"Disana?".
Lisa menoleh saat ChenLe menunjuk ke arah sekolah dasar seberang jalan di kawasan perumahan mewah itu.
"Benar... Disana. Aku dulu SD bersekolah disana, Noona".
"Tak semewah yang kupikirkan...", Lucas menyipit untuk melihat lebih jelas,".. aku pikir sekolah kesukaan mu itu yang internasional, bocah".
Doyoung mengangguk,"Benar.. setidaknya mungkin sekolah di China punya lebih baik dari ini".
Berbeda dari lainnya yang terlihat tak percaya, Jaehyun malah tersenyum tipis,"..mungkin.. ChenLe punya sesuatu yang membuatnya tertarik untuk bersekolah disana", tebaknya.
"Woaah!! Benarkah?".
Lisa langsung menoleh antusias. Gadis itu bahkan langsung menepuk nepuk kepala si Bungsu, bangga.
"Ceritakan pada ibu ini nak.. siapa cinta monyet mu...", ucapnya ngawur.
"Jangan mengada ada...", ChenLe langsung lari ke Doyoung,"Aku memang punya alasan untuk kesana.. tapi bukan karena hal seperti itu".
"Lalu...?".
.
"Bu guru Han?".
ChenLe langsung mengangguk saat mereka, Q class lebih tepatnya malah masuk ke sekolah dasar itu.
Satpam sekolah yang menyambut mereka sontak langsung membukakan pintu, karena petugas disana sepertinya masih hafal dengan bocah Zhong itu.
"Bu guru Han masih sama.. beliau di ruang Konseling, Tuan muda Zhong".
ChenLe mengangguk semangat lalu dengan riang masuk ke dalam area sekolah, meninggalkan Q class di belakang.
"Waah... Aku seperti nostalgia".
Lisa tentu saja ikut bersemangat, gadis itu bahkan menghampiri kelas kelas yang masih dalam waktu pengajaran.
"Diam lah disini dan tunggu bocah itu bertemu dengan gurunya lalu kita pulang".
Doyoung sudah menarik kerah jaket Lisa agar tidak naik ke tangga lantai 2.
"Aku dulu lebih sering main ke Dojo daripada ke kelas untuk belajar", Lucas mengelus dagu nya ikut mengingat.
Doyoung mengernyit,"Lalu bagaimana kau bisa lulus dengan kegiatan seperti itu?".
"Tapi kurasa ini menyenangkan..", Jaehyun hanya tersenyum tipis.
Pemuda berlesung pipi itu menoleh kearah teman temannya,"Kita kedalam? Aku ingin tahu sekolah dasar Korea..".
"Oke..!", Doyoung dan Lucas langsung mengiyakan,"..karena ini Jaehyun yang minta, jadi ayo masuk kedalam".
"Ya! Apa apaan ini... Tadi aku mau kedalam malah ditarik keluar.. sekarang Jaehyun yang minta malah kalian setuju!".
Seruan Lisa tak digubris keduanya dan malah mendorong Jaehyun agar tak menanggapi ocehan Lisa.
"Cepat Jae.. sebelum kami berubah pikiran".
.
ChenLe masih ingat tempat favoritnya dulu, yaitu ruang konseling. Wanita yang sangat baik padanya dan membuatnya nyaman untuk bersekolah secara formal.
Terlihat dari jendela ruangan yang dia tuju, dua murid yang sedang berbincang dengan guru muda itu. ChenLe tersenyum lebar, bahkan siluet belakangnya pun dia masih hafal karena gurunya itu sangat dia sukai.
Bocah itu bahkan sengaja lewat pintu belakang untuk memberikan kejutan pada gurunya itu.
Langkahnya setengah berlari karena tak sabar, namun saat pintu pertama dia buka, teriakan dari dalam ruangan membuatnya reflek panik.