"Manusia adalah ras paling kuat di dunia," ujar salah satu filsuf paling terkenal di tempat ini.
Malam ini aku jalan-jalan. Karena udara yang dingin, aku hinggap di tumpukan kain yang memiliki bau harum dan hangat.
Aku mengantuk. Aku menutup mataku sejenak.
Drak! Suara muncul diantara keheningan. Aku terbelalak menyaksikan salah satu kawanku mati tercekik baling-baling kipas yang bergerak sangat cepat. Tetes-tetes darah menempel pada pada baling-baling kipas dan bersimbur ke lantai.
"Ah.. bikin kesal saja," Ucap seorang lelaki bertubuh tinggi, berkulit putih, dan berwajah tampan yang ada di ruangan itu.
Lelaki itu berdecak dan mengusap darah yang menempel di pipinya dengan jemari lentiknya. Dengan santainya lelaki itu rebahan lagi. seakan kematian temanku hanya sekedar mitos, tidak pernah terjadi.
Hatiku berdebar saat lelaki itu tiba2 melihatku. Tentu saja, alasan debaran ini bukan karena aku jatuh cinta. Siapa pula yang akan mencintai lelaki macam itu.
Lelaki itu semakin mendekatiku. Ahh, jantungku tak karuan. Dia semakin dekat, semakin dekat. Hingga, lelaki itu berdiri tepat di depanku.
Drak!
Aku adalah seekor nyamuk.