part 18

283 37 10
                                    

Jangan lupa vote nya chinggu(^3^)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote nya chinggu
(^3^)

_

   Berlari memasuki rumah megah yang sudah dipasangi garis polisi tiap sudutnya. kau_Lee chaeyoung sama sekali tidak peduli dengan Jimin dan Junhoe yang mengekori sedari tadi.

Memanggil-manggil nama saudari mu yang tidak menjawab barang sekali, kau jadi bertambah khawatir.

masih wajar kau mengkhawatir kan nya kan?, dia juga pernah menyayangimu sebagai adiknya bahkan keluarga kecil itu nyaris bahagia jika saja gadis cantik yang kau agung-agungkan sebagai saudarimu itu tidaklah memiliki ego berlebih. sangat berlebihan hingga merenggut nyawa orang terkasih

Persetan dengan cinta yang ia kejar, pria itu tidak akan pernah membuka hati untuknya. Akan sangat menyakitkan jika Seulgi tahu permainan Jimin jauh lebih kotor dibanding permainannya.

"Seulgi eonnie!" seru mu kala menemukannya duduk memeluk lutut, dia berada di dalam kamar bawah tangga, kau hampir lupa jika Seulgi selalu menghabiskan waktunya di sana.

Segera menghampiri memberinya pelukan, badan bergetar karena tangis, hidungnya mengeluarkan darah segar_ia mimisan

"Chaengie..appa dibawa pergi!"tuturnya sesenggukan. balas mengangguk, kau mulai mengurai peluk

"Chae, sakit!" keluhnya lagi

"Kau akan baik-baik saja, ayo ke rumah sakit!" ujar mu sembari menuntun nya keluar dari sana

Jimin pun Junhoe sedari tadi menunggu di depan pintu kamar, keduanya bergerak cepat saat melihatmu keluar dari sana

"Biar aku saja!" Ucap Junhoe mengambil alih Seulgi membawanya dalam gendongan, mendahului Jimin yang tadinya akan melakukan hal yang sama. Jimin baru sadar setelah nya. Senaif itu hingga lupa jika chaeyoung juga ada di sana_ mungkin karena terlalu sering menjadi penolong pertama Seulgi

Junhoe berlalu menyisakan canggung untuk Jimin seorang

"Kau memikirkan apa?" tegurmu membuyarkan lamunan nya

"Tidak ada... ayo!" ujarnya canggung kemudian jalan lebih dulu meninggalkan mu di sana

• • •

"kondisinya sangat lemah, Sudah berapa lama pasien tidak menjalani kemoterapi nya?" tanya dokter saat baru saja keluar dari ruang pemeriksaan

Mendengar pertanyaan itu tidak ada satupun yang buka suara_semua diam

Kau memang tidak tahu-menahu pasal Seulgi yang punya jadwal rutin pengobatan, sedang Jimin sudah tak bertemu mungkin 1 bulan terakhir, terlebih lagi Junhoe_dia yang paling tidak tahu apa-apa

Bukan tidak peduli, tapi apakah Seulgi pantas mendapat peduli itu darimu?. Kau mungkin mengawatirkan nya, tapi tidak sekhawatir dulu sebelum insiden buruk terungkap

Hanya sebatas pernah saling menyayangi layaknya saudari, meski kenyataannya ia hanya bersandiwara

"Kami tidak tahu apa-apa dokter, dia sudah pingsan saat kami menemukannya!" Celetuk Junhoe saat menyadari dokter menunggu jawaban

Dokter ber nametag Jung hoseok itu mengangguk pelan, tidak tahu juga harus melakukan apa

"Dia akan baik-baik saja kan?" sela mu saat dokter akan melangkah pergi

"Doakan yang terbaik saja, tim medis tidak bisa melakukan banyak hal untuk nya!" jelas dokter Hoseok sebelum akhirnya pergi menyisakan keterdiaman dengan pemikiran masing-masing

Pukul 00.05, para tim medis memutuskan untuk melakukan cuci darah pada Seulgi. Sudah 8 jam ia tidak sadarkan diri buat semua gencar sebab kondisinya yang semakin lama semakin melemah

Junhoe sudah pergi beberapa menit lalu untuk mengurus administrasi, dari pengobatan hingga kamar VVIP. Tanpa dipinta pun ia tahu Jimin pasti akan memintanya melakukan itu

sedang kau masih saja diam di kursi tunggu, ucapan dokter tadi buatmu mati kutu "Kecil sekali kemungkinan pasien selamat, cuci darah tidak dapat menjamin nya hidup lebih lama, malam ini mungkin ia selamat tapi hari esok tidak ada yang tahu pastinya!"

haruskah kehilangan lagi?, baru seminggu yang lalu ibu mu pergi tuk selamanya, lalu Seulgi?, rasanya baru kemarin saling melempar candaan dengan mereka_termasuk ayahmu

Kau merindukan mereka?, tentu saja. siapa yang tidak merindukan suasana harmonis keluarga, bahkan saat kau tahu semua penuh dengan permainan semata

Ibumu, ayahmu, kakakmu. perlahan-lahan mereka menghilang_tanpa seutas kata_tanpa berpamitan

cenderung larut dalam kesedihan, Jimin datang menyalurkan sebuah kehangatan melalui genggaman tangan. Ia selalu tahu cara menguatkan mu

"Jangan khawatir, Seulgi pasti baik-baik saja!" ujarnya memberi semangat, walau sejujurnya ia tak jauh berbeda dengan mu


• • •

proses cuci darah telah usai. Seulgi sudah dibawa ke ruang rawat inap, sedikit lega mengetahui semua berjalan lancar, tinggal menunggu nya sadar saja

Junhoe memutuskan pulang setelahnya. berdalih besok pagi-pagi sekali ia akan kembali membawa beberapa keperluan Seulgi

Jimin memilih alamnya sendiri, mengistirahatkan tubuh di sofa panjang yang terletak di sudut ruangan

Suasana rumah sakit sudah sepi, pengunjung sudah tidak berlalu lalang sejak 5 jam yang lalu pukul 02.30 dini hari sudah menjelaskan bahwa semua aktivitas setelah usai. hanya ada beberapa perawat saja yang sedang mendapat tugas jaga malam

kau masih terjaga, kelopak betul-betul tidak mau mengatup. Walau semua sudah membaik, tapi tetap saja meninggalkan bekas pikiran "bagaimana jika hari esok Seulgi tidak akan bangun lagi?"

Bayang-bayang kehilangan seluruh anggota keluarga sangat menyiksa mu, tidak pernah kau merasa sehancur ini, pada nyatanya kau sungguh menyayangi mereka sebagai keluarga_sebagai pelengkap hidup yang berkesan sangat di hati

"Jangan pergi eonnie, aku bisa merelakan segalanya untukmu, tapi tidak dengan kehilanganmu!"

• • •

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


I'm Yours [Jirosé END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang