Warning!!
Cerita ini bersifat dewasa yang dimana mengandung unsur kekerasan, pembunuhan,Bahasa kasar,dan tempat atau pun nama tokoh yang mungkin bersangkutan tidak lah nyata,Cerita ini bersifat Fiktif belaka jadi di harapkan untuk bijak dalam memilih cerita.•••••
Matahari telah tenggelam dan di gantikan oleh bulan purnama yang menyinari seluruh kota New York
Terlihat seorang gadis yang sedang berlari di tepi jalan sembari menangis ketakutan sepertinya ia sedang di kejar oleh sekelompok orang jahat yang ada di kawasan tersebut
"Hikss, sepertinya aku akan aman jika bersembunyi di balik beberapa drum itu"
Tak butuh berlama lama lagi gadis itu segera berlari menuju tempat yang akan ia gunakan untuk bersembunyi
Di saat ia sedang bersembunyi gadis itu tak sengaja menendang batu dan mengenai salah satu drum yang berjejer di sana batu tersebut menghasilkan bunyi yang nyaring dan menyebabkan salah satu orang itu menoleh dan berjalan mendekat ke arahnya
Ketika ia mendengar suara langkah kaki yang mendekat menuju ke arah nya ia segera menutup mulut dan menahan nafas agar tidak terdengar oleh orang itu
Ketika orang itu ingin menyingkirkan beberapa drum itu tiba tiba salah satu rekan nya menghentikan aksi nya itu dikarenakan bos mereka telah menelpon dan menyuruh mereka kembali ke markas mereka
"Hei seperti nya gadis itu tidak ada di sini dan ya bos telah menelpon dan menyuruh kita kembali kesana" uncap salah satu orang yang mengejarnya itu
"Ah baiklah kalau begitu ayo sebelum bos murka"
Beberapa orang berperawakan besar itu pun segera pergi meninggalkan gadis itu dengan gemetar dan berkeringat dingin
Setelah orang itu benar benar pergi meninggalkan nya gadis itu langsung menghela nafas lega dan segera berdiri lalu berlari lagi menuju jalan besar untuk menghentikan pengendara agar bisa memberikan nya tumpangan
"Hiks tolong siapa pun berhenti" ujar gadis itu dengan lemah di saat tak ada satu pun pengendara yang berhenti di depan nya
Beberapa menit pun berlalu dan gadis itupun belum mendapatkan tumpangan
Terlihat jalanan mulai sepi dan hari mulai malamGadis itu terlihat kelelahan dan ia langsung duduk di batu yang terbilang agak besar itu ia duduk sambil menyembunyikan wajah nya di kedua kaki sebagai tumpuan tubuhnya
Di saat ia sedang melamun terdengar suara kendaraan berhenti di depan nya dan mengarahkan lampu yang sangat terang ke arah gadis itu
Pengendara itu ketika melihat ada seseorang telah duduk di bebatuan sambil menyembunyikan wajah nya pun langsung turun dan menghampiri gadis itu
Di saat pengendara itu berjalan mendekat ia mendengar suara isakan kecil yang keluar dari bibir mungil gadis itu
"Heii, sedang apa kau di sini sendirian?"
Ketika pengendara itu mengeluarkan suara gadis itu langkah berhenti menangis dan langsung mendongak dan melihat seorang pria dengan setelan jas berwarna Biru Dongker itu
"Si-siapa kau hiks.....jangan mendekat hiks..." Ujar gadis itu dengan memundurkan tubuh nya sambil menangis sesenggukan
"Hei jangan takut saya bukan orang jahat,saya hanya kebetulan lewat jalan ini dan menemukan mu sedang menangis di sini jadi saya hampiri"
Setelah mendengar penuturan pria itu ia segera berhenti menangis dan pria itu segera menarik tangan gadis itu dengan lembut
"Sinih,siapa nama mu gadis cantik?"
"Emm al-aletta viorella ratasya tuan"
"Nama yang bagus,dan kenapa kau ada di sini sendirian aletta apa mau ku antar?"
"Eum,aku di culik oleh beberapa orang yang menyeramkan dan sekarang aku tak tau ada di mana ini" uncap aletta dengan lesuh seraya menunduk
"Lalu orang tua mu?"
"Aku tak tau mereka di mana sejak 5 tahun lalu aku tak pernah melihat nya lagi"
"Ah begitu ya...hm apa kau mau ikut bersama ku menuju mansion milik keluarga ku?"
"Aku takut merepotkan mu tuan"
"Kau tak kan merepotkan ku dan ya jangan memanggilku dengan sebutan tuan kau bisa memanggilku dengan sebutan Kaka" ujar pria itu dengan senyum tipis
"Ba-baik tu...Kaka?"
"Anak pintar hhh,ayo sekarang kita masuk kedalam mobil dan segera pulang"
Dan di balas anggukan oleh aletta
Di saat mereka dalam perjalanan keadaan menjadi hening dan beberapa menit pun berlalu akhirnya Aletta yang mengangkat suara untuk memecahkan keheningan yang melanda mereka sedari tadi
"Emm tuan kalau boleh tau siapa nama mu?" Tanya aletta dengan gugup
Setelah mendengar itu pria di sampingnya pun langsung tersenyum tipis dan tanpa menoleh ia pun langsung menjawab siapa nama nya
"Hh iya saya sampai lupa memberi tau nama saya siapa"
Aletta yang mendengar itu hanya tersenyum
"Perkenalkan nama saya Bian Marcell alvino dan sudah saya bilang jangan memanggil saya dengan sebutan tuan"
"Ee eh baik kak"
"Perjalanan masih jauh sebaik nya kau tidur saja Aletta nanti setelah sampai akan ku bangunkan"
Aletta yang mendengar perintah itu langsung saja mengangguk dan segera menutup matanya dan menuju alam mimpi
Bian yang melihat itu langsung tersenyum dan mengatakan
"Apa ini mimpi? setelah bertahun tahun akhirnya aku menemukan mu dek" uncap Bian dengan haru
Bian pun langsung menambah kecepatan mobil nya itu
Di lain tempat.
"Sial kenapa kalian tidak becus untuk menangkap 1 gadis saja padahal kalian berjumlah lebih dari 3 orang" murka seorang pria yang tengah duduk di kursi kebesaran nya itu
Orang orang yang di tugaskan untuk menangkap aletta tadi hanya menunduk ketakutan saat mengetahui sang bos telah marah
"Kalian semua jangan diam saja di saat saya sedang berbicara" uncap pria itu lagi dengan keras sambil memukul meja kaca dengan keras hampir saja meja itu akan pecah jika dari salah satu anak buahnya tak membuka suara
"Ma-maaf tuan tadi gadis itu berlari sangat cepat"Akhirnya dari sekian lama mereka hanya diam dan mendengar bos nya ynag sedang marah besar itu pun memberanikan diri untuk membuka suara walaupun suaranya terdengar gugup karena orang itu beruncap dengan tubuh yang gemetar
Pria itu ingin mengeluarkan suara nya lagi tetapi uncapan nya terhenti ketika mendengar suara deringan ponsel yang ada di dalam saku jas nya itu
Setelah ia menyalakan ponselnya terlihat jelas tulisan nama MOMMY ia pun segera mengangkat telpon tersebut
"Yak kau di mana sekarang?"
"Di markas mom ada apa?"
"Bisa bisanya kau menayangkan ada apa di saat jam menunjukkan pukul setengah 3 malam,cepat kau pulang kerumah besok pagi ada acara keluarga besar di sini"
"Huft baik mom aku sebentar akan menuju kesana"
"Jangan sebentar tapi sekarang"
Setelah mendengar itu ia pun langsung saja mematika telpon tersebut
Dan pandangan nya yang tadi berada di ponsel sekarang menuju ke anak buah nya
"Sekarang kalian saya bebasin tidak untuk lain waktu saya pastikan kalian tinggal nama saja"
"Siap bos" balas mereka dengan sedikit kelegaan
Haiii gimana nih untuk prolog dari cerita ku yang satu ini?
Penasaran?
Yuk langsung aja masukin ke perpus kalian dan jangan lupa untuk vote dan comment nya agar aku rajin dan semangat untuk update selanjutnyaSalam hangat dari author MNY (MAFIA NEW YORK)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA NEW YORK
Romance"akhh,kumohonnn jangan hiks" "Diam...dari pada kau menangis seperti itu mending nikmati saja permainan ku Babe" "sialan,jika kau berani menyentuh ku ak-" "kau akan melakukan apa hm? seperti nya kau tak bisa melakukan apapun" "yakk pergi kau bangsat"...