39. bertemu lagi

5.4K 213 107
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Halo..halo hay..apa kabar all?

Semoga di siang yang panas ini semuanya diberikan kesehatan dan kesabaran yah..

Tinggal beberapa part menuju ending.

Dan aku udah nggak sabar buat namatin cerita ini.

Dan mungkin akan heatus untuk mencari inspirasi baru membuat cerita.

Udah gitu aja

Silakan baca

Dan semangat 💪💪💪



✨✨✨





















✨✨✨



Wahyu tengah berkutik dengan puluhan berkas yang lama ia tinggalkan. Mebel kayunya terpaksa ia lepas tangan dan ia serahkan pada Joko karena ia hanya fokus untuk menyelesaikan masalah yang menimpanya beberapa waktu belakangan.

Jarinya mengurut lembut pada batang hidung yang mulai berat.

"Pak ada klien di komplek perumahan 'Sekar Melati'. Beliau ingin bertemu bapak. Katanya ada beberapa desain baru yang beliau minati."jelas Joko.

"Kapan pertemuannya?"

"Kalau bapak bisa sekarang juga ndak papa. Sebab Beliau ada 24 jam."

"Kita kesana sekarang."

Mobil BMW hitam melaju membelah jalanan panas kota Surabaya. Wahyu terdiam menatap nanar hamparan kota yang tak membawa kedamaian hatinya.

"Kapan kita bertemu?"gumamnya.

Sebuah komplek sunyi dengan pepohonan rindang sedikit menyejukkan hati Wahyu. Hingga ia berhenti pada satu rumah sederhana dua lantai yang sangat indah untuknya. Kesan hutan terlihat jelas dari matanya.

Wahyu memencet bel yang ada di dekat pintu gerbang. Hingga seseorang keluar.

Seorang laki-laki berjubah putih lengkap dengan atribut di jas nya keluar dari kediaman berbeda.

"Permisi."ucap laki-laki itu.

"Ada yang bisa saya bantu?"tanyanya.

"Saya ingin bertemu dengan Bapak Gibran.

"Tunggu sebentar..kalian?"

"Kami dari mebel yang di telfon Pak Gibran tempo hari."

"Oh..iya..saya lupa silakan masuk. Maaf saya masih ada pekerjaan sebentar."ucap Gibran.

Saat mereka hendak masuk. Suara anak kecil memanggil nama Gibran.

"Dokter Gibran."panggil anak itu.

Mereka sama-sama menoleh. Melihat asal suara itu. Wahyu terbelalak dibuatnya. Disana di seberang jalan,dua anak yang saling bergandengan tangan tersenyum manis.

"Abang, adek."gumam Wahyu.

Ia segera berlari menghampiri anak-anaknya.

"Abang..adek."panggil Wahyu mendekati dua anak itu.

Istri Kedua Suamiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang