BAB 2

727 115 111
                                    

Pagi hari yang cerah, matahari mulai menampakan dirinya dengan malu-malu, di pagi yang cerah ini semua orang memulai aktivitas nya masing-masing.

Berbeda dengan gadis yang satu ini yang masih tertidur dengan posisi memeluk guling. Gadis itu adalah Nayla Gabrina Varelie. Saat sedang tidur pulas tiba-tiba terdengar suara pintu kamar nya yang terbuka.

Dan menampilkan seorang perempuan dengan postur tubuh yang tinggi, perempuan itu adalah Karina Alesia kakak kandung dari Nayla yang tinggal di Amsterdam, umur nya terpaut tiga tahun dengan Nayla. Nayla berumur 17 tahun sedangkan Karina berumur 19 tahun.

"Ck.Dasar kebo jam segini belum bangun." gumam Karin berjalan masuk kekamar adiknya.

Karin mulai menyibak gorden jendela dan membiarkan cahaya matahari mulai menerjang masuk kedalam kamar adeknya. Setelah itu Karin mendekati tempat tidur Nayla dan menyibakkan selimut yang membungkus tubuhnya.

"WOY BANGUN KEBO LIAT SEKARANG JAM BERAPA?!" teriakkan Karina berhasil membangun kan Nayla dari alam mimpinya.

Nayla mulai membuka matanya menyesuaikan cahaya yang masuk melalui retina matanya dan melihat siapa perempuan yang telah mengusiknya tidur.

Seketika mata Nayla terbuka lebar, dia masih tidak percaya bahwa perempuan yang ada didepan nya adalah Karina kakaknya. "Kak Karin ini beneran lo?" tanya Nayla memastikan. Karina menganggukkan kepala nya dan tersenyum kearah Nayla.

Seketika Nayla langsung menghambur kepelukan Kakaknya lalu Karina membalas pelukannya. "Huaa kapan lo balik kak, kok gak bilang sama gue?" tanya Nayla sambil melepaskan pelukannya.

"Tadi jam 5 subuh, gue sengaja gak kasih tau lo karena buat suprise," jawab Karin.

"Yaudah sekarang lo mandi sana, liat tuh sekarang udah jam berapa?" suruh Karin dengan telunjuk nya menunjuk jam yang ada di dinding kamar Nayla. Gadis itu melirik jam dinding menunjukkan pukul 06:23 pagi.

"Yaudah kak gue mandi dulu," ucap Nayla seraya beranjak dari tempat tidur nya.

"Kalo lo udah selesai cepat turun kebawah, gue udah masakin makanan kesukaan lo," Nayla hanya mengacungkan jempolnya sebagai jawaban sebelum masuk kekamar mandi. Karina mulai beranjak dari kamar Nayla dan kedapur untuk menyiapkan sarapan.

Saat sudah sampai di dapur Karina mulai menata makanan dimeja makan, sambil menunggu adiknya turun Karin membersihkan alat-alat dapur yang ia gunakan untuk memasak.

Sebenarnya ada Bi Inah ART dirumah itu, tetapi Bi Inah sedang pulang kampung merawat anaknya yang sakit.

Saat Karin sudah mulai selesai terlihat Nayla menuruni tangga dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya dengan tas yang disampirkan di bahunya. Nayla sampai dimeja makan dia langsung mendudukkan bokongnya di kursi depan Karin duduk. Jadi posisi mereka berhadapan.

Karina memandang adeknya lekat-lekat, Nayla yang menyadari dia sedang diperhatikan pun menatap kakaknya. "Gue tau gue cantik, jadi jangan dilihatin kaya gitu," ucap Nayla dengan PDnya.

"Dih cantik kan juga gue," sarkas Karina tak mau kalah.

"Iya in aja dahh," ujar Nayla dengan wajah konyol nya.

Setelah itu mereka berdua mulai sarapan dengan keadaan hening, hanya suara dentingan sendok yang bersahutan.

"Gue liat tadi diruangan bawah tanah lo habis ngebantai orang?" tanya Karin memastikan, karena tadi pagi saat sampai dirumah ini dia sempat masuk keruangan bawah dan melihat ada banyak darah yang sudah mengering dilantai.

Nayla menganggukkan kepalanya dan menatap kakaknya. "Iya tadi malam gue habis ngebantai orang, dia yang udah bikin Mona masuk rumah sakit!"

"What, Mona masuk rumah sakit, kok bisa?" tanya Karin dengan wajah terkejut nya.

My Psychopath GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang