02.

117 25 9
                                    

RAVANGE

°
°
°

^^^

Sekarang sudah jam istirahat, dan Alana hanya duduk sendiri di kantin sembari menikmati jus alpukat nya.

Tapi lagi-lagi ada yang menghancurkan ketenangan gadis yang sedang diam itu.

Tiga wanita yang Alana benci kembali datang, salah satu dari mereka tiba-tiba menumpahkan cola ke seragam putih Alana yang masih bersih.

Karna terkejut, Alana langsung bangun dan menatap seragam nya yang basah dan kotor karna cola itu.

"Ups! sorry!" ucap Dena dengan senyum ejekan sedangkan dua teman nya tertawa puas.

Alana menatap tajam ketiga nya, benar-benar kesal dengan perilaku mereka, hal ini di saksikan oleh orang banyak dan membuat Alana malu, tentu saja ia tidak terima dan marah.

Dengan perasan kesal, Alana mengambil jus alpukat yang ada di meja lalu menyiram jus tersebut ke wajah Dena.

Ketiga nya langsung terkejut, apa lagi Dena yang di siram, wajah nya sudah penuh dengan minuman berwarna hijau yang lengket karna susu, itu membuat orang-orang yang melihat wajah nya tertawa keras.

Karna Dena tidak terima, ia mendorong Alana dengan keras, tapi untung nya ada seorang laki-laki tinggi yang menangkap nya dan tidak membiarkan Alana terjatuh.

"Dari pada lo bully orang gajelas, mending lo cuci muka lo, sekalian akhlak lo!" suruh laki-laki itu.

"Awas lo Alana!" Dena langsung pergi meninggalkan kantin, di ikuti oleh dua teman nya.

"Lo gapapa?" tanya laki-laki itu.

"Gapapa, thanks." jawab Alana di iringi senyuman tipis.

Laki-laki itu malah tersenyum kembali ketika melihat senyum manis yang keluar dari sudut bibir Alana.

"Nama lo Alana, kan?" tanya laki-laki itu.

"Lo tau dari mana?" tanya Alana heran.

"Mahen, gue Reyhan. Temen kakak lo." Reyhan memberi tau.

"Oh, okee."

"Seragam lo jadi kotor gini gara-gara mereka." Reyhan menatap seragam Alana yang kotor karna perbuatan tiga perempuan tidak jelas itu.

"Gapapa, yang penting bukan perilaku gue yang kotor." ujar Alana dengan kata sindiran dan Reyhan tau siapa yang ia sindir.

"Gue di suruh Mahen buat jaga lo di sini, so? kalo ada apa-apa panggil gue, ya?"

"Iyaa. Thank's, Reyhan."

"Kayanya ini udah mau bel, mau gue anter ke kelas?" tanya Reyhan.

"Gausah, gue bisa sendiri."

"Hati-hati, Lana." Alana tersenyum lalu mengangguk.

Ia langsung keluar dari kantin dan meninggalkan Reyhan yang masih di sana.

Alana berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelas nya yang ada di lantai 3.

Banyak anak-anak yang memerhatikan diri nya, tapi Alana sangat tidak peduli dengan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang