"kakak--
Jaemin tersenyum ketika melihat mark masuk keruangannya.
-- aku merindukan mu"
Deg.
Jeno terdiam setelah mendengar apa yang dikatakan calon tunangannya itu, pikirannya terus berfikir bagaimana bisa jaemin mengatakan dan mengingat mark?
Jeno menoleh kearah jaemin yang tatapannya fokus pada mark dengan senyum manis yang begitu mengembang.
Senyuman yang sering jaemin berikan padanya, kali ini bukan untuknya.
Bukan hanya jeno, keluarga Jung begitupun keluarga Na ikut terkejut dengan apa yang diucapkan jaemin.
"Na emm... Kau mengingatku?"
Jaemin mengangguk antusias jangan lupa dengan senyuman bahagianya.
"Bagaimana bisa aku melupakan seseorang--
-- yang kucintai"
Deg.
Jeno yang mendengar hal itu benar-benar bagaikan ditimpa gedung yang begitu besar. Rasanya sakit sekali.
Kenapa begini?-- Jung Jeno.
Mark menatap jeno yang sedari tadi hanya terdiam menatap jaemin kosong.
Mark yang merasa tak enak pun hanya terkekeh canggung, Jeno berdehem lalu tanpa pamit pergi meninggalkan ruangan jaemin.
Saat ini, dirinya benar-benar tak bisa berkata-kata. Semua yang dia dengar tadi benar-benar membuatnya bingung.
Kenapa nana hanya mengingat mark? Aku yang mencintaimu dan kau hanya mencintai ku tapi bagaimana bisa?-- Jung Jeno.
Jeno terdiam disalah satu balkon rumah sakit, pandangan nya menatap taman dengan pasien dan suster.
Jeno menghela nafas.
Namun tiba-tiba jeno merasa tangannya digenggam, dan jeno pun mengalihkan pandangannya ternyata itu mama winwin.
"Jaemin akan tetap milikmu, jadi kau tak perlu khawatir" ucapnya menenangkan jeno.
Winwin setelah melihat jeno pergi dengan tatapan kosongnya, winwin langsung menyusul Jeno. Bukan hanya jeno yang terkejut disini, semua nya sama namun hanya jeno yang merasakan sakit yang tak bisa dirasakan oleh orang lain.
"Aku bertanya-tanya bagaimana bisa mark yang dia kenal ma?"
"Mama juga bingung, bahkan dia melupakan mama dan papa nya namun dia bisa mengingat mark"
"Aku hanya takut"
Winwin tersenyum, "tak perlu takut, sejauh apapun nana. Dia akan tetap milikmu, Namun--
Winwin menghentikan ucapannya, membuat jeno menatapnya bingung.
-- Jeno, bisakah kau memilih untuk mengikuti alur saja? Maksud mama, mama tau kau pasti akan berusaha untuk mengingatkanmu kepadanya namun apa kau bisa untuk memilih diam untuk sementara saja?"
"Tapi ma.."
"Mama tau kau takut, namun ini demi kebaikan nana. Mama tak mau nana stress sampai tertekan hanya untuk mengingat masa lalunya"
Jeno terdiam, winwin yang melihat jeno terdiam menganggap itu setuju.
"Mama tau kau pasti akan setuju, apapun yang kita lakukan demi kebaikan nana. Mama mengandalkanmu"
"Jika kau ada sesuatu cerita saja ya?" Lanjut winwin lalu setelahnya, winwin pergi meninggalkan Jeno yang masih terdiam dengan pikiran dikepalanya.
Jeno menghela nafas, lalu menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR | Lee Jeno •end
Fanfic-- Nana mengalami Amnesia Retrograde yang membuatnya hilang ingatan secara permanen karna insiden jatuhnya pesawat, tapi kenapa... "Nana kau mengenalku? Ini aku Jeno, calon tunanganmu" "Kak mark!-- Aku merindukan mu"