kanannya memainkan gelas vodka.
" Kau tahu sendiri kan? Aku hanya didatangi saat dibutuhkan. Tapi bukankah memang begitu? Untuk apa berharap sesuatu yang tulus dari kolega? Iya kan? " Jelas Haneul. " Bagaimana denganmu tuan Eun? "
Jiwon memindahkan posisinya. Ia menopang tubuhnya menggunakan siku di pahanya dan mengamati Haneul yang tengah meneguk segelas vodka. Sejenak Ia meragukan sesuatu. Namun, Haneul yang seperti itu membuatnya yakin.
" Well, seperti katamu, kan? Semuanya sama. Para pria selalu membawakanku sesuatu yang mahal , berharap derajat mereka akan naik sesuai dengan apa yang mereka bawa untukku. Sementara yang wanita , bahkan menawarkan harga diri mereka. Ah, aku tidak semurah itu. " Jawab Jiwon dengan sedikit tertawa. Sejenak, Haneul seakan tersadar sesuatu hingga Ia tidak jadi meminum vodka nya, tapi dengan santai, Jiwon menuangkan vodka kembali ke gelasnya dan membuat Haneul melupakan semuanya dan minum .
" Aku tidak ingat ada hal seperti itu, mungkin aku tidak tahu. Teman-teman, eh , kolegaku juga tidak memedulikan kehadiranku. Berbeda dengan mu .. " Haneul menghembuskan nafasnya dengan cukup keras . Ia menyilangkan kakinya dan memainkan kuku-kukunya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GORGEOUS : Eun Jiwon
FanfictionHaneul memperhatikan pria itu dari balik tirai kamarnya. Semuanya masih sama. Kemeja berlapis, mantel tebal dan nyentrik, celana kulit, serta sepatu boots. Tidak ada yang berubah, hanya satu yang berbeda. Adalah aku tidak ada dalam memorimu lagi. Ki...