68. Nora

1.8K 307 50
                                    

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Bad Boy by Red Velvet
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

Gadis bersurai peach berada di kediaman Duke Smith. Malam ini ia keluar dari istana secara diam-diam. Gadis itu berjalan di sepanjang koridor kediaman. Sebuah rumah yang letaknya cukup jauh dari kediaman Duke Smith, namun masih menjadi bagian dari kediaman itu, menjadi fokus tempat utama yang akan didatangi oleh Flora.

Bibir gadis itu tersenyum miring ketika melihat bagaimana rumah yang nampak seperti gubuk itu. Rumah yang kecil dengan cat yang sudah terkelupas. Ada banyak tumbuhan liar yang tumbuh disekitarnya. Keadaannya tak jauh berbeda dengan terakhir kali dirinya datang ke tempat itu. Bahkan kondisinya sekarang lebih mengerikan.

Flora mendorong pintu rumah itu hingga mengeluarkan sebuah bunyi yang menekan telinga. Di tempat itu hanya ada sebuah lilin yang menerangi ruang kecil itu dan seorang wanita yang melamun.

Wanita bersurai peach dengan campuran hitam itu menoleh. Ia menatap seorang wanita yang membuka pintu. Netra hitamnya membulat sempurna ketika tahu siapa orang itu.
"Ke-kenapa kau datang?" ucapnya histeris. Ia menggigit jari-jarinya dengan gelisah.

Flora tersenyum mengerikan, ia memberikan lentera yang sedari tadi ia pegang kepada Maisy yang mengikutinya. Lalu ia mendekati gadis yang ketakutan itu.
"Adik tersayang, kenapa kau ketakutan?" ucapnya dengan lembut. "Aku datang kemari ingin memastikan bahwa tidak ada pelayan yang akan memperlakukanmu dengan buruk," lanjutnya.

Gadis yang dipanggil adik oleh Flora, tiba-tiba berdiri dari posisi duduknya. Ia berhadapan dengan Flora, tingginya tak jauh berbeda. Gadis itu mendorong bahu Flora dengan kasar.
"Cepat pergi dari sini! Aku tak mau melihat wajahmu!" usir gadis itu.

Flora hanya terhunyung, walaupun gadis itu mendorongnya dengan kasar, namun tak dapat membuatnya jatuh karena tenaga gadis itu benar-benar lemah.
"Nora!" bentak Flora memanggil gadis itu. "Aku sudah berusaha mencarikanmu obat! Namun kenapa kau memperlakukanku seperti ini?!" murkanya.

Nora menatap Flora dengan jijik.
"Kakak dengarkan aku, aku telah memberikan kepintaran serta kecantikanku kepadamu. Kau dulu bahkan lebih buruk daripada aku sekarang, bahkan lebih buruk dari sampah!" Nora juga tidak dapat menyembunyikan amarahnya walaupun sebenarnya ia takut pada kakaknya itu. Kakak? Bahkan gadis didepannya ini tak cocok dipanggil kakak. Dia telah merebut kepintaran dan kecantikannya. Pada saat itu adalah ulang tahunnya dengan Flora yang ke 10 tahun. Ia dan Flora adalah saudara kembar. Saat selesai acara perjamuan, Flora membawanya ke sebuah rumah tua tak jauh dari kediaman. Ia sempat menolaknya, namun Flora terus membujuknya dengan alasan akan memberikannya sebuah kejutan disana. Namun saat ia sampai disana, tiba-tiba seseorang membuatnya pingsan. Dikeesokan harinya, ia sudah berada dikamarnya. Namun ia merasa sangat lelah. Saat dirinya beranjak dari tempat tidur, ia menatap dirinya di cermin. Benar-benar berbeda, itu bukanlah dirinya. Seorang gadis dengan kulit berkerut layaknya nenek-nenek dan ada banyak sekali bentolan bulat merah. Tampak mengerikan. Ia juga telah melupakan hal-hal penting seperti berpedang, memanah, seni, dan lain-lain. Terlebih lagi, ia merasakan nyeri yang sangat sakit diulu hatinya. Kemudian Flora masuk ke dalam kamarnya. Ia sangat terkejut dengan perubahan wajah Flora yang sangat cantik seperti dirinya waktu dulu. Padahal dulunya sebagian wajah Flora menghitam. Entahlah karena apa, itu didapatkan oleh Flora sejak lahir. Namun sekarang berbanding terbalik, dirinyalah yang sangat mengerikan.

PLAK!
"Tak tahu diri!" umpat Flora sembari menampar gadis itu. "Sekarang kau hanyalah sebuah hama yang dapat mempermalukan ayahanda," sindir Flora. Ia masih ingat bagaimana dirinya mendapatkan wajah secantik sekarang. Ia mendapatkannya dari adik kembarnya itu dengan bantuan orang dari bangsa penyihir yang memindahkan kecantikan dan kepintaran Nora.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang