Happy Reading 💞
"jadi malam keakraban akan di adakan pada tengah semester setelah uts, hitung-hitung untuk menghilangkan ketegangan dan rasa stress kalian pada pelajaran." Ujar pak Bondan selaku wakil kepala sekolah dan pembina OSIS, ia baru saja menyelesaikan pidato panjang nya dan di akhiri pemberitahuan informasi acara malam keakraban.
"Yes akhirnya gue bisa refreshing," desis kaira, "semoga aja pas makrab lagu bts diputar, bakal seru banget kali," lanjutnya.
Naya yang jengah mendengar Kaira selalu membahas Korea, ia hanya bisa memasang wajah masam. Seharusnya nya ia tak berbaris didepan Kaira, dan mendengarkan celotehan Kaira tentang Korea ini semua karna Chika yang memaksa bertukar tempat dengannya.
"Nay- nay nay," panggil Kaira berkali-kali.
Naya berdecak malas, "Apaan sih ra?" Sahut nya tanpa menoleh kebelakang."Nanti lo temenin gue ya, pas malam ke akraban kita dance bareng," sanggah Kaira.
"Gak mau ah, encok badan gue joget-joget kaya gitu," tolak naya.
"Dance nay, bukan joget," koreksi kaira, "lagi pula nay kalo kita dance dimakrab pasti angkatan kita bangga, terutama kelasan kita yang selalu terkucilkan bakalan naik karena kita jago dance,"
"Pala lo lima!" Tutur Naya dengan nada tinggi, sehingga terdengar ditelinga anggota OSIS yang tengah berjaga dibelakang barisan.
"Sutt," tegur laki-laki jangkung dengan tatapan mata yang sulit dideskripsikan, laki-laki itu berdiri disamping Naya. Dia adalah Januar, satu-satunya murid kelas unggulan yang dijuluki "stiff human" karena wajahnya yang memiliki ekpresi aneh, beruntung Januar tampan jadi tak ada yang risih melihat ekpresinya.
"Sorry," Desis Naya sambil cemberut.
Semua karna Kaira, ia jadi kena tegur dan menjadi pusat perhatian anggota OSIS. Memang nya dia pikir kalau dia dance bisa menjadi pahlawan kelas? Mentang-mentang kelas 11 C dicap kelas terbawah.
"Nayyy," panggil Kaira lagi, dengan suara yang sangat pelan namun dapat didengar Naya.
Gadis berambut pirang itu tak ada henti-hentinya mengganggu Naya.
Sabar naya, jangan emosi! Tahan-tahan.
Naya menarik nafasnya pelan dan mengeluarkannya lagi, ia mencoba menahan amarahnya karena Kaira yang terus mengganggunya.
Untung Kaira salah satu sahabat nya, Jika tidak sudah ia lempar manusia berambut jagung itu kedepan mimbar.
"Ra, rambut lo bikin silow tau," keluh Chika yang berada dibelakang Kaira, "Cahaya matahari mantul nih ke rambut lo! Lagian lo mau sekolah apa ngejamet sih? Rambut dipirangin gitu?"
Kaira sangat geram jika ada yang mengomentari fashion nya, apalagi celotehan Chika yang membuat dirinya kepanasan. Bagi Kaira rambutnya itu sudah terbilang keren dan lucu, bagu kaira ini sudah termasuk fashionable warga korea. Dengan rambut berwarna pirang dan dikuncir ala-ala idolnya sudah menambah kesan cantik pada rambutnya, perlu digaris bawahi ini menurut Kaira.
Kaira segera berbalik dan mengeluarkan sumpah serapahnya kepada Chika, "ihh Chika berisik deh, ini tuh fashion tau!" Bentak nya, dan lagi Anggota OSIS menghampiri mereka, kali ini bukan teguran namun mereka digiring ke belakang lapangan menemui pak Salim, guru olahraga 11 C.
"Januar, gue janji gak berisik pliss jangan temuin gue sama malaikat maut pliss," rengek Kaira pada siswa jangkung yang tengah menarik Kaira, Chika dan Naya.
"Ini apaan sih? Kok gue ikut ditarik? Gue kan udah diem," protes Naya, padahalkan yang berisik dua sahabat naya mengapa naya ikut ditarik? Dan yang lebih mengejutkan lagi, mereka malah bertemu salah satu sahabatnya yang tak kunjung datang, yaitu vela venuelzella yang tengah menjalani hukuman dibelakang lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUARA SATU
Teen FictionCerita ini ditulis atas imajinasi saya dan saya menulis cerita ini tidak menjuru pada satu karakter namun beberapa karakter. menceritakan Vela, Naya, Kaira dan Chika yang berjuang menjadi murid pintar dan mematahkan sistem sekolah yang dinilai dari...