Part 12: Racun

8.5K 643 14
                                    

kirain bakal lama nunggu vote nya sampe 50-60

oke, saya up karena udh tercapai lah ya

jika ada kesamaan alur dengan cerita lain kasih tau biar aku ganti, ga usah ribet!
Lagian ini cerita murni dari my brain pas gabut

happy reading 🐷

_____________________

keesokkan paginya di kediaman O'nick

terlihat seorang anak kecil yang sedang menuruni anak tangga dengan semangat tapi juga hati-hati. Saat sampai dibawah dia langsung lari ke meja makan dengan senyuman yg lebar klo Naya liat udh ngeri dia

Setelah sampai dia melunturkan senyum saat melihat hanya ada papanya dia meja makan. Anak kecil itu, Alkan menghampiri Bi Nah yg sedang menyiapkan makanan.

"Bibi" panggil Alkan sambil menarik ujung baju Bi Nah

"eh iya den?" Tanya Bi Nah sambil berjongkok untuk menyamakan tinggi Alkan

"mama mana? kok ga ada dimeja makan?" tanya Alkan dengan memiringkan kepalanya

"mama belum pulang, dia masih nginap di apartemen nya" jawab Bi Nah

Alkan yang mendapat jawaban itu pun mengerucutkan bibirnya kesal dan berjalan menuju kursinya di meja makan.

"Papa" panggil Alkan ke papa nya yg sedang melihat grafik keuangan perusahaan di tab sambil minum kopi

Gilang yg di panggil pun menoleh dan menaikkan sebelah alisnya "iya?"

"kenapa mama ndak pulang? gara-gara papa ya?" tuding Alkan

"nggak, kita nggak berantem kok, mama kamu hanya ingin sendiri dulu katanya" bohong Gilang

"sendiri? Al mau sama mama pa, Al kangen" ucap Alkan dengan matanya yang mulai berkaca-kaca

"eh jangan nangis dong, kamu kan laki-laki harus LAKIK nanti ketemu mama kok" ucap Gilang

"Ya udah telponin mamaa"

"ok, wait jangan nangis ya" ujar Gilang kemudian me vc Naya

≈≈≈≈≈

Disisi Naya

sinar matahari pagi yang menembus korden dan mengenai wajah seorang wanita yang tak bangun-bangun dari tidurnya, hingga..

OY ADA TELPON NIH ANGKAT NAPA ANGKAT

dering hp yang menandakan ada yg menelpon membangunkan nya

"eungh siapa sih pagi-pagi udah nelpon aja berasa orang penting gue" gumam wanita itu kesal dengan tangan yang meraba meja samping kasur dan mata yang merem melek. Begitu mendapatkan hp nya dia mengangkat telpon tersebut dan mendekatkan ke telinga nya

"halo? SIAPA LO? GANGGU BANGET TAU GAK" teriak wanita itu kesal tapi matanya masih merem

sedangkan yg menelpon diseberang sana yang tak lain adalah Gilang dan wanita tadi adalah Naya. Gilang pun mengernyitkan dahi karena yg dilihat gelap dan sedikit kaget karena tiba-tiba Naya berteriak kesal beda dengan Alkan yg ada disana dan terkejut bahkan hampir jatuh dari kursi untung gak beneran jatuh kau cil

"Naya, kenapa gelap?" Tanya Gilang

Naya diseberang sana pun nge-lag sebentar

"hah? gelap apanya sih?" Tanya Naya dengan mata yg sudah mulai terbuka

Transmigrasi KanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang