"..."Untuk sejenak, keheningan menghampiri keduanya.
"Roan, sebenarnya siapa dirimu?"
"Apa saya perlu mengatakannya kepada Anda? Saya bahkan berniat untuk membunuh Anda."
"Aku rasa ini semua bukan murni niatanmu. Apa kamu diancam oleh seseorang untuk melakukan semua ini?"
Mata Roan mendadak dingin.
"Jangan terlalu penasaran dengan kehidupan orang lain. Karena hal itu bisa membawa petaka kepada diri Anda sendiri."
"..."
Nike merasa sedikit kesal sekarang. Melihat kekolotan Roan yang tidak bisa dilunakkan dengan mudah. Apa yang harus Nike lakukan agar dia membeberkan rahasia besar dibalik rencananya?
"Katakan identitas aslimu, Roan!"
Roan mengerutkan kening karena merasa terganggu dengan Nike. Dia benar-benar tidak tahu kapan untuk berhenti dan sangat memaksa.
'Andai dia tidak memiliki elemen yang sama dengan adikku, aku pasti akan membunuhnya saat ini. Tapi jika aku membunuhnya sekarang, rasanya aku seperti membunuh adikku sendiri.'
"Heh ... Bahkan setelah Anda mengetahuinya, apa yang bisa Anda lakukan?" kekeh Roan meremehkan.
"Tentu saja aku bisa melindungimu."
"Melindungi saya? Omong kosong apa yang Anda katakan? Anda bahkan tidak bisa melindungi diri Anda sendiri dari saya!"
"Maksudku, sekarang mungkin aku masih belum kuat. Tapi di masa depan, kamu bisa mengandalkanku."
Nike berkata dengan penuh percaya diri. Meski terlihat meragukan di mata Roan, tapi itu membuatnya sedikit goyah.
Bagaimana bisa Nike berbicara santai dengan sosok yang hampir membunuhnya beberapa detik lalu? Roan berpikir, apa ini sudah saatnya untuk menyerah? Bukankah semua ini sudah cukup untuk balas budi kepada Marquess? Dia bahkan rela untuk hidup bersembunyi dan menjadi pembunuh kejam berdarah dingin.
Kemudian melihat perubahan mimik wajah Roan yang terlihat bimbang, Nike langsung menaburkan umpan lagi agar Roan dapat berdiri di pihaknya. Itu tidak lucu jika harus mati di sini, bukan? Dan mendapatkan Roan sebagai rekannya bukanlah hal buruk.
Nike tidak mempercayai Roan sejak awal. Tapi, itu mengejutkan ketika mengetahui fakta bahwa dia memiliki niatan jahat kepada keluarga Duke Sofaran serta keluarga kerajaan. Dan meski begitu, dia terlihat enggan melakukannya. Mungkin celah itulah yang bisa dia serang.
"Roan, aku berjanji tidak akan mengatakan kejadian ini kepada siapa pun saat keluar dari kamar ini. Dan jika kamu bisa bekerja sama denganku, aku berjanji bahwa aku tidak akan mengecewakanmu di masa depan nanti. Kesulitan yang kamu hadapi sekarang ini, aku juga akan membantu mengatasinya secara perlahan. Jadi, katakanlah. Siapa dirimu yang sebenarnya."
Di mata Roan, Nike hanyalah sosok remaja labil yang bisa berubah sewatu-waktu dan emosinya bisa meledak kapan saja. Dia tahu itu. Tapi saat ini, dia benar-benar merasa terpedaya dengan kata-kata yang Nike ucapkan.
"Roan. Saya adalah Roanuel Helisyan."
Deg!
Mendengar nama itu disebutkan, sontak Nike membelalakkan bola matanya.
'Red flag! Nama itu adalah sebuah bendera kematian bagi siapa saja yang menjadi musuh dari tokoh utama pria. Orang ini adalah tangan kiri dari Arizon di masa depan. Bagaimanapun, walau dia terlihat sangat baik kepada rakyat, tapi dia memiliki hobi yang mengerikan. Dia selalu menyiksa targetnya terlebih dahulu sebelum mereka mati.'
Gulp!
Nike menelan ludahnya. Dan keringat dingin mulai mengucur dari dahinya. Melihat hal itu, Roan pun tersenyum mengejek.
"Ada apa, Tuan Muda? Apakah Anda tahu sesuatu tentang saya?"
Nike menatap ke arah Roan.
'Apa tidak masalah untuk menyimpan orang sepertinya di pihakku? Tapi aku sudah berjanji. Dan jika aku ingkar sekarang, bukankah dia malah akan membunuhku?'
Tidak ada pilihan lain. Nike sudah memilih jalan ini. Dia harus bertanggung jawab. Keuntungan yang besar sudah pasti diiringi juga dengan risiko yang tinggi
"Kenapa Anda diam saja? Anda terlihat sangat pucat saat ini."
"Tidak. Apa yang aku katakan tadi tetap sama. Hanya saja, aku akan segera mati jika terus seperti ini."
Suara Nike semakin mengecil. Dia terlihat lemas.
"Ya?"
"Kakiku. Aku akan mati kehabisan darah jika kakiku tidak segera diobati."
"Ah, benar!"
Bruk!
Setelah itu Nike tak sadarkan diri. Roan diam sejenak tanpa bergerak dari posisinya. Rasa ingin membunuhnya memang ada, tapi rasa untuk menyelamatkannya lebih tinggi.
'Apa tidak masalah jika aku menyerah sekarang? Apa tidak masalah berpindah ke pihaknya?'
Dan setelah membuang waktu beberapa saat untuk memikirkan hal ini, Roan berdiri dan membopong tubuh Nike yang terkulai di atas lantai. Dengan sihir kamuflase, dia berjalan keluar kamarnya dan pergi menuju kamar Nike.
Karena akan repot jika ada seseorang yang melihat keadaan Nike saat ini, jadi dia menggunakan sihir tersebut agar tidak ada yang melihat keduanya. Terlalu berisiko untuk berjalan secara terang-terangan di koridor.
Dan setelah dia sampai di depan pintu kamar Nike, dia langsung membuka pintunya secara perlahan. Ternyata tidak ada satu pun penjaga di sana.
Ceklek!
Dan hari ini adalah titik balik di mana Roanuel Helisyan si putra angkat Marquess sekaligus salah satu anggota organisasi dunia bawah 'Genomen', menjadi bawahan setia dari Nike di masa depan.
'Kenapa malah jadi seperti ini ...'
Dan setelah itu, Roan pergi mencari dokter untuk mengobati luka Nike.
.
.Reflemoon
11/03/2022Halo semuanya! Maaf karena baru bisa update hari ini. Karena belakangan rada sibuk.
Dan aku mau ngucapin terima kasih untuk semua pembaca karena viewsnya udah 11k >///< Padahal awal-awal cuma sebiji dua biji doang yang baca XD
Ya mungkin terlihat sepele tapi ini membuat saya merasa sangat senang. Terima kasih!
Mohon bantuannya di masa depan dan jangan lupa support terus dengan klik vote dan comment👼
Sayonara~
KAMU SEDANG MEMBACA
Become The Villain's Brother (REVISI)
FantasyEgi, pria dewasa berumur 21 tahun baru saja bertengkar dengan adik perempuannya kemarin sore. Mereka bertengkar karena sebuah novel berjudul "The Reborn of Marquess". Adiknya itu terus-terusan membaca novel tersebut sampai dia lupa belajar. Karena i...