Bagian 26: Jakarta & Abidzar

1.1K 54 0
                                    

Happy reading

Jangan lupa votement ya~

•••
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam,kini Hasna telah sampai diJakarta.

Hasna kini sedang berdiri ditrotoar jalan bersama Khafi dan kedua teman Khafi,mereka sedang menunggu jemputan,Hasna menunggu pamannya,sedangkan Khafi dkk menunggu taksi online.

"Oh ya na,kenalin ini teman saya,yang ini namanya Zaid"ujar Khafi menunjuk lelaki yang memakai kaos putih berbalut jaket jeans

Zaid tersenyum ramah pada Hasna,menangkupkan kedua tangannya didepan dada"Zaid"ucapnya

Muhammad Zaid Dhiaulhaq,teman Khafi.

Hasna membalas senyuman Zaid"Hasna"ujarnya sambil menangkupkan tangannya

"Dan yang ini namanya Faidhan"lanjut Khafi menunjuk lelaki yang mengenakan baju koko panjang berwarna abu

Muhammad Faidhan Lathif,teman Khafi.

Hasna tersenyum kearah Faidhan,sedangkan Faidhan hanya menganggukkan kepalanya tanpa membalas senyum Hasna.

"Emm,aku duluan ya,paman udah dateng"pamit Hasna saat melihat Pamannya yang keluar dri mobil tak jauh dari tempatnya berdiri

Khafi mengangguk"Iya na,hati-hati"

Hasna mengangguk"Assalamualaikum"salamnya lalu mengambil tasnya dan mulai melangkah menjauhi Khafi dkk

"Waalaikumsalam"jawab Khafi dkk

"Tadi temen kamu Fi?"tanya Zaid saat Hasna sudah pergi jauh

Khafi mengangguk"Temen SMA"

"Cantik kan?"lanjut Khafi

Zaid terkekeh sambil mengangguk"Cantik"ujarnya

"Dia masih sendiri?"tanya Zaid

Sedangkan Faidhan hanya diam menyimak obrolan kedua sahabatnya itu.

"Katanya sih udah nikah,tapi tadi kata dia udah selesai"jawab Khafi

"Selesai?maksudnya?"bingung Zaid

Khafi mengangguk"Ntah,dia cuma bilang udah selesai doang terus ngalihin pembicaraan"

Zaid menganggukkan kepalanya paham

"Ayo"ajak Faidhan saat sebuah mobil berhenti tepat didepan mereka

Mereka pun mulai memasuki mobil yang akan mengantarkan mereka sampai tujuan.

Sedangkan diwaktu sama namun tempat berbeda..

"Gimana kabar kamu na?maaf ya pas kamu nikah sama bundamu pergi paman gak dateng"ujar Paman yang sedang menyetir mobil

Hasna tersenyum"Alhamdulillah Hasna baik paman,gapapa kok paman Hasna paham kalau paman lagi sibuk saat itu"

Pamannya yang mendengar itu ikut tersenyum menatap keponakannya.

Setslah hampir 20 menit perjalanan,kini mereka telah sampai didepan rumah minimalis bertingkat dua.

Mereka turun dari mobil lalu mulai melangkah memasuki rumah.

"Assalamualaikum"salam Hasna dan Paman

"Waalaikumussalam"jawab Bibi Hasna yang keluar dari arah dapur

Wanita itu tersenyum menatap keponakannya"Masyaallah Hasna,apa kabar kamu nak?"tanya Bibi memeluk Hasna

Hasna balas memeluk Bibi nya"Alhamdulillah baik bi,keluarga disini gimana?"

Mereka berdua melerai pelukannya"Alhamdulillah,kabar kita juga baik kok na"

"Kita masuk dulu ayo,ada yang nungguin kamu didalem"ajak Bibinya menarik lengan Hasna,menuntunnya masuk kedalam rumah

Sesanpainya diruang tv...

"KAK NANAAA"teriak seorang anak kecil yang kira-kira berumur 5 tahun berlari kearah Hasna lalu memeluk kaki Hasna

Hasna yang melihat itu tersenyum,ia berjongkok dihadapan gadis kecil itu"Hallo cantiknya kakak,makin gemes aja nih kamu"ujar Hasna mengelus pipi gadis kecil itu

Afsana Syifa Nadzilla,adik sepupunya yang masih berusia 5 tahun.

Paman dan Bibi yang melihat itu tersenyum menatap kedua gadis kesayangan.

"Na,kamu baru sampe,mending sekarang kamu istirahat dulu"ujar Bibi nya

Hasna menoleh pada Bibi"Iya bi,Kalau gitu Hasna kekamar ya,kamarnya masih sama kan?"

Paman mengangguk sebagai jawaban"Masih"

Hasna mengangguk,tangannya mengelus rambut Afsa"Kakak sitirahat dulu ya,nanti lanjyt main lagi,oke?"

Afsa tersenyum lalu"Oke kakak"jawabnya semangat membuat Hasna terkekeh

Setelah itu Hasna mulai melangkah menaiki tangga menunggu lantai dua,tempat dimana kamarnya berada.

•••
Seorang lelaki duduk bersandar pada kepala ranjang,matanya menatap sendu bingkai foto ditangannya,foto yang menunjukkan dua pasutri yang memakai baju pengantin.

"Aku gak nyangka semua ini bakal terjadi na"gumamnya

Yang mengira itu ialah Abidzar,kalian benar.seratus buat kalian

Tangannya mengelus permukaan foto itu"Aku minta maaf na"

"Aku minta maaf"lirihnya

Matanya masih menatap sendu bingkai foto digenggamannya

"Semoga kamu bahagia setelah pisah sama aku na"

"Meskipun aku gak rela buat pisah sama kamu"

"Tapi aku gak bisa ngapa-ngapain"

"Semuanya udah terlambat"

Abidzar terkekeh miris,ia menyimpan kembali bingkai foto itu diatas nakas.

Ia kembali menyenderkan punggungnya,matanya menatap lurus kedepan.

Ia menghela nafas berat,sungguh,ia tak pernah membayangkan bahkan berfikir semua ini akan terjadi padanya.Rumah tangganya telah kandas,dan itu karna dirinya.

"Maaf na.."

Abidzar memejamkan matanya sejenak,lalu kembali membukanya"Semoga ini yang terbaik"














-Tbc-


My Husband young Ustadz |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang