Intro

2.4K 82 4
                                    

Awan mendung dan suara menggelegar dari langit siang itu mengiringi rombongan yang membawa jenazah di dalam keranda menuju tanah yang sudah tergali sekitar 100 meter didepan mereka. Hanum yang mengenakan pashmina dan setelan serba hitam tampak lemas ikut dalam rombongan itu, berjalan dengan tergopoh-gopoh dibantu ibu dan adiknya berusaha menahan segala macam carut marut perasaannya mengiringi jenazah Rio yang sudah semakin dekat ke tempat terakhirnya.

Hanum menatap jenazah Rio yang sudah masuk di liang kubur, tak ada air mata yang tumpah di wajahnya. Tapi wajahnya menyiratkan betapa tidak terhitungnya air mata yang keluar sebelum ini. Ia tidak pernah menyangka kemarin adalah hari terakhirnya melihat Rio menyantap sarapan yang Hanum sediakan sebelum akhirnya Rio berangkat bekerja namun pulang hampir tak bernyawa. Hingga malamnya Rio benar-benar meninggalkan dirinya dan Azka, anak mereka.

"Munda... Ayah kok dikesituin?" Tanya Azka, anak laki-laki yang di wajahnya mewarisi alis dan mata Rio membuyarkan lamunan Hanum, membuat Hanum lagi-lagi membasahi wajahnya dengan air mata yang sedari tadi ditahannya. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Bagaimana dengan Azka nanti?

***

"Hanum, kamu belum makan dari semalam, yuk ibu suapin." Ibu Ratih menyendokkan nasi dengan beberapa lauk dan mengarahkannya ke mulut anaknya yang kering dan tampak pucat. Ibu mana yang tega melihat anaknya patah hati dengan kejadian yang tragis seperti ini, bahkan ia tak pernah membayangkan dan tak pernah merasakan apa yang dirasakan Hanum saat ini.

"Bu, Hanum harus apa bu? Azka butuh ayahnya bu. Kenapa Rio ninggalin Hanum bu?"

Ibu Ratih tidak dapat membendung air matanya mendengar pertanyaan Hanum.

"Ssst...sudah nak, kamu ndak sendirian, ada ibu, ada bapak, kita semua disini buat kamu sama Azka."

"Bu...Hanum nggak mau disini bu, Hanum nggak akan kuat tinggal dirumah ini, Hanum mau pulang ke Jakarta aja sama ibu."

"Iya iya nak, nanti kita atur ya, kamu nggak usah khawatir sekarang kamu makan dulu. Kasihan Azka kalau lihat kamu begini terus."

***

TOUCHED (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang