Pintu dikunci dari luar. Taehyung bersyukur gadis yang ia kurung di dalam tak sadarkan diri saat ia gendong ke gudang belakang.Malam gelap menambah semangat Taehyung karena ia percaya tak akan ada yang menangkap basah dirinya yang sedang mengurung Gadis itu kembali ke tempat biasanya ia berada. Bisa gawat jika keluarganya apalagi tetangga sekitar melihatnya memasukan Hara —Sang sepupu— ke gudang di tengah malam.
Taehyung menyeka keringatnya. Ternyata cukup melelahkan membawa gadis tak sadarkan diri kembali ke tempat asalnya. Pria itu balik kanan, Berniat pergi ke kamarnya dan tidur sekarang. Namun langkahnya terhenti kala ia di kejutkan oleh sosok yang tiba tiba datang ke hadapan.
"Kim Taehyung!" Bisik kencang seorang wanita membuat lelaki itu bergidik hampir jatuh jantungnya.
"Mama!"
Puk! Bahu Taehyung di pukul pelan, "Kau bawa Hara kemana selama ini!?" Tanya wanita itu melotot.
"Mama tahu dia tak ad—"
"Tentu saja bodoh! Aku juga sadar kau menggendong nya masuk ke dalam mobil setiap 3 malam sekali, Bagaimana jika sepupu sepupu dan paman mu tahu?"
"..."
"Jawab Taehyung!"
"Ada Project di laboratorium! Aku membutuhkan bantuannya."
"Dan kau bawa dirinya dalam keadaan tidur seperti itu? Huh? Apa susahnya menyuruh gadis itu berjalan sendiri!?"
Taehyung menggeram. Ia hampir tak tidur beberapa minggu ini dan sang ibu malah memarahinya saat dirinya punya kesempatan pulang.
"Taehyung aku bertanya padamu."
"Apaaa?"
"Kau tak macam macam padanya, kan?"
"Tsk! Hara sudah baik baik saja. Sudahlah! aku harus kembali ke lab sekarang."
"Baik baik saja? Apa maksudmu?"
"...."
"Kim Taehyung! JungChan akan pulang besok! Bagaimana jika dia tahu sesuatu?"
Taehyung berhenti melangkah. Diam bak Membeku tepat setelah sang Ibu mengakhiri kalimatnya. Pria 29 tahun itu lalu melirik gudang dimana tadi ia menempatkan Hara didalam.
"Baguslah," Ucapnya lalu kembali berjalan. "Keluarkan saja gadis itu sebelum Chan datang."
.
.
.
.Tubuh Seungcheol terlempar kebelakang. Terkejut bukan main kala bus mini di depan mobilnya menginjak rem secara mendadak.
"Sialan! Aku bersyukur 2 minggu disini mobil ku belum lecet dan nyawa ku belum melayang."
Terbiasa. Seungcheol mulai mengetahui kebiasaan para pengendara tak tahu etika yang suka tiba tiba menikung atau mengerem secara mendadak dijalan. Ia juga mulai terbiasa dengan kendaraan yang terparkir tak tertata, menghalangi jalan. Salah satu contoh yang Seungcheol sering lihat yaitu tetangganya yang suka menyimpan mobil di jalan utama perumahan.
Seperti sekarang.
"Lagi dan lagi, sial! Apa dia tak sadar mobil nya menghalangi jalan? Kau pikir hanya diri mu yang punya mobil di komplek ini!?"
Bising.
Seungcheol mengklakson tak sabar. Ini ke 5 kalinya minggu ini, lagi lagi ia harus menunggu sang pemilik mobil memindahkan kendaraan beroda 4 nya supaya tak menghalangi jalan.
Klakson makin nyaring terdengar, Alis Seungcheol terpaut marah nan kesal. Setelah hampir gila menunggu, Pemilik mobil antik itu keluar dari rumah. Berjalan buru buru sambil ricuh menelisik saku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Apocalypse | svt
FanfictionChan sebenarnya punya pilihan, namun ia malah memilih kematian. Walau Seungcheol sadar orang yang seharusnya ia tangkap ada dihadapan, Jeonghan ia biarkan berlindung di belakang punggungnya. Tak pernah punya waktu selain untuk uang, Jun kini malah...