part 4

26 4 0
                                    

Haloo bestie kalian nungguin cerita aku nggak? Kalo nggak juga gpapa si [hehe]
Kita lanjut okey

Sejak pulang sekolah tadi seperti biasa nindia hanya di dalam kamar tidk keluar karna ia senang menyendiri seperti ini, nindia sangt suka mendengarkan lagu duka yang ntah mengapa menjadi lagu favorit  belakangan ini. Tak lama kemudian hp nindia bergetar yang berarti ada seseorang yang mengirim pesan kepadanya

Arfan Firaun
Online

P
Abrahah
tugas pkn cuma suruh foto lgi baca doang ya

Naon?
Nanya Ama gue bayar 2rb

Gc jawab

Dih maksa lu
Iy

Karena jawab nya lama, jadi gw gak bilang mksh
T

api karena aku Kasian, jadi aku bilang mksh

Nindia juga bingung knp ia bisa memiliki temen prik seperti Arfan, tapi ntah mengapa setiap nindia menerima pesan dari Arfan seakan moodnya kembali membaik dan ia selalu gembira mungkinkah nindia mempunyai perasaan kepada Arfan? Seperti nya tidak mungkin nindia hanya bisa bertanya pada dirinya sendiri.
_

Sore pun berlalu setalah selesai mandi nindia memutuskan untuk membaca novel yang sangt ia suka bahkan ia membeli cerita itu awal terbit saking tidak mau kalahnya. Seketika nindia berhenti membaca karna hpnya Terus bergetar dan muncul panggilan telepon grup  yang membuat nindia sendiri merasa bingung harus bahagia tau kesal.  bagaimana nindia tidak kesal nama yang sngt sering membuat nindia ke kesal dan salting itu bergabung dalam panggilan grup itu. Ia siapa lagi kalo bukan Arfan dan arhan, 2 laki-laki itu memang satu kelompok dengan nindia mana mungkin ia tidak bergabung dalam panggilan grup itu pasti ia bergabung lah.
Sedangkan nindia sendiri bukannya ia mengangkat dan ikut bergabung justru ia memilih untuk mematikan sambungan WiFi di hpnya dan ia melanjutkan membaca novelnya.
_

Pagi pun tiba sangfajar sudah mulai bersinar dan nindia sudah berada di sekolahnya. Hari ini ia datang agak cepat karna dirinya di antar oleh ayahnya, tapi nindia merasa sedikit senang karna blom banyk yang datang. Namun kesenangan nya itu berubah saat seorang Bagas dan Arfan datang.
“Assamualaikum”ucap Arfan sambil memasuki kelas
“waalaikumsalam”jwab nindia dalam hati
“Tumben nindia diem aja” ucap Bagas
“dia mah emng gitu eg tunggu bestienya Dateng baru dia ngomong”ucap Arfan sok tau
“eh nin”panggil Arfan
“heem” jwab nindia
“ kaga jadi manggil doang” ucap Arfan dengan senyum seperti tidk berdosa
“gj” ucap nindia singkat








Segitu dulu ya soalnya sya lagi pusing menjadi ketua kelompok jdi suka bingung karna nggak ada waktu buat nulis [hehe]

PrenzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang