"Can you stop doing that?"
"Doing what?"
"Buka kancing kemeja kamu seperti itu?"
Seungwan kemudian menatap Joohyun, melirik sekilas ke arah dadanya, bibirnya, lalu kembali memalingkan wajahnya untuk menonton TV. Pipi Seungwan bersemu merah.
Joohyun yang melihat itu tidak bisa menahan senyumannya.
"Well, it's hot! Kamu gak gerah?"
Joohyun langsung melepas kemeja dan menaruhnya di pinggir sofa. Dia hanya menggunakan bra sekarang. Kalau ini adalah satu-satunya cara Seungwan akan melihatnya, dia akan melakukannya terus-menerus.
Joohyun melirik Seungwan dan melihat pipi Seungwan yang tambah memerah.
Cute.
Joohyun berpura-pura fokus dengan HP nya. Dia tidak sepenuhnya berbohong, hari ini sangat panas. Apalagi dia tadi setengah berlari menuju apartment Seungwan.
Joohyun kemudian mendengar Seungwan berdeham. Fokus Seungwan masih saja dengan TV yang ada di depannya. "Kamu udah bilang Eric mau kesini?"
Joohyun menghela napas lalu menatap Seungwan yang masih saja menonton TV seriesnya yang tidak menarik itu.
"Kamu gak lupa kan aku gak butuh izin Eric sekarang? We're over, Seungwan. Kalau saja kamu lupa."
"Still.."
Joohyun meraih tangan Seungwan dan menggenggamnya. "Dari awal aku dan kakak kamu itu kan gak ada apa-apa. Kamu tau sendiri."
Melihat Seungwan yang tetap fokus ke TV series dihadapannya itu membuat Joohyun kembali menghela napas dengan kasar. Joohyun dan Seungwan tau mereka itu saling suka satu sama lain tapi Seungwan selalu membatasi dirinya karena perjodohan kakaknya dan Joohyun itu.
Namun sekarang sangat membuatnya bingung, Seungwan masih membatasi dirinya padahal masalah yang menghalangi mereka sudah clear semua, menurut Joohyun.
Merasakan tangan Seungwan yang membalas genggaman tangannya itu setidaknya memberikannya sedikit harapan. Well, mungkin dia masih harus bekerja keras untuk masalah ini.
Joohyun kembali menatap Seungwan. Dia sangat suka melihat Seungwan dari samping begini. Joohyun akhirnya menyandarkan kepalanya di bahu Seungwan. Dia sangat menyukai aroma tubuh Seungwan. Sejak mereka masih SMA pun dia sangat sadar dirinya sangat menyukai aroma tubuh Seungwan. Sangat menenangkan.
Joohyun kembali mendekatkan dirinya pada tubuh Seungwan. Dia menghirup aroma kesukaannya itu dari leher Seungwan. Dia merasakan tubuh Seungwan menjadi kaku untuk beberapa saat. Joohyun pun tersenyum ketika menyadari dirinya masih memberikan efek yang sama pada Seungwan.
Entah kenapa Joohyun mulai mengecup leher Seungwan. Yeah, aroma kesukaannya itu membuatnya tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini.
"H-hyun.."
Joohyun mendengar dan merasakan perubahan Seungwan. Dia melirik wajah Seungwan dan membuatnya sadar Seungwan sudah tidak lagi fokus menonton TV series membosankannya itu. Dia pun tersenyum. Bukan pertama kalinya dia mengecup leher Seungwan. Tidak masalah kan?"Hmm?" Tangan Joohyun bergerak ke pinggang Seungwan dan menariknya dengan posesif. Kini dia mengecup leher Seungwan sambil memeluknya. "I missed you, Seungwan."
"K-kamu g-gak mau mandi? Katanya gerah?"
"Udah gak gerah." Tangan Joohyun sengaja dia masukkan ke dalam kaos Seungwan. Dia bisa merasakan abs Seungwan menegang. Kecupan-kecupan yang dia berikan di leher Seungwan kini berganti ke rahang Seungwan.