Hyuna's pov:
Alan menggeleng, dia begitu malu. Aura submisifnya menyeruak, membuatku ingin menggodanya. Jari tengahku menerobos holenya, membuatnya bergelinjangan.
"Hanghh, kakakkk..ah.." pekiknya sambil berusaha melepaskan diri.
Aku menahan perutnya agar dia tidak terjatuh kesamping. Kakinya terus saja memberontak, membuatku emosi.
PLAK!
"AH!"
"Shut up. I know you like it, don't you?" Tanyaku sambil kembali mencoba memasuki hole miliknya.
"Angh hanh.." Alan meremas sprei. "Stoph.. ah.."
"Berhenti atau dipercepat, sayang?" Sambil mengelus intens di sekitar holenya.
"Ha.. do.. it more"
"I can't hear you~"
"Please.. faster.. mom- angh"
Tanpa aba-aba lebih, aku menekan jari tengahku masuk ke lubang itu. Lalu menggerakkannya perlahan, lambat.
"Mommy, please.."
"What?"
"I.. dont know.. hanghh"
Aku mempercepat temponya, badan Alan merespon dengan baik. Bergetar keenakan, menggeliat kesana kemari.
"Hangh ah.. i want to-"
Aku mengeluarkan jariku dari holenya. Dia berdecak sebal,
"No.. no please no.. Mommy.. don't stop please.." kata Alan memelas.
"Kamu memerintah saya? How dare?" Tukas diriku.
"Berdiri!" Perintahku.
Alan menurut sambil membuang mukanya, dia merajuk. Aku pergi ke dapur sebentar dan mengambil sosis hangat sisa nyemil tadi, kemudian masuk ke kamar lagi. Dia rupanya sudah tidak tahan, aku melihatnya mengelus-elus juniornya. Canggung, dia tersentak kaget melihat kedatanganku.
"Duduk di bawah, terus makan ini." Ujar diriku.
Dia menurut. Duduk di bawah dengan posisi sub, lalu membuka mulutnya dan memakan sosis itu.
"Ham.."
Dia mengunyah perlahan, terkadang menatapku sekilas. Licik, dia balik menggodaku. Dengan antusias, dia menjilati sosis itu sambil menatap muka pengen ke arahku. Aku mendekatinya. Memakan bagian ujung sosis itu. Disaat dia melihatku begitu, sosis seakan cepat habis. Tinggal sepotong, membuat kami saling membuka mulut, membagi sosis lalu menyesap bibir masing-masing.
Tanpa sadar, kami terbawa suasana. Aku kembali dipangku olehnya. Ciuman kami menjadi lebih ganas dibanding sebelumnya.
Alan meraba kasar punggungku. Aku mencengkram pipi sekaligus tengkuknya, menyesap bibirnya dengan brutal. Tangan Alan menjadi liar dan mulai merogoh bokongku."Mhh" suaraku menerobos keluar diantara jeda ciuman kami.
Bibir Alan terpisah dari milikku, dia menerjang leher juga bagian dadaku. Badanku mulai panas akibatnya. Sedangkan milik Alan sudah berdiri tegak dan terus menyodok area sensitifku. Membuat milikku mengeluarkan cairan tanpa diminta.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Make The Boys Cry [END]
रोमांसNon LGBT [1821+] Seorang Femdom yang berusaha menutupi jati dirinya dengan prestasi. Wajahnya yang cantik dan imut, juga prestasi dan reputasi yang menjamin kehidupan Hyuna. Namun sayang, ketua osis tak sengaja mengetahui rahasia itu. ### "Can i be...