49. Bully down

10 13 0
                                    

          Rizal menatap Anggi dan Gino yang tengah mengobati lukanya di dalam basecamp Batrex, jemarinya meremas kuat ponsel yang sedang di pegang lalu memasuki kamar dan memakai jaket nya, segera ia berjalan keluar dan menaiki motornya mengabaikan panggilan dan pertanyaan dari Anggi serta Gino

Ia memacu motornya dengan kecepatan penuh, meninggalkan Basecamp Batrex. Tian sudah keterlaluan dan ia akan menghadapinya sekarang juga

Beberapa menit ia sampai di sebuah gedung yang tua, tampak jauh dari jangkauan basecamp Batrex ia turun dan melihat ponselnya, tempat yang di sharelok Tian tidak salah disini

Rizal segera mengendap dan melihat keadaan sekitar tampak sepi, tak ada tanda-tanda orang disana ia melangkah lebih jauh dari motornya dan waspada terhadap keadaan sekitar

Menit berikutnya ia melihat Sigit yang sudah tak berdaya duduk berlutut menghadap Tian dan ketiga temannya, tidak ada Ikal disana.

"Tiaann!!!!" teriak Rizal membuat mereka menoleh, Tian menjauhkan kakinya dari lutut Sigit dan berdiri berjalan kearahnya

"Ketua lo udah datang tuh" seru Tian menendang Sigit yang kembali rubuh merintih kesakitan, Rizal segera menghampiri Sigit dan membantunya berdiri lalu menyuruhnya menunggu di motor

Rizal menghampiri Tian dan memberikan pukulan telak di perutnya membuat Tian terhuyung ketiga temannya segera menyerang Rizal mengeroyok nya

Beberapa menit kemudian, Rizal disibukan dengan menangkis serangan mereka, ia tidak lagi ragu melayang kan pukulan pada Tian dan kepada tiga temannya

Rizal berhasil merubuhkan ketiga temannya dan tersisa tinggal Tian yang di selimuti emosi karena ketiga temannya kabur begitu saja meninggalkan nya

"Balik woy!" teriak Tian dan menendang kursi reyot hingga patah berserakan ia menatap Rizal dengan tajam

"Sialan!" umpatnya dan segera menerjang Rizal membabi buta tanpa mempedulikan teman atau lawan ia ingin segera membuat Rizal rubuh dan menertawakannya

Rizal sengaja, membiarkan Tian puas mengenai dirinya berkali-kali. Ia ingin melihat sikap Tian yang sesungguhnya memang bukan tandingan yang biasa, dia begitu liar dan penuh awas

Rizal lengah dan terjatuh, Tian tersenyum senang dan menginjak lengannya dengan kuat membuat Rizal berteriak dan memukul-mukul kakinya

"Memohon Zal! Lo punya pilihan, nyawa lo atau pacar lo" Rizal menatapnya tajam, Tian tidak main-main ia mengeraskan pijakannya di lengan membuat Rizal kembali berteriak

Detik berikutnya, Tian jatuh terhuyung saat seseorang memukul punggungnya dan dengan patahan kaki kursi

"Sialan lo cupu!" seru Tian meraba punggung nya yang terasa sakit, ternyata bersumber dari Sigit yang dengan tangan gemetar memukulnya untuk menyelamatkan Rizal

Sigit yang sudah babak belur menatap Tian dengan was-was, dan membantu Rizal berdiri

"L-lo gakpapa?" tanya Sigit membuat Rizal mengangguk, Rizal segera mendorong Sigit menjauh saat Tian kembali bangkit dan menendangnya alhasil Rizal terkena tendangan itu membuat perutnya terasa ngilu dan mual

Rizal terhuyung dan menyentuh perutnya menatap Tian dengan tajam ia mengatur nafasnya dan segera menyerang Tian dengan seluruh kekuatan yang tersisa takkan ia biarkan Tian mengirimkan bogeman mentah lagi padanya

"Gue udah bilang! Jangan ganggu orang yang gak tau apa-apa!" desis Rizal dan menyerang Tian membuat cowok itu kewalahan dan tersudut ke tembok, keduanya saling mencengkeram erat, rahang yang mengeras, dan amarah yang meluap

Rizal menuntaskan serangannya membuat Tian merosot ke lantai yang kotor ia mengatur nafas yang memburu menahan rasa sakit di tubuhnya, ia mengerang saat Rizal menekan dadanya dengan kaki

Kulkas Aktif《Completed》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang