14. Kecurigaan

10.4K 1.1K 122
                                    

Alaska mendesah pelan ketika lawannya berhasil mencetak poin membuat selisih angka semakin menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alaska mendesah pelan ketika lawannya berhasil mencetak poin membuat selisih angka semakin menjauh. Netranya berpendar ke arah timnya yang nampak frustasi padahal pertandingan baru dimulai beberapa menit yang lalu.

"Fokus! Kita belum kalah, ini masih babak pertama!" serunya dengan tatapan tajam.

Hesa dan Jay mengangguk setuju dengan napas memburu. Pertandingan kali ini dipimpin oleh Alaska karna Nathan yang seharusnya menjadi kapten tengah menahan sakit dipinggir lapangan. Nathan cedera, ia mempercayakan timnya pada Alaska.

"Mereka harus kalah." ucap Alaska lirih.

"Kak Alaska!"

Seruan tersebut membuat Alaska sontak menoleh, netranya langsung bertemu tatap dengan sang kekasih yang duduk ditribun paling bawah. Dengan topi hitam yang menutupi kepalanya.

"Kak Alaska ayo semangat! Pasti bisa!" seru Nara yang berhasil membungkam riuhnya suara penonton. Menarik seluruh atensi ke arahnya, sedangkan yang ditatap hanya diam meremat celana olahraganya.

"Jangan takut. Alaska butuh semangat lo, Nara." bisik Raya yang duduk tepat disampingnya.

Kedua sudut bibirnya tertarik, Nara mengangkat pandangannya ke arah Alaska yang masih menatap cemas ke arahnya. Tangan yang lebih muda mengepal penuh semangat disusul acungan kedua jempol untuk Alaska yang tersenyum ke arahnya.

Semestanya sudah memberinya semangat, sudah yakin pada dirinya. Maka, Alaska bertekad memenangkan pertandingan demi SMA Garuda dan demi semestanya, Jean Nara. Alaska tidak tahu, ada seseorang yang diam-diam tersenyum walau kata semangat itu bukan untuknya. Dia.. Jay.

Jay kembali men-dribble bola dengan semangat lalu ia oper ke Alaska yang sudah berada dekat ring lawan. Hap. Bola masuk membuat pendukung SMA Garuda bersorak heboh. Buru-buru mereka menyanyikan yel-yel andalan mereka.

Di bangku penonton, Nara tersenyum lebar ketika Alaska berhasil mencetak poin. Dalam hati ia berdoa semoga sang kekasih menang tanpa harus merasakan penyesalan akibat kekalahan.

Babak pertama berakhir dengan skor tipis, kali ini SMA Cakrawala unggul sementara. Nara berjalan menghampiri Alaska yang berdiri di pinggir lapangan membuat sang empu tersenyum. Nara menyerahkan air mineral pada Alaska, "Nara cuma punya ini."

Alaska tersenyum dan mengangguk, "Gak apa-apa sayang, makasih ya."

Nara mengangguk mengiyakan, menatap Alaska yang meneguk habis air mineral tersebut.

"Semangat ya, kakak pasti bisa menang." ujar Nara.

"Kalo menang Nara mau kasih hadiah?" tanya Alaska tersenyum.

Nara mengangguk pelan, ia sedikit berjinjit untuk membisikkan kalimat, "Kalau menang nanti Nara cium di pipi."

Telinga Alaska sontak memerah detik itu juga, dipandanginya Nara yang masih menatapnya dengan netra lugunya, "Sama peluk juga, ya?" tanya Alaska

Panglima Semesta | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang