╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝2 perempuan sedang menunggu di ruang tunggu Rumah Sakit Anisa
Aulia menggenggam tangan Zara yg gemetar, keringat dingin mengalir di tubuhnya. Perempuan itu terlihat sangat khawatir.
Seorang Dokter keluar dari ruangan UGD. Dengan cepat Aulia berdiri dan menghampiri sang Dokter, "Dok, 5 pasien yg luka serius itu atas nama siapa aja ya?" Tanya Aulia.
"Atas nama Leonardo Galih, Adaffa Marchel Alvaka, Bintang Putra Arenda, dan Rizky Nazar Aditya." Jelas sang Dokter membuat Aulia mengembangkan senyum yg berarti tak ada korban dari anak Alaska.
Namun senyuman itu memudar ketika sang Dokter menghampirinya kembali, "Oh satu lagi, Rafael Nathan Erlangga." Ucap sang Dokter lalu meninggalkan Aulia yg sedang mematung.
Deg!
Seakan jantungnya berhenti berdetak, apa itu? Nathan? Nathan salah satunya?
Aulia sungguh tak mengira, ia berlari memasuki ruangan UGD.
Terlihat Nathan terbaring lemah dengan banyak alat yg terpasang di tubuhnya.
Aulia dan Zara lupa mengecek siapa saja 15 siswa yg meninggal. Aulia menarik Zara menuju ruang jenazah.
Mereka melihat 15 mayat yg terbaring bertutupan kain kafan. Di ranjang tertulis jelas nama-nama mereka.
Zara memperhatikan setiap nama hingga matanya tertuju ke satu nama yg sepertinya ia kenal.
Daveno Narendra
Itu nama yg tertulis, Zara mengingat bahwa Veno adalah anggota Alaska angkatan kedua, yg berarti adik kelasnya.
"Inalillahi wa innailaihi ro jiun." Ucap Aulia pelan setelah mengetahui itu adalah Veno, adik kelasnya sendiri. Veno terkenal anak yg baik dan sopan dengan perempuan. Ia tak mengira bahwa laki-laki itu akan meregang nyawa dengan cara seperti ini.
"Cuma 1 kok anak Alaska yg gugur, ayo kita cari Farhan dengan yg lain." Ajak Aulia menuntun Zara.
Sebenarnya Aulia juga terpukul melihat keadaan Nathan, namun ia berusaha tetap tenang demi sang sahabat. Ia tau jika ia panik pasti kondisi Zara semakin memburuk.
Aulia dan Zara berjalan menelusuri setiap ruangan Rumah Sakit. Terlihat banyak keluarga korban yg datang lalu menangis.
Seorang laki-laki mengenakan hodie hitam dan memakai masker, ia juga memakai kacamata hitam hingga Zara tak mengenali dia siapa. Laki-laki itu terlihat terus memperhatikan Zara dan Aulia namun kedua perempuan itu menganggap bodoamat lalu pergi dari kerumunan.
Zara menangis di dalam dekapan Aulia, "Bilang ke gue kalo Farhan baik-baik aja!" Ucap Zara lemah.
"Syttt, udah. Farhan baik-baik aja, kita pasti ketemu." Aulia mengusap punggung Zara seraya menenangkan perempuan itu.
"Zara." Suara berat seorang laki-laki terdengar jelas di telinga Zara. Sepertinya ia mengenal pemilik suara berat itu.
Zara menoleh kebelakang, terlihat seorang laki-laki dengan mata emerald, bertubuh kekar tersenyum menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARHAN [Segera Terbit]
Teen Fiction[Part masih lengkap✅] [ALASKA UNIVERSE] "Lo milik gue, ga ada yang boleh miliki lo selain gue. Siapapun yang berani nyakiti lo, akan gue pastikan hidupnya ga akan tenang, sekalipun itu gue." -Alfarel Farhan Araksa. "Berjuang tak harus maju, ingat! T...