04

139 14 2
                                    

Brak! Brak!

"Megumi! Cepat buka! Aku sedari tadi disini, kau mandi sangat lama mari kita makan bersama!"

Maki datang dengan nampan ditangannya, sedari tadi mengetuk pintu kamar megumi yang tak kunjung megumi balas

Namun...

"Ck!"

Clack

"Are? Pintunya tidak terkunci?"

Maki menerobos masuk kedalam dan berteriak memanggil nama megumi sebelum pada akhirnya dia menyadari bahwa megumi memang tidak berada dikamarnya, ia panik dan mencarinya kesetiap sudut, ia pergi kearah perpustakaan untuk mencari megumi
"Sial!"

Maki mulai berkeringat dingin dan mengingatkan akan janjinya pada satoru.
"Yang benar saja"

***

Ruangan gelap dan sangat bau bangkai yang kini tengah menyekap Megumi kaki dan tangannya diikat dengan rantai serta mulutnya dibungkam oleh sehelai kain

"Khm!!"

Clang, Clang

"Khm...hks..."
Megumi menggerakan tangannnya yang sudah kebas dan kaki yang sudah mati rasa

'Sudah berapa lama aku disini?' batin megumi sambil menangis

'satoru....tasukete'

"Waaaa menakjubkan, apa dia seorang prajurit?"
Seorang pria berambut panjang menghampiri megumi dan menengadahkan pandangan megumi, ia membuang mukanya dan melihat orang itu dengan tajam
"Kau sangat sombong, benarkan jogo san?" Ucap orang tersebut dengan gelak tawa

"Mungkin dia lapar mahito"
"Eeeh benarkah?" pria tersebut kembali melihat megumi lagi² megumi membuang mukanya

"Haaa....Hari yang buruk bagimu....tuan sukuna memerintahkanku untuk menghukummu"

Plak....
Satu tamparan kasar mendarat di pipi megumi. megumi kesakitan dan begitu panas akibat tamparan dari seorang pria bernama mahito

"Apa kau tangan kanan satoru?" tanyanya

Megumi kembali menggerakan rantainya memberontak "Apa aku harus memukulnya lagi jogo-san?"

Pria satunya lagi melihat megumi
"Pukul saja sampai dia berbicara"

Plak....

"Khmm!Mmhmm...gmm.. khm!"

Plak.! Palk!

Entah berapa pukulan yang sudah diterima oleh megumi, hidung megumi sampai mengeluarkan darah. Pria pendek bernama jogo itu mendakati megumi dan membuka kain penutup mulut megumi

Haah.. Heu....

"L-lepaskan AKU!" megumi membentak

Mahito mengorek kupingnya
"Eeeh....dia sangat berisik"

Jogo lantas menengadahkan megumi
"Apa kau tangan kanan satoru?"
Megumi menggertakan giginya
"Jika benar bagaimana?"

Jogo melihat mahito dan memberikan isyarat untuk mendekatinya
"Katakan rencananya pada kami!"
"Aku tidak sudi memberitahukannya pada bajingan seperti kalian"

Jogo dan mahito saling bertatapan dan berdiri
"Aaah...sepertinya aku harus lebih kasar padamu benarkan jogo-san?"
"Kau benar"

Mahito mengeluarkan cambuk panjang dan mulai mencambuki megumi dengan sangat keras hingga meninggalkan banyak luka ditubuh mulusnya

"Kau masih tidak ingin memberitahu?"

Euk.... Pak....

Plak....

seorang pria kekar dan berwajah begitu sangar datang menemui mereka, mereka langsung bersujud pada pria tersebut
"Sukuna-sama, dia masih tidak ingin berbicara"

pria bernama sukuna lantas berdiri tepat dihadapan megumi yang tengah sangat menderita

"Megumi, apa itu namamu?"
Megumi yang sedang sekarat karena menahan rasa sakit membelalakan matanya kala pria bernama sukuna mengetahui namanya

"Dia bukan tangan kanan satoru tapi pria yang sangat dicintai satoru benarkan?"

Megumi menengadahkan pandangannya melihat sukuna dengan tatapan membenci dan menggertakan giginya

Sukuna yang ditatap oleh megumi pun tertawa
"Jadi aku benar? Aku sangat beruntung menemukanmu tadi" Sukuna mensejajarkan dirinya dengan megumi dan meraih dagu megumi
"Aku akan menjadikanmu umpan kalau begitu"

Clang...

"Ja-jangan mendekatinya! Jangan...berani mendekatinya!"

Sukuna tersenyum miring
"Haaah, kalau begitu beri tahu padaku rencana yang sedang dia buat untuk menyerangku, atau mungkin aku akan sedikit mencobanya aku dengar satoru memeiliki selera yang bagus lagipula aku belum pernah melakukannya dengan seorang pria"

Sukuna memegang dada megumi, ia sangat membencinya dan mencoba melepaskan lengan sukuna dari megumi

"Terus paksa dirinya agar berbicara, aku banyak sekali urusan"

Plak..

Dengan suka rela megumi terus dicambuki oleh kedua pria tersebut ia akan terus menutup mulutnya demi menyelamatkan satoru walau badannya harus merasakan rasa sakit yang luar biasa hingga tangisnya yang dia keluarkan mulai terasa panas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I See For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang