Chapter 33;

4.5K 191 1
                                    

Alan's Pov;

Kami berciuman cukup lama sampai akhirnya kehabisan nafas. Kakak menaiki badanku sampai membuatku rebahan, padahal nafas kami masih memburu. Sensasi ini.. lama tidak aku rasakan. Jantungku berdebar tidak berirama. Melihat kakak di atas membuatku merasa tersipu. Sorot matanya tajam, seolah seekor singa yang siap mengoyak daging mangsanya. Kakak.. begitu menyeramkan.

"Ekhm.." aku berdeham, kode untuk berganti posisi.

Kakak tidak bergerak atau mengalihkan pandangannya. Melihatnya mendominasiku begini, entah mengapa.. ada perasaan tidak sabar untuk memulainya, aku antusias.

"Kak.." lirih panggilku.

Dia menarik tengkukku. Aku memangkunya, kemudian menyesap bibirnya dengan rakus. Kakak membalas ciuman brutalku. Badanku mulai terasa panas. Begitu juga dengannya. Tanganku begitu liar tidak membiarkan kakak terbebas sejenak, aku mencengkram rahang indahnya itu.

Nafas mulai terengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nafas mulai terengah. Rangsangan pada tubuh kami bertambah kuat karena sentuhan-sentuhan intens ini. Mulut kami terbuka, bertukar saliva. Saling melilit, lidah menari di dalam sana. Celanaku menyempit, wanita sepertinya selalu membuat tubuhku memberontak bahkan hanya dengan memandangnya.

"Mhh.." suaraku tak sengaja keluar saat kakak mencengkram leherku.

Rasanya kakak ingin membunuhku, dia mencengkram begitu kuat. Anehnya aku menyukainya. Aku menikmati tiap kakak mendominasiku. Ciuman kami semakin memburu.

"Ha.. hah.. ha.."

Kakak mengambil nafas sebanyak-banyaknya karena kehabisan oksigen, begitu pula aku. Tiba-tiba kaki kakak terangkat, kemudian menindih dadaku sampai rebahan. Rasanya.. so pathetic, but i really like it.

"Wanna play?" Tanya kakak.

Aku hanya tersipu dan memalingkan wajah, kakinya ditempelkan di pipiku. Kemudian membuat pandanganku lurus menghadapnya.

"Mau saya *pegging?" Ucap kakak.

Aku tersentak kaget. Dengan cepat aku menggelengkan kepala, rasanya memalukan.

"Kalau begitu jawab." Kakak mencengkram daguku kasar. "Wanna play?"

"Y.. YES MOMMY" sahut diriku setengah berteriak.

"Good boy," puji kakak sambil turun dari pangkuanku.

Dia duduk di tengah kasur bagian pinggir, kemudian menepuk pahanya.

"Tiduran disini" ucapnya lembut.

Aku menurut, tertidur di pahanya sambil menghadap kearahnya.

"Balik badan!" Bentaknya tiba-tiba saja.

Kaget, aku spontan berbalik badan. Kini bokongku tepat di pahanya. Dia menarik celanaku sampai tersisa boxer saja. Aku menutup wajahku, malu.

"Alan nakal, berani meretas sosmed kakak tanpa ijin, hm?" Tanya kakak.

"Maaf.."

PLAK!

"Aghh.." suaraku terlepas karena kurang persiapan membekap mulut.

Bokongku ditampar olehnya. Rasanya panas, bukan hanya bokong tetapi juga tubuhku. Entah kenapa rasanya juniorku semakin menyodok paha kakak.

"Hoo? Bangun rupanya?" Tanya kakak sambil menyeringai.

Bersambung...

Pegging adalah perilaku seksual di mana seorang wanita melakukan penetrasi(menusuk) terhadap anus pria dengan menggunakan strap-on dildo.

Make The Boys Cry [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang