Assalamualaikum, gimana kabar kalian? Semoga sehat ya. Warning! Banyak typo bertebaran. Jan lupa vote n comment.
Seorang gadis, tengah mengayuh sepeda pemberian dari ayahnya. Ia menatap sekeliling dengan senyuman yang secerah mentari pagi, walaupun terik mentari yang menghunus kulit putihnya.
Ditengah kebisingan dan lalu lalang kota ia sesekali berteriak " Cake.. Cakenya Pak, Bu, Mas, Mbak " teriaknya tanpa mengidahkan peluh yang mengalir bak air hujan
Ditengah-tengah perjalanan, tanpa ada petir dan awan hitam ia diterjang hujan yang deras. Susah payah ia melihat sekeliling untuk berteduh namun nihil semuanya telah terisi penuh
Tanpa ia sadari sepedanya menuju pada rumah pohon yang sering membuat tawa padanya, Dulu! Dengan bersepeda ia menerjang hujan yang kian lebat dan segera memarkirkannya di bawah rumah pohon. Langkahnya tergesa-tergesa saat menaiki rumah pohon itu, ia tak ingin sakit karena terus menerus menerjang hujan.
"Rumah pohon ini masih sama seperti dulu, foto ini.. walau terlihat usang, tapi kenangannya selalu seperti rol film di ingatanku " gumamnya dengan diiringi tawa
Jari lentiknya membuka aplikasi penyimpan musik dan tak lupa tas ransel yang ia bawa mendadak jadi bantal olehnya
🎼🎼
Hitam putih berlalu
Janji kita menunggu
Tapi kita tak mampu
Seribu satu cara kita lewati
Tuk dapatkan semua jawaban iniBila memang harus berpisah
Aku akan tetap setia
Bila memang ini ujungnya
Kau kan tetap ada di dalam jiwaTak bisa tuk teruskan
Dunia kita berbeda
Bila memang ini ujungnya
Kau kan tetap ada di dalam jiwa🎼🎼
Bibirnya terangkat membentuk seukir senyuman sembari mendengarkan alunan nada, Ia menatap air hujan yang kian derasnya. Lama-kelamaan nada yang indah menjadi penghantar tidur, kantuk mulai menghampiri, matanya tak kuasa untuk tetap membuka dan lambat laun ia tertidur.
Setelah beberapa menit seorang lelaki berhoodie hitam menaiki rumah pohon untuk berteduh, dia sedari tadi memang mengintai Lanna, lebih tepatnya kebetulan melihat Lanna
Setelah sampai atas, tanpa babibu lelaki itu mencopot hoodie yang ia kenakan sebagai penghangat bagi Lanna. Yha, gadis itu adalah Lanna dan lelaki itu tak lain adalah Nathan yang saat itu sedang mengingat masa kecilnya ,dan berakhir melihat Lanna di rumah pohon yang menarik perhatiannya sedari tadi.
Mereka dipisahkan oleh semesta, maka semesta jugalah yang menyatukannya. Atas izin sang pencipta
Visual rumah pohonnya Niel dan Lanna
Sumber: pinterest" Rumah pohon ini indah dan terawat " gumam Nathan
Pandangan Nathan terarah pada foto-foto yang bergelantungan. Saking penasarannya, jarinya bebas mengambil salah satu foto itu, dan ia hanya melihat foto gadis kecil dengan lelaki yang mukanya tak terlihat karna mungkin foto itu termakan usia
" Apa kau berdagang Lanna " tanya Nathan yang jelas tak akan dijawab oleh Lanna.
Mata Nathan mengarah pada kalung Lanna, yang selalu membuatnya secara tiba-tiba serasa dekat sekalii. Nathan tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi
" Sejujurnya gue ga tega liat lu panas-panasan, Ya, gue liat lu teriak-teriak tadi. And, sebagai hasil kerja keras lu, gue beli cake lu,uangnya gue taruh di anak tas ransel lo " gumam Nathan sembari meletakkan uang 150.000 pada saku Lanna, dan tak lupa membawa cake sebagai oleh-oleh untuk bundanya.
Deringan ponsel membuat lamunan Nathan buyar, karna sedari tadi ia terus mengamati wajah Lanna yang menurutnya imut
" Bunda panjang umur, baru aja Nathan omongin " ucap Nathan sesekali terkekeh, sembari mengangkat telfon dari bundanya
" Assalamualaikum, Bun ada apa "
" ...... "
"Iya, Nathan pulang sebentar lagi hujan akan reda "
" ...... "
" Baik bun, Waalaikumsalam "
" Sepertinya kita akan berpisah Lanna. Gue tau lo masih benci sama gue soal beberapa hari yang lalu. Yha walaupun kita sebangku, lo selalu judes ke gue bener? " ucap Nathan, sembari melihat wajah Lanna. Tak lupa ia membawa cake yang dibeli khusus untuk bundanya
" Jangan sampe sakit, dan jagalah hodie kesayangan ku ini. Sampai jumpa Lanna " sambung Nathan, sesekali tersenyum pada Lanna, dan langkah kakinya menuruni tangga dari rumah pohon dengan hati-hati ( kan ga etis kalo Nathan jatuh yekann )
Setelah beberapa menit Nathan pergi, Lanna terbangun dan langsung melihat jam di pergelangan tangannya
" Duh, cepet banget perasaan udah jam 16.20 " gerutu Lanna
"Lho-lho ini hodie siapa sih, teruss napa cake ku hilang entah kemana. Waduh kalo ibu tanya gimana, aku juga baru dapet uang 30.000 " panik Lanna sembari melihat sekeliling. Siapa tau cake nya ketendang waktu tidur. Ehhh, taunya ga ada juga
"Aku harus cepet pulang nih, nanti ibu konser kan bahaya, bodo amat lahh hodienya ku bawa. Untuk cake pikir belakangan. Yahh, gitu ajalah "
Lanna bergegas mengemasi barang-barangnya, dan tak lupa mematikan musik di hp nya.Juga memakai tas ranselnya
Rumah pov
"Duh, masuk ga ya ? " gumam Lanna sembari membuka pintu rumahnya.
"Dari mana kamu! " sentak ibu Nayandra / ibunya Lanna
Makasih buat yang vote n comment
Makasih juga yang udah mo mampir
Lope sekebon buat kalian😍
Selamat menunaikan ibadah puasa, bagi yang menjalankannya
Kamis,14 April 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerita Lacrime
Novela Juvenil《JUDUL AWAL ALLANA KENZURA VARELLY 》 Warning⚠TYPO BERTEBARAN SINCERITA LACRIME , dalam bahasa Italia berarti Air Mata Ketulusan Kisah seorang gadis dengan segala kepolosan yang orang lihat. Berpenampilan nerd, juga berusaha bersikap acuh pada omon...