.
.
.𝐓𝐰𝐞𝐧𝐭𝐲 𝐅𝐢𝐯𝐞 𝐃𝐚𝐲'𝐬
──────────────────Setelah membeli kebutuhan di supermarket dan membuat insiden yang mungkin tidak akan pernah terlupakan itu. Kini, Mika tengah membantu Tante Ayu memasak di dapur bersama Kak Cintya, sekalian meminta izin untuk besok, katanya Cintya.
"Ma, besok temen aku ngadain party. Aku boleh ajak Mika gak ma? Kalo dipikir - pikir dari waktu ini dia dirumah terus dah gitu sendirian mulu" Cintya berbicara kepada Ayu sambil memotong wortel.
Ayu yang sibuk mengaduk sop ayam itu terdiam sebentar lalu mengalihkan pandangannya ke arah Mika. Mika yang menyadari ada yang menatap dirinya segera merespon dan tersenyum tipis.
"Mama ga masalah Ayu, tapi inget loh ya. Bawa Mika pulang dengan selamat. Jaman sekarang biasanya anak muda sok - sokan kalo ngadain party isi mabok" omel Ayu yang langsung dijawab semangat oleh Cintya.
Cintya berjanji akan menjaga Mika dengan baik dan membawa pulang anak itu dengan selamat sampai ke rumah.
***
Pukul tujuh malam, Cintya dan Mika tengah bersiap - siap untuk pergi ke party. Cintya memakai dress berwarna merah maroon didominasikan dengan make up western dan bibir yang berwarna merah. Dia sungguh menggoda dan seksi.
Sedangkan Mika, memakai dress hitam pendek sepaha dan sepatu berwarna hitam. Rambut yang dibiarkan tergerai. Dia menjadi batwoman untuk malam ini lol.
Cintya memesan taxi, dan mereka berdua meluncur menuju pesta.
Sesampainya disana Mika benar - benar merasakan hidup. Cintya berpesan untuk berhati - hati, ia akan menemui gadis itu nanti. Mika hanya mengangguk dan mulai berbaur dengan yang lain.
Di aula terbuka itu, di bawah lampu kerlap - kerlip Mika menarikan tubuhnya dengan luwes. Dia sempat meminum satu gelas alkohol membuat 25% kesadarannya hilang.
Mika merasakan seseorang menyentuh pinggangnya, "Hy sweety," ah seorang pria rupanya.
Mika tersenyum nakal dan mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu. Sedangkan pria itu yang diketahui mahasiswa semester 4 itu tersenyum senang. Dia, Jake Dewanta.
Mereka berdua bersenang - senang sembari menggerakkan tubuh, bahkan Mika tidak sadar bahwa pantatnya sedari tadi sudah diremas oleh Jake.
"Your name?" tanya Jake.
"Mika"
Jake mangganguk, "Okay Mika, Can you come lay in bed and kiss me and give me hic─
"Brengsek!"
Candra tiba - tiba datang dan langsung memisahkan Mika dan jake. Bahkan pria itu menghajar brutal Jake sampai pingsan. Warna merah serta biru kini menghiasi wajah mereka.
Bangkit dari posisi setengah berjongkok itu lalu menyeret Mika pergi dari sana. Dia menyeret gadisnya dengan kasar tak peduli bahwa gadisnya sudah kehilangan keseimbangan.
Sampai di depan mobil, Candra melepaskan tautan tangan mereka. Dia menjambak rambutnya kasar, bayangan pria brengsek tadi meremas aset kesayangannya dan berbicara hal vulgar.
"Bitch, fuck you and fuck that. Suka banget bikin gw khawatir sialan"
Mika yang mendengar itu hanya terkekeh, dia menjijitkan kakinya dan mengecup bibir Candra.
"Relax boy, you're mine and im yours okay?"
***
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
25 DAY'S [ ✓ ]
Romance18+ Warning : Adultromance Candra bersilang dada lalu menggigit bibirnya, "Gw pengen dijepit" ujarnya lalu menghampiri Mika dengan smirk andalannya. "Dijepit sama punya lo" #1 - Adkel ( 07/01/2023 ) #1 - Youngadult ( 29/07/23 )