N

460 76 15
                                    

Morning✨

Semoga hari kalian menyenangkan!

Yang lagi nyusun skripsi, yang lagi ujian, yang lagi kerja, bahkan yang diem aja, semoga urusannya dilancarkan... Yang lagi cari kerja juga cepet dapet kerjaan💪😢

(Sebenarnya up pagi rada kumaha kitu, tapi yaudah daripada lupa)





Selamat Membaca!🤗


























































🍀🍀

"kenapa malam-malam ke sini, Nak?" sambut sang ibu melihat kedatangan Wendy ke rumah.

"Aku ingin menginap di sini. Aku rindu suasana rumah," ujar Wendy dengan keceriaan yang dipaksakan.

"Baiklah, kau sudah makan malam? Tidak diantar suamimu?"

"Sudah, Bu. Chanyeol lelah, jadi aku pergi ke sini sendiri." bohongnya.

"Baiklah. Bagaimana keadaanmu?"

"Aku baik, Bu. Aku boleh langsung ke kamar Bu?"

Ibunya mengangguk.

Wendy merebahkan diri di kasur lamanya, kamar lamanya. Tidak ada yang berubah sedikitpun dari sejak ia pergi. Hanya sedikit lebih bersih. Senyuman tergambar di wajah Wendy mengingat kenangannya di kamar ini.

Rasa mual kembali menguasai perutnya. Ia berlari menuju kamar mandi dan mencoba mengeluarkan isi perutnya meski nihil yang ia dapat. Tidak ada yang bisa keluar. Karena sedari pagi ia hanya memakan biskuit camilan.

"Wendy-ah, kau baik-baik saja?" tanya ibunya dari luar kamar mandi.

Wendy keluar kamar mandi dengan wajah pucat pasi.

"Kau kenapa? Kau sakit? Masuk angin? Ayo," sang ibu membawa Wendy untuk duduk di kasurnya.

Ibunya keluar dan membawakan teh untuknya.

"Terimakasih, Bu."

"Kau sakit?"

"Aku baik-baik saja, Bu. Aku tidak sakit."

"Lalu kenapa? Dan juga, jujur pada Ibu kau sedang ada masalah ya dengan suamimu?"

"Hanya masalah kecil, Bu."

Ibunya menepuk pundak putri sematawayangnya itu, "kau tidak seharusnya pergi dari rumah seperti ini. Besok kau harus pulang ya?"

"Ini kan juga rumahku, Bu." Wendy merajuk.

Ibunya tersenyum, "iya, ini rumahmu sebelum kau menjadi istri seseorang. Sekarang rumahmu di sana, di rumah suamimu. Tidak baik kau pergi dari rumah meninggalkan suamimu begitu."

"Iya, nanti aku akan pulang."

"Lalu, kau kelelahan ya? Apa kau masuk angin?"

Wendy menatap ibunya dan tersenyum, "aku bilang aku tidak sakit, Bu. Aku hanya sedang hamil."

"Benarkah?" Ibunya tersenyum bahagia menerima kabar itu.

Itu membuat hatinya semakin teriris mengingat bagaimana reaksi suaminya saat mendengar kabar itu. Harusnya ia lebih bahagia daripada ibunya kan?

Sang ibu memeluk Wendy erat sambil mengusap lembut punggungnya.

"Kau akan menjadi seorang Ibu, Wendy-ah. Ibu sangat senang. Semoga anakmu sehat, cerdas dan pintar seperti kedua orang tuanya. Tampan seperti ayahnya, cantik seperti ibunya, dan menjadi anak yang bebas untuk menentukan jalan hidupnya."

BLOOMING [Wenyeol Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang