nineteen⏳

17.7K 1.7K 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Hari sudah sangat gelap jam menunjukan pukul 21.45

Dan entah apa yang di lakukan seorang Zephyra malam ini, dengan 2 mie instan cup juga beberapa bungkus kopi terlihat di meja belajarnya,ia juga sesekali melihat ke arah jendela

Yap.Kalian benar, Zephyra sedang menunggu Gio sekarang, entah setan apa yang merasuki Ze sehingga ia terdorong untuk menyiapkan itu semua, padahal tadi pagi sudah jelas sekali bahwa ia menolaknya mentah mentah

"Sialan, ngapain gue kayak gini. Gak guna banget" Umpat Ze kepada dirinya sendiri

"Sumpah,ini udah gak bener masa gue nungguin dia sih"

Ze menggeleng cepat "Gila, gue udah gila. Gak bener ini, gue harus cepet-cepet tidur. Udah gak beres"

Akhirnya Ze menutup rapat jendelanya, mencharger handphonenya kemudian berjalan ke arah ranjang dan mematikan lampu

Akhirnya sampai hari menjelang Pagi Gio tidak datang, Ze bangun dari tidurnya kemudian mulai meregangkan otot-ototnya

Ze menghela napas panjang saat melihat apa yang kemarin ia siapkan, "Harusnya gue gak bertindak bodoh kayak gitu kemarin"

"Ck! Sialan emang"

Ze berhanjak dari ranjang kemudian masuk ke kamar mandi

•••

Ze berjalan sendiri menyusuri koridor, sesekali menoleh kiri kanan. Entah apa yang dia cari

Hari ini karen juga belum bisa masuk,karena urusannya belum selesai.

Ze lagi-lagi hanya menghela napas panjang, bahkan sampai bel masuk bahkan bel istirahatpun laki-laki itu belum menampakan batang hidungnya

Tidak lama setelah bel tanda istirahat Ze pergi ke kantin sendirian, membeli 2 kaleng minuman soda dan beberapa snack, setelag itu ia kembali melangkah untuk pergi ke rooftop, pasti suasana rooftop enak sekarang

Ze menikmati sodanya dalam diam sambil melihat kota dari atas sana. Sungguh nikmat mana lagi yang kau dustakan

Ze menengok saat di kejutkan dengan seseorang yang merangkulnya,setelah beberapa hari melihatnya wanginya pun menjadi sangat Familiar di hidung Ze. Ia terlihat tersenyum tipis dan bernapas lega

"kangen gak? Kangen gak? Kangen lah masa enggak" Sorak Gio sambil menaik turunkan halisnya

Ze menatap datar Gio"gak, tenang gue gak liat lo"

Gio mendengus "Jujur itu lebih baik Aileen"

"nyenyenye" Ejek Ze

"Ai maaf ya" Ucap Gio melepaskan rangkulannya kemudian menyenderkan punggungnya di bangku

TRANSMIGRASI ZEPHYRA [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang