1. Bertemu dengannya

388 1 0
                                    

Hari ini di kebun binatang dengan kacamataku aku sedang liburan sendirian mencari angin ditengah perkerjaanku yang membosankan.

Aku punya cukup uang bahkan ditabunganku aku sudah memiliki uang hampir 1 miliar, semuanya aku tabung untuk dimasa depan agar aku tidak perlu bekerja lagi.

Namun semuanya menjadi bosan karena aku tidak tau apa lagi yang harus dilakukan, untuk wanita sendiri aku belum menikah.

"Permisi mas boleh tolong minta foto."

Saat termenung melihat binatang-binatang tersebut tiba-tiba ada seorang gadis muda yang meminta bantuan.

"Ya boleh.'

Aku mengambil hpnya dan dia mulai berpose.

"Oke... satu... dua... tiga..." Pose pertama selesai.

"Lagi?" Tanpa menjawab dia mulai berposee lagi, namun auto fokusnya ngeblur dan membuat foto yang diambil menjadi kurang bagus.

Aku berniat untuk menghapusnya karena riwayat fotonya ada di pojok kiri, aku segera menghapusnya dan mengecek gambar pertama dan sekali lagi slide ke berikutnya.

Di sana aku melihat wanita yang aku bantu ini dengan seorang wanita dewasa dan dia tidak seperti yang lain, pada pandangan pertama aku langsung menyukainya dan entah kenapa membuat jantungku berdetak kencang.

Dan muncul lah rasa keinginan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya,  "Aku harus bertemu dengannya dan memilikinya" Itulah yang hatiku katakan, perasaan di mana hasratku bangkit.

"Sekali lagi."
"Udah deh..."

Aku memberikan ponselnya dan dia mengeçek gambar yang aku ambil.

"Gimana?"
"Bagus semua kok, makasih."

Dia segera pergi namun aku tidak ingin dia pergi hasratku muncul untuk memiliki wanita yang ada di foto tadi, secara refleks aku menggenggam tangan wanita itu.

"Ehmm... mas?" Tentu saja dia bingung, bahkan aku juga bingung kenapa melakukannya tapi nasi sudah jadi bubur aku melepaskan tangannya lalu harus mencari alibi.

"Maaf.."
"Gak apa-apa."
Hening sesaat sampai aku berbicara.
"Ehmm... aku ke sini sendiri."
"Ya..."
"Mungkin kita bisa keliling, berdua boleh?"

Astaga aku canggung sekali karena aku tidak ingin keceplosan atas tujuanku dan bertindak secara tadi.

Wanita itu hanya tersenyum dan kemudian mengatakan.

"Ayo..."
Mendengar itu aku jadi lega dan kita pergi bersama.

"Oh iya namaku Huan?"
"Naomi."
Dia menjabat tanganku, ini awal yang bagus dalam perkenalan yang harus kulakukan hanyalah pendekatan lebih jauh.

Aku dan Naomi berbincang-bincang hal kecil dari umur sampai film kesukaan super hero tapi aku belum mengarah ke hal pribadi seperti pekerjaan, percintaan, dan keluarga.

"Kamu beneran ke sini sendiri?"
"Iya aku sendiri, mau apa?"
"Kita ke mall cari makan."
"Ehmm... yaudah deh."

Aku menyukai dia sebenarnya karena ia terbuka dengan seseorang yang baru ia temui dan entah kenapa kita merasa sejalan.

Kami duduk di restoran dan aku melihat dia memperhatikan menunya, sepertinya dia melihat bukan karena makanannya melainkan harga di menu itu.

Tentu saja ini adalah pendekatan jadi aku harus melakukan seperti para pria lakukan.

"Kamu pilih aja nanti aku yang bayar?"
"Kalau gitu kamu aja deh yang pilih."
"Aku pilih..."

Dalam daftar-daftar itu mataku tertuju apa sebuah steak Prime Rib Eye, dan minuman jus lemon sambil menunggu makanan datang aku sedikit mengobrol dengannya.

IbumuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang