The Last Chapter.

6.1K 203 13
                                    

Kami melakukan pelepasan bersama, walau tidak 'bersama' seperti pasangan lainnya. Menghindari resiko lebih baik. Alan menghadapkan wajahku dengan lemas, masih terengah. Dan nafasku masih memburu. Lemas.

"Maaf kak, dan terimakasih" lirih ucapannya.

Aku tersenyum, menoleh padanya dan memepetkan badan lalu tersenyum.

Aku tersenyum, menoleh padanya dan memepetkan badan lalu tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kembali," balasku.

Alan mengulurkan tangannya, memeluk badanku. Hangat rasanya, ingin begini terus. Namun pakaian harus segera aku ganti sebelum risih.

"Sabar ya, lagi 2 tahun Alan lulus. Nanti lamaran" sambil terkekeh.

"Kuliah dulu, sayang" sahutku.

"Ish.. lama.." gerutunya.

Aku mengelus pipinya pelan, "sabar." Kemudian kami tersenyum tipis bersama. Bahagia rasanya jika tau, orang yang kita sukai, menyukai kita kembali.

_______

Dan aku harap, kalian para pembaca akan merasakannya.

Tamat
###

BTW INI BUKAN CERITA LGBT YA NJEM, CEWE COWO ITU NORMAL.

OMG 100RB PEMBACA, ARIGATHANKS

Make The Boys Cry [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang