26

1.4K 291 117
                                    

Kim Taehyung menghela napasnya, kepalanya sudah sangat pusing mendengar semua ocehan sang Ayah berhari-hari, rasanya berat.

Taehyung tidak diperbolehkan membuat keputusan, semua hal yang Taehyung lakukan harus dipikirkan dengan matang karena keluarga mereka harus menjaga citra sebagai keluarga terpandang.

Bahkan untuk urusan cinta.

"Brengsek, gue kangen Beomgyu" gumamnya, dia mengacak rambutnya frustasi

Sudah 3 hari dia tidak menyentuh ponselnya, Taehyung menghabiskan waktunya untuk bekerja. Menyelesaikan semua masalah yang tidak dia selesaikan saat di Jepang, mereka pulang lebih awal, dan Taehyung melewati meeting terakhir bersama para client.

Tidak, dia tidak menyalahkan Beomgyu. Lagipula meeting ini direncanakan mendadak karena harus mempercepat proses, dan kabarnya baru sampai ditelinga Taehyung saat sudah turun dari pesawat.

Kacau, beberapa rencana bisnis yang harusnya disetujui hari itu terpaksa delay atau bahkan dibatalkan. Mereka menganggap Taehyung tidak sopan, karena isinya adalah orang penting super sibuk, namun Taehyung malah dengan entengnya menghilang dan melakukan kesalahan seperti salah mengirim file. Isinya adalah file yang belum Taehyung perbaiki dan beberapa perhitungan keuangan di file itu juga meleset. Mereka hampir rugi besar.

Dia melonggarkan dasinya, berjalan gontai menuju ruangan sang Ayah. Malas sih, tapi dia harus datang. Katanya ada cara untuk memperbaiki nama Taehyung.

Tok! Tok!

Taehyung mengetuk pintu besar itu dua kali, kemudian pintu itu terbuka. Dia dapat melihat sang Ayah yang juga sama pusingnya. Itu karena sang Ayah harus menyelesaikan perkerjaan Taehyung sementara hingga masalah Taehyung selesai.

"Umur kamu berapa tahun ini?" Tanya sang Ayah, Taehyung tidak kaget kalau Ayah tidak ingat.

.

.

.

Kepala Taehyung semakin pusing, mungkin saat ini dia bisa muntah. Dia merindukan Beomgyu, Taehyung bahkan sudah lupa terakhir dimana dia meletakan ponselnya.

Itu tidak penting, sekarang dia hanya perlu pergi ketempat Beomgyu, dia ingin sebuah pelukan.

***

"Yeonjun, aku tahu kamu simpan pelacak di HP Beomgyu. Dia dimana sekarang?? Udah 2 hari gak ada kabar" tanya Soobin pada Yeonjun yang terlihat ogah-ogahan untuk menjawab. Mereka sedang di kamar Yeonjun.

Beomgyu lagi, Beomgyu saja terus.

"Gatau Binbin, gatauuu. Gapercaya amat sih" bibir Yeonjun sudah seperti bebek, dia kesal.

"Gimana bisa gue percaya sama lo?? Jelas-jelas gue tau lo punya maksud buruk sama Beomgyu, lo apain dia?!" Bentak Soobin sambil menarik kerah baju Yeonjun.

"Gak ku apa-apain ih! Orang HPnya aja mati, terakhir ya deket kost dia"

"Paling juga lo yang culik! Ngaku!"

Yeonjun sedikit kaget, dan Soobin yang menyadari itu langsung melepas kerah Yeonjun, lalu memeluknya.

"Maaf, maafin aku" ucapnya menyesal, tangannya tidak berhenti mengelus pucuk kepala yang lebih tua.

"Hm? Gapapa kok, kalau bisa sih lebih kasar lagi, hehe"

"Gak bakal lah"

"Terus aku harus gimana dong? biar kamu bisa lebih kasar lagi?" Tanya Yeonjun, Soobin sudah tidak kaget.

Dari awal mereka pacaran Soobin juga sudah tahu kalau Yeonjun agak tidak beres. Ah... bukan agak, tapi memang tidak beres. Jika mengingat bagaimana dulu Yeonjun mengancam akan membunuhnya kalau Soobin tidak menerima cintanya, padahal dari awal Soobin juga sudah menyukainya.

"Simpan buat nanti, diranjang. Aku beli beberapa alat baru yang kamu pasti suka" ucap Soobin, dan dia dapat melihat sendiri bagaimana telinga dan wajah Yeonjun memerah, nafasnya juga jadi berat.

"Nanti, sayang. Jangan excited sekarang, Beomgyu belum ketemu" ucapnya, kemudian melepas pelukan mereka.

Soobin hendak keluar dari kamar, jika Yeonjun tidak menarik lengan bajunya.

"Binbin, ayo jalan-jalan"

"Bukan jalan, tapi ayo cari Beomgyu. Gunain pikiran licik lo buat situasi sekarang" ucap Soobin.

***

Taehyung sampai didepan kost milik Beomgyu, dia segera keluar dari mobil dan beberapa kali mengetuk pintu.

Tidak ada jawaban.

"Gyu? Lo gak didalem? Ini gue" ucapnya, mungkin Taehyung sudah 10 menit mengetuk, namun sungguh nihil hasil.

Sebelum tiba-tiba seseorang mendorong Taehyung hingga jatuh, lalu memukul pipi kirinya. Taehyung tahu pasti ini siapa.

"BRENGSEK! LO NYENTUH BEOMGYU???" Teriak seseorang yang kini duduk diatasnya, sambil menarik kerah kemejanya.

Itu Kang Taehyun.

"Huh? Pathetic" ucap Kim Taehyung saat melihat kondisi orang yang lebih muda dihadapannya sekarang.

"At least ngaca yang bener, bodoh" sambungnya, Taehyung dengan cepat membalas pukulan tadi, tidak hanya sekali, tapi tiga kali. Dia tidak akan segan, Beomgyu sendiri yang mengizinkan.

Bahkan Kim Taehyung sudah siap menerima pujian dan sebuah pelukan dari Beomgyu, karena menang melawan si Kang sialan ini.

"Hoi Kang, gue gabakal segan. Pacar lo bilang habisin aja gapapa"

.

.

.











ITU KAN YANG KALIAN TUNGGU, IYA KAN????

INI MAU SIAPA NIH YANG BONYOK, KIM APA KANG???? HAHAHAHAH

Telat nih gue apdet, kemaren nonton fanlive TXT soalnya hehe. Yaudahlah ya segitu aja dulu ayang.

Ily 3k.

Salam,
Nandy♡

Toxic | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang