"Schokoladenhaus"
[Monsieur and Madame]°°
[13]
~••Don't Delay••~🍫🍪🍫
Sinar terang dari matahari pagi yang menelusup masuk lewat jendela kamar asramanya, tak juga membuat sang empu berkeinginan untuk bangkit. Ia berniat ingin uring-uringan seharian ini tanpa mau diganggu oleh siapapun, dan menolak adanya kunjungan padanya hari ini.
Terhitung sudah tiga kali kunjungan, yang artinya sudah tiga bulan ia berada diasrama. Dalam kurun waktu itu pula tak ada sekalipun, meski sedetik Vhiere mengunjunginya. Terakhir kali mereka bertemu adalah ketika malam itu, selanjutnya benar-benar tak ada lagi.
Lalice merasa kadang dirinya bodoh, menginginkan hal ini terjadi, namun menyesal dikemudian hari.
Setelah dua jam uring-uringan diranjang minimalisnya, Lalice akhirnya tergerak untuk melangkahkan kaki keluar kamar. Banyak sekali murid yang berpapasan dengannya karena ingin menemui keluarga mereka yang sedang berkunjung, Lalice berjalan acuh menuju taman belakang asrama.
Salju tak turun dua hari ini, tetapi dinginnya masih terasa cukup menusuk sehingga mengharuskan Lalice mengenakan coat nya. Ia sendirian disana sambil memandangi pohon-pohon yang bergoyang, entah berapa kali Lalice menghela napas panjang dalam sehari.
Gedung asrama yang terlampau luas itu dipandanginya, dan tersenyum miris setelahnya.
Seorang diri disini ternyata membosankan, jadi Lalice memutuskan untuk kembali saja ke kamarnya, melintasi orang-orang lagi sambil menyeret langkahnya.
Lalice menggerutu disepanjang jalan sambil menghentak-hentakkan kakinya. "Apa dia sungguh tak ingin menemuiku lagi?!"
~•●•~
Pada esok paginya, mereka sudah berkumpul dikelas vokal dengan Madame Dix tentu saja yang menjadi pengajar. Tak terhitung berapa kali Lalice sengaja merotasi matanya karena malas melihat wanita itu sedang berdiri angkuh ditempatnya, dengan warna gincu merah mawar yang menambah kesan dinginnya.Tapi kabar baiknya, hari ini Lalice yang akan menjadi penyanyi solo, sementara temannya yang lain menjadi pengiring serta memainkan beberapa alat musik. Jadi, vokal hari ini tentu dipimpin olehnya.
Sempre Libera, adalah salah satu lagu klasik kesukaannya. Lalice memilih itu, dimulai menarik napas panjang sebelum ia menyanyikan bait demi bait pada lagunya. Mengalun begitu sempurna dengan suara lantang Lalice, yang diiringi dengan berbagai macam alat musik.
Sempre libera degg'io
Folleggiare di gioia in gioia
Vo' che scorra il viver mio
Pei sentieri del piacer
Nasca il giorno, o il giorno muoia
Sempre lieta ne' ritrovi
A diletti sempre nuovi
Dee volare il mio pensier
Dee volar
Dee volar
Dee volare il mio pensier
KAMU SEDANG MEMBACA
Schokoladenhaus
FanficBermula dari kecerobohan Lalice ketika berkunjung ke salah satu toko cokelat terbaik di Belgia, yang tak sengaja menyenggol tong cokelat leleh sebanyak satu ton hingga tumpah, menyebabkan sang pemilik toko cokelat mengalami kerugian besar. Tentu bu...