part 17

281 44 3
                                    

jangan lupa Vote dan comment nya chinggu (•͈ᴗ•͈)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa Vote dan comment nya chinggu (•͈ᴗ•͈)

_

     Kembali melangkahkan kaki di kediaman Junhoe dengan Jimin yang menggenggam pergelangan mu, muak sungguh, tapi menolak pun tak ada guna tenaganya jauh dibanding kamu

menatap lamat-lamat jemari nya yang menekan beberapa angka tuk buka apartemen itu. Ingin sekali bertanya “seakrab itu kah mereka?, sejak kapan pula mereka dekat?, bertutur sapa saja tidak pernah kau saksikan!”

pertanyaan kesekian melintasi benak kala pria itu menggiringmu duduk di sofa ruang tamu yang bahkan sang tuan rumah pun tidak menampakan batang hidungnya. “ada hubungan apa mereka?”

Jimin mendudukkan dirinya di sofa seberangmu, tanpa sedikitpun penjelasan kau terima darinya. Merasa pula keegoisannya saat ini, bagaimana beberapa waktu lalu ia yang sama sekali tak mau mendengar alasanmu barang sekutip, lebih memilih beransumsi sendiri hingga termakan omongan sendiri. dan kini ia memaksamu untuk menerima penjelasannya, bukankah itu tidak adil? sangat!.

kau sampai pada sebuah potret keluarga besar di dinding berdampingan dengan jam, melihat ada banyak orang di sana buatmu sulit tuk kenali sosok penting di dalamnya. mata mu tak henti menilik, hingga... Hana Oemmoni?

"Jim...

"Bodoh, cepat kemari kenapa lama sekali?"

menghentikan ucapmu saat Jimin lebih dulu tersambung dengan seseorang melalui telepon genggamnya, kau tahu itu pasti si tuan rumah

"Kendala apalagi?, semua sudah jelas bukan?"

kendati ekspresi Jimin sungguh mencekam kau jadi urung tuk berdiri mendekati potret itu, takut pria tegap itu marah

"Lakukan kekerasan saja, aku tidak peduli jika kau ikut di penjara!"

terdengar umpatan dari seberang sana. Jimin hampir tergalak

"Bereskan semuanya lalu pulang lah. aku benar-benar tidak suka situasi canggung ku dengannya"

mengakhiri percakapan telepon ia lalu menumpu tatap padamu, dibuat gelagapan pula sebab terpergok tengah menatapnya lamat. kau sama sekali tidak ahli menghapus situasi canggung seperti ini.  Memaling ke arah lain tuk hindari acara tatap-tatapan ciptaan nya, sesekali menggeram dalam hati sebab masih saja tersipu olehnya_si pria menyakitkan

"Khmm...bagaimana dengan apartemen barumu?" buka suara setelah canggung benar-benar mendominasi, tak berpikir pula dengan pertanyaan random nya

I'm Yours [Jirosé END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang